SABTU PESONA DE GADJAH DENPASAR: LOVE BIRD FULL GANTANGAN

Sistem penilaian yang diterapkan Komunitas Penggemar Kicauan Bali terhadap love bird dan paud berdampak besar terhadap antusias kicau mania pemula untuk menggantang burung ke arena. Seperti pada ajang Sabtu Pesona De Gadjah, 16 Desember kemarin di gantangan De Gadjah Monang Maning Denpasar. Peserta love bird dan paud full gantangan, terisi sampai 62 burung atau total jumlah peserta mencapai 360. ‘’Kami terus memperbaharui khususnya penilaian terhadap love bird agar hasilnya lebih akurat dan transparan,’’ ujar Suprex Jess, sesepuh KPK.

Hasilnya, kata Suprex, selama penerapannya, nyaris tidak ada komplin sebagai bukti system penilaian diterima peserta. Hasil seleksi ketat yang dilakukan KPK, bagi burung-burung yang menjuarai di De Gadjah, ternyata mampu moncer di event-event EO yang lain.  Seperti kemarin, empat jebolan juara love bird di De Gadjah moncer di Alit Saputra Tabanan. Tidak saja menjadi media seleksi bagi gaco muda, juga sebagai ajang perburuan amunisi. ‘’Kemarin ada satu transaksi love bird yang nilainya lumayan tinggi, setelah memantau langsung di lapangan,’’ terang Suprex. Jika kemarin Dona dan Crown tampil terdepan di kelas love bird, di kelas paud giliran Jhon Key, Sahara dan Peri berbagi poin.

Bukan saja di kelas love bird para kicau mania berlomba-lomba menampilkan gaco-gaco yang berkualitas. Juga di kelas cucak ijo yang selalu ramai peserta. Lamborgini milik Widhi sempat memimpin di leg pertama dipepet Raja Lele, tetapi di laga kedua giliran Beling Pedok milik Andre yang naik tahta. Lamborgini terpaksa tersisih di tangga keempat.

Suprex, Mr. Dewa dari KPK dan Jatayu BC mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Menurut rencana, dalam rangka merayakan Tahun Baru 2018, KPK De Gadjah akan menggelar latber Tahun Baru 31 Desember pagi. (*)