Duta Samuri dan H.Wie Bie Rebut Juara Umum di Harmoni Cup Kediri
Gebrakan PBI Cabang Kediri dalam meramaikan dunia perburungan di sana boleh ciacungi jempol, karena cukup nekat dalam pemberian hadiah, sayang semangat yang besar kurang diikuti sosialisasi yang optimal, khusunya di lokalan sekitar Kediri, sehingga peserta yang datang dilokasi lomba taman wisata Goa Senglomangleng banyak diluruk dari luar kota.
Andai kicaumania lokal ikut meluruk tentu suasana lomba akan lebih ramai dan kompetisi antara burung jawara disetiap kelas yang dilombakan makin ketat. Sayang memang, kemasan yang cukup ciamik hanya diikuti oleh peserta yang kurang maksimal. Karena yang datang ke lomba ini banyak burung jawara dari luar daerah maka juaranyapun kebanyakan didominasi burung-burung tamu.
Mualai kelas pertama Cucakrowo dibuka yang diikuti hanya 3 burung, juaranya disabet bos asal Surabaya. Kemudian main kelas kedua Anis Merah C, XO milik Yoko PBI Surabaya dari pertama langsung menunjukkan kerja mencolok sehingga juara satu dia bawa puang atas nama Duta Samuri. Main kelas berikutnya Cucak Hijau nama Bajul Ijo milik Hadi Senator sudah dari pertama dioprediksi juara, karena kerjanya ngotot tiada lawan yang mampu menandingi stabilitas power dan durasi kerjanya.
Masuk kelas Murai batu, nama S Class milik H.Said yang selama ini dikenal dengan jagonya Israel juga menguasai lapangan. Meski banyak lawan tangguh yang membayangi kerja S Clas, burung andalan ketua PBI Cabang Gresik masih tetap unggul, sehingga juripun memberinya koncer A mutlak. Menurut dua tokoh asal Gresik H.Said dan Hadi Senator, kedatangan ke Kediri sekaligus ikut mengkampanyekan lomba yang akan digelar di kota Pudak Gresik tanggal 11 Maret dengan kemasan yang super menarik.
Sebenarnya ada beberapa jagoan lokal yang masuk juara satu atau tiga besar, tapi hanya dikelas-kelas tertentu seperti kelas love bird Balibu, muncul nama Kancil milik Ong Famili Kediri. Menurut perawatnya Fredy, Kancil sebenarnya beberapa kali juara dilomba lokal termasuk juara di lomba Sidoarjo, tapi kesuksesan juara di kandang sendiri yang dihadiri banyak jago bagus merupakan kepuasan tersendiri.
Tapi secara umum, dikelas love bird, nama-nama beken seperti Putri Dewi, AWW, Charlitos, Slebor dan lainnya susah dikalahkan. Jam terbang dan materi burung yang memiliki segudan prestasi tersebut sudah tinggi, sehingga untuk bisa mengalahkan hanya nunggu kondisi bburung jawara tersebut kurang perform. Sebab kalau dalam kondisi fit tampilnya sudah dipastikan lawan akan digulung dengan mudah. Terbukti hampir semua kelas love bird yang dilombakan kemarin juaranya tak jauh-jauh dari love bird jawara milik para tokoh.
Meski pemain lokal tidak banyak yang berhasil menmbus juata tiga besar, tapi Teo TM SJRT asal Nganjuk mengau puas meski Cucak Hijau andalannya bernama Mecanic yang akan dibawa ke Jogaj Istimewa minggu besok masuk juara tiga dan tujuh. Semoga dari even bergengsi kemarin panitia tetap semangat dalam berinovasi, karena bagaimanapun even besar kemarin merupakan yang perdana setelah sekian tahun Kediri tidak ada gelaran besar, jadi kalaupun tidak ada kelas yang full gantangan semoga dieven selanjutnya bisa lebih sukses.
