Selasa Spesial De Gadjah Denpasar (6/11) Diluberi Murai Mania: Jebolannya Moncer di Giri Prasta Cup III
Jika penilaian yang diberikan oleh dewan juri dalam sebuah latber sejalan dengan pakem umum baik irama lagu (banyak variasi), tonjolan, volume dan gaya, dalam satu rangkaian yang utuh maka hasil dari sebuah penilaian akan bisa diterima di sebuah lomba yang berskala besar. Itulah yang selalu diterapkan dalam gelaran latihan di gantangan De Gadjah bersama juri MII/KPK.
Di setiap Selasa Spesial yang khusus membuka kelas murai batu yang selalu diluberi peserta seperti gelaran 6 November 2018 kemarin, pakem itu selalu menjadi acuan. Sehingga burung yang mendapat nilai tertinggi punya peluang besar untuk bisa diterima di lomba-lomba berskala besar.
Seperti pada event akbar Giri Prasta Cup III (4/11) lalu, beberapa jebolan dari De Gadjah sukses mengisi daftar kejuaraan. Di antaranya Asoka milik Putra/Uzank dari Jatayu BC yang menempati posisi runner up kelas murai batu Bupati, AK 47 milik Abah Umar dari Jatayu BC di posisi keenam, di kelas Kabupaten Badung ada Masako milik Tomat di nomor delapan dari Jatayu BC, Radikal dari Jatayu BC di kelas Sekda Badung A juara 3, Jenius milik Angga di kelas Mangupura A juara 2, dan Coro milik Aris dari Jatayu di kelas Mangupura A. ‘’Kami bersyukur, jebolan De Gadjah bisa menembus kelas bergengsi murai batu di Giri Prasta,’’ ujar Soeprex Jess.
Kemarin, kelas murai batu kembali diluberi peserta. Bahkan peserta yang hadir terbilang beragam. Ada yang dari Canggu, dari Elang Mas yang dikomandani Mr. Hendra, Jhon Adnyana, ada Dekgun, Setyo Efendy, Febry RKM yang tidak sekedar menggantang burung tetapi juga ingin ikut memantau.
Narcotika milik Made Tatto yang mengambil posisi di tengah sejak awal sudah menunjukkan keistimewaannya. Bukan saja rolingannya yang nyepid juga diisi besetan dan tonjolannya di setiap akhir membawakan lagu. Ditambah gayanya yang energik, Narcotika tampil di posisi pertama. Di tempat kedua disabet HB Hasan dan di posisi ketiga Pedang Hitam yang special digantang oleh Mr. Dono dari Semarang. Di leg kedua, peta kekuatan berubah. Hell Boy milik Mr. Dani yang sempat tertinggal di posisi keenam melejit ke puncak disusul Reymon milik Mr. Teguh dan Afatar.
Tidak kalah seru pertarugan di kelas cucak ijo yang selalu ramai peserta. Peserta yang selalu membudayakan tanpa teriak membuat penilaian lebih akurat. Garuda milik Dex Auk dari Kaliombo menempati posisi puncak setelah membawakan lagu yang panjang-panjang plus gaya ngentroknya. Disusul Centil dan Sapuleger. Di leg kedua Megawatt milik Mr. Khan berhasil naik podium mendepak Garuda ke posisi kedua. Di tempat ketiga disabet Juliet.
Sebagai sarang love bird, kemarin membuka 7 kelas di antaranya 3 kelas paud, 2 kelas dewasa dan dua kelas baby. Di kelas paud A Bejo milik Suprianto tampil terdepan. Disusul Langit debutan Wah Pram dari Sempidi BC dan Badut debutan 2 Big Brother. Masih berlanjut di leg kedua, giliran Widuri milik Jack JNP yang naik podium. Adon Jr milik Anif Zaman menyusul di posisi kedua dan Badut bertahan di posisi ketiga. Dan baru di leg ketiga Badut menunjukkan perfoma terbaiknya dan naik ke posisi puncak.
Di kelas dewasa yang nyaris full peserta, menempatkan Ny Uning milik Mr. Ronal di posisi pertama setelah kekeannya yang diumbar memperoleh nilai tertinggi. Disusul Ulo milik Mr. Adi di posisi kedua dan Putri Kayangan Jr di tempat ketiga. Di leg kedua Arjuna yang sempat tertinggal di posisi keenam langsung melesat ke puncak. Begitu juga Putri Kayangan Jr yang naik satu tingkat ke posisi kedua. Dua kelas baby menempatkan Biola Euwing milik Cak Lukman dan Nano milik Yudik di posisi puncak. Sedangkan Serintil milik Wahyu dari SBT bertahan sebagai runner up.
Walau masih dalam suasana eforia Giri Prasta yang banyak menguras energi dan materi, namun Selasa Spesial De Gadjah tetap ramai. Peserta tetap kompak hadir untuk melatih gacoannya. Hal ini juga tidak terlepas dengan kekompakan panitia baik juri MII/KPK maupun Jatayu BC yang ikut mengemas lomba sehingga berjalan fairplay, hadiah yang pantas, dan peserta merasa nyaman dalam berlomba.
Soeprex Jess bersama Margono mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3