BreedingNewsTips Trik

Cara Menjodohkan dan Berternak Burung Tledekan Hingga Berhasil

Kontesburung – Setelah menemukan dua burung Tledekan sebagai pejantan dan betina yang berjodoh, selanjutnya adalah tips beternak perlu dipahami.

Pertama, untuk beternak Tledekan kotak sarang diisi dengan bahan-bahan sarang, seperti daun cemara kering dan jerami padi, dengan jumlah secukupnya.

Menebarkan bahan sarang ke lantai sekaligus bertujuan untuk merangsang burung segera kawin dan bertelur.

Untuk jenis ekstra fooding, siapkan jangkrik, kroto, dan cacing tanah, yang dimasukkan dalam wadah berbeda dan taruh di dalam sangkar tempat ternak.

Ketiga EF ini juga harus selalu tersedia. Begitu habis, harus segera diisi dengan yang baru dan masih segar.

Induk betina akan menghasilkan 3-5 butir telur, yang akan dierami selama 12 hari. Induk Tledekan merawat anaknya selama 7-12 hari.

Setelah itu, piyik diangkat bersama sarangnya ke sangkar terpisah, yang bagian atasnya diberi lampu bohlam 5 Watt sebagai penghangat.

Jika anak sudah dipanen, maka harus kembali mengisi kotak sarang dengan bahan sarang seperti daun cemara kering dan jerami padi.

Bahan lolohan untuk anakan tledekan dapat diracik sendiri, dengan mencampurkan voer dan kroto, dan dibasahi dengan air hangat secukupnya.

Setelah itu, pada umur 20-25 hari, piyik atau anakan Tledekan sudah bisa makan sendiri, sehingga tidak perlu diloloh lagi.

Selanjutnya burung bisa dipindah ke sangkar masing-masing, di mana setiap sangkar hanya diisi seekor burung saja.

Percepat Perjodohan Burung Tledekan

Gambar/istimewa.

Untuk mempercepat perjodohan dan birahi bagi induk betina, bisa mengganti voer dengan pelet ikan 781-2, diimbangi dengan pemberian jangkrik dengan jumlah minimal 5-6 ekor pagi dan sore hari.

Ukuran kandang penangkaran usahakan jangan terlalu sempit, paling tidak panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.

Baca Juga :  Surabaya Vaganza Radja Garuda Nusantara, Surabaya – Amunisi Jawara Antar Blok Ketatkan Persaingan Raih Bendera Koncer, Dt. Sweet Valentine dan Panglima SF Penguasanya

Kandang dibuat dalam kondisi agak gelap dengan kelembaban yang cukup. Sebab, di habitat aslinya, Tledekan sering bersarang di antara pohon atau rimbunan semak dekat sumber air, umumnya di pohon bambu.

Untuk sarang bertelur, kita bisa menggunakan potongan bambu dengan lubang menghadap ke atas. Bisa juga menggunakan batok kelapa, kayu, serat nanas, rumput kering, serat kelapa, serat aren dan sebagainya.

Sebagian bahan sarang dimasukkan ke dalam tempat sarangnya, dan sebagian lagi dibiarkan tersebar di lantai kandang untuk memancing insting indukan menjelang bertelur.

Di alam bebas, burung Tledekan biasanya akan memungut bahan-bahan untuk menyusun sarang sebelum bettelur.

Waktunya memasukkan induk betina terlebih dulu ke kandang penangkaran usahakan dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul tujuh.

Untuk induk jantan biarkan dia tetap berada dalam sangkarnya, tetapi posisinya ditempelkan dekat dengan kandang penangkaran tersebut.

Sesekali boleh juga digantung agak berjauhan dari kandang penangkaran untuk memancing birahi kedua burung. Lakukan hal itu 2 – 3 hari.

Jika kedua burung sudah benar-benar birahi, masukkan induk jantan ke kandang penangkaran, ideal waktu yang disarankan adalah pagi hari.

Proses selanjutnya adalah menunggu hingga induk betina benar-benar birahi, sehingga mau membuat sarang dan bertelur dengan sendirinya.

Perlu juga disediakan suplai tambahan vitamin, burung betina akan lebih cepat birahi dan bertelur dengan sendirinya.

Apabila induk betina sudah mau membuat sarang dengan rajin dan rapi kemudian setelah itu bertelur maka proses selanjutnya adalah memantau burung betina mau mengerami telurnya.

Dan jika itu dilajukan secara baik hingga betina mau mengerami telurnya, maka dapat dipastikan proses penjodohan burung telah berhasil. (*)

Related Articles

Back to top button