Breeding

Sapujagad Bird Farm Denpasar, Selektif Pilih Indukan Terbukti Moncer Di Arena

MEMBIDIK calon indukan yang tepat untuk materi kandang ternyata berbuah tetasan yang rata-rata memiliki kualitas lomba. Teknik itu dilakukan Mr. Surono ketika mulai menekuni dunia penangkaran murai batu di Jalan Gunung Cemara II Nomor 16 Monang Maning Denpasar. Sudah 201 ring Sapujagad beredar, tidak sedikit yang moncer di arena kontes.

pi
SURONO: Sebelum Berangkat Kerja Rajin Cek Anakan

Ketika memulai mengembangkan murai batu di lantai tiga rumahnya, Surono membeli bahan-bahan materi muda hutan dari Solo yang ditandai ring Sapujagad. Tujuannya untuk mengingatkan hasil seleksinya.  Satu di antaranya dicoba dilatih di latber. Agus Suastika yang baru terjun ke arena kontes langsung tertarik dan meminangnya. Diberi nama Sampit, Agus Suastika sukses mengantarkannya masuk di jenjang juara di berbagai kontes di Bali. Belum berselang lama, Agus Suastika kembali meminang ring Sapujagad. Kali ini diberi nama GNR Gatotkaca. Di beberapa lomba GNR berhasil duduk di singasana. Bahkan sempat dinobatkan sebagai burung terbaik. Prestasi yang ditorehkan melalui ring Sapujagad inilah yang kemudian Agus Suastika mengibarkan Sapujagad single fighter.

sa
INDUKAN SAPUJAGAD: Masuk Kandang Usai Diuji Di Arena Kontes

Komitmen saling dukung antara Surono sebagai peternak murai batu dengan Agus Suastika sebagai pemain murai pun terjadi. Surono suntuk mengembangkan indukan dari eks Agus dan Agus mengorbitkan tetasan Sapujagad di arena kontes. Ada AK 47, Hard Core dan kini Joleno 44 yang baru berumur setahun dari bidikan Surono.  Sudah 100 ring Sapujagad dari muda hutan sudah beredar dan ring selanjutnya dari tetasan kandang. Kini sudah memasuki ring 201 yang asli dari tetasan Sapujagad BF yang bermaterikan indukan murai muda hutan berkualitas dan eks lomba.

sa
ENAM KANDANG: Cukup Di Lahan Sempit

Di antara materi yang kini sudah masuk di enam kandangnya yakni RG 117 beberapa kali juara di latber, punya mental tarung yang kuat plus tipikal pukulan yang juga lumayan. Subali yang sempat moncer di Pondok Indah dan Gantangan Anyar Persada. Ada juga Panji yang beberapa kali moncer di gantangan De Gadjah. Rata-rata indukan memiliki lagu cililinan, kenarian dan love birdan.  Ada juga yang sengaja disilang antara medan dan borneo yang kini sudah ada calon materi lomba.

Baca Juga :  Mr.Kiki Ares KAW BF Depok, Kembangkan Penangkaran Murai Batu Prestasi di Lapangan
sa
ANAKAN SAPUJAGAD: Moncer di Arena

Untuk pasangan betina, Surono membidik beberapa tetasan peternak Bali di antaranya ring Jatayu milik Ngurah Prabeswara di Kesiman Denpasar. Begitu juga dapat dari ring Kaswari yang salah satu anakannya Raden sempat juara lomba besar di pasar burung Satria. Namun Surono sangat selektif memilih betina dari indukan muda hutan yang anakannya terbukti moncer di lapangan. ‘’Yang betina saya pakai indukan,’’ Aku Surono yang meyakini betina punya peran penting mencetak anakan berkualitas lomba.

Dari 100 tetasan asli Sapujagad BF, Leak di antaranya sukses menjuarai launching PBI pada Sabtu pagi di gantangan Palapa, di De Gadjah, Pondok Indah dan Gantangan Anyar Persada.  Kini ada dua anakan yang masih tersimpan dan siap untuk diturunkan ke arena.

sa
SUPPORT KELAS MURAI: Wujud Sumbangsih Sebagai Peternak

Kesibukannya sebagai enginering di sebuah hotel bintang lima di Kuta, Surono tidak bisa mengasuh anakan yang baru disapih. Surono mempercayakan Mr. Heri perawat GNR yang memanen anakan Sapujagad untuk ngeloloh. Baru setelah bisa makan sendiri dikembalikan lagi. Cara ini dirasakan saling menguntungkan baik Surono yang sibuk dan hanya bisa konsen di penangkaran dengan Sapujagad SF yang membesarkan piyik dan juga mengorbitkan tetasan Sapujagad di lomba. Kalaupun ada yang ingin bertemu untuk sharing dan melihat kandangnya biasanya menghubungi di WA 081337279265.

Sebagai peternak dan juga pemain special murai batu, lelaki asal Jogjakarta ini punya kewajiban moral untuk mengangkat pamor murai batu. Salah satu caranya adalah dengan mensupport kelas murai batu di De Gadjah khususnya saat Selasa Ceria. Dengan memberikan bonus buat juara satu-tiga membuat para murai mania lebih bersemangat menggantangkan burungnya. Ditunjang juri yang bekerja maksimal maka kelas murai bakal semakin ramai yang berdampak besar bagi kelangsungan peternak murai yang ada.

Baca Juga :  Squad Farm Jakarta: Mencetak Lovebird Baby Fighter Berdurasi Hingga Prestasi
sa
DAPAT TROFI: Kebanggaan Pemain dan Peternak Murai

Dengan materi yang hanya 6 kandang di lahan sempit di lantai tiga rumahnya, Surono benar-benar sangat selektif memilih materi. Begitu juga perawatan indukan di kandang agar mau berproduksi maksimal. Surono hanya memberikan full kroto dan jangkrik  agar kebutuhan nutrisi benar-benar terpenuhi. Surono juga selalu mengistirahatkan jika sudah berproduksi beberapa kali untuk memulihkan kondisinya kembali bugar.

Untuk memproteksi hasil tetasannya, mulai 2018 Sapujagad BF menggunakan dua ring untuk hasil tetasannya. Ring kanan bertuliskan SAPUJAGAD 53-54 BF sedangkan ring kiri CEMARA 53-54. Langkah ini dilakukan untuk memberi keseimbangan pada kaki burung dan juga sekaligus untuk memberi identitas yang jelas hasil tetasan Sapujagad BF. *kb3

Related Articles

Back to top button