Kontes

Rapat Gabungan Panitia Giri Prasta Cup III, Dari Membuka Pintu Masuk Bali, Pesanan Tiket Membludak, Penerapan Sistem Penilaian Love Bird Hingga Trofi Eksklusif

Gelaran spektakuler skala nasional Piala Bupati Badung Giri Prasta Cup III tinggal menghitung hari. Tepatnya bakal digelar pada Minggu, 4 November 2018 di lapangan Puspem Mangupraja Mandala Badung. Berbagai persiapan sudah dilakukan di antaranya menggelar rapat evaluasi pada Senin malam 22 Oktober  yang dihadiri seluruh panitia inti, dilanjutkan dengan rapat gabungan antara panitia inti dengan panitia dari jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Badung, Selasa siang 23 Oktober 2018 di Puspem Badung.

sa
RAPAT PANITIA: Setelah Rapat Panitia Inti, Dilanjutkan dengan Rapat Gabungan dengan Pemkab Badung

Rapat yang dipimpin langsung Kabid Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan I Gede Rama Bargawa dan Pembina I Mr. Baim BSF Bali dihadiri Ketua Panitia Jon Dendy, Ketua Pelaksana D’Yan Samurai, Pembina II Santo Utoyo, Pengda PBI Bali Wahyudi, dan jajaran Pemkab Badung.

sa
RAPAT GABUNGAN: Wujudkan Lomba yang Berkualitas

Untuk mensukseskan gelaran Giri Prasta Cup III baik secara kualitas dan kuantitas, beberapa keputusan dihasilkan untuk memudahkan dan memberi kenyamanan kepada peserta. Di antaranya teknik penyerahan hadiah akan dilakukan setelah hasil kejuaraan diumumkan, para pemenang harus segera mengambil trofi dan voucher juara untuk menghindari penumpukan pengambilan di akhir lomba. Pengambilan voucher wajib melampirkan fotokopi ktp.

Untuk keamanan peserta di penyeberangan, panitia menjamin pintu masuk Bali baik melalui Gilimanuk, Padangbay dan Bandara Ngurah Rai. Karena panitia sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Bali yang ditembuskan ke Balai Karantina di masing-masing pintu masuk Bali. Surat rekomendasi dari BKSDA Bali segera menyusul.

Panitia juga sudah menyelesaikan seluruh trofi baik buat para juara dan burung terbaik maupun trofi eksklusif pemenang juara umum BC dan single fighter yang tingginya mencapai satu meter. Begitu juga sudah disiapkan doorprize satu unit mobil Alya serta hadiah lainnya seperti barang-barang elektronik, sarana-prasarana  burung serta burung hasil penangkaran peternak Bali. Di lokasi lomba juga bakal ada pameran hasil penangkaran peternak Bali yang bekerja sama dengan PBI.

Baca Juga :  Huru Hara dan Arjuna Bertarung di Latber Baginda BC - Surabaya
sa
TROFI EKSKLUSIF: Ukiran Khas Bali Siap Diperebutkan

Panitia juga menginformasikan tentang pemesanan tiket dua minggu jelang lomba yang sudah mencapai 70 persen. Bahkan beberapa kelas cucak ijo dan love bird sudah full pesanan dan sudah melakukan pelunasan. Karena itu, bagi peserta yang belum melakukan pemesanan agar segera memesan ke bagian tiketing. Jika tidak menyelesaikan administrasi maka akan dimasukkan ke daftar tunggu.

sa
MR. MINOK; Pemesanan Tiket hanya Melalui Satu Pintu Mr. Minok

Pada rapat panitia inti, selain dewan juri yang bertugas sudah ditetapkan juga diputuskan sistem penilaian love bird di Giri Prasta akan menerapkan sistem penilaian terbaru. Berikut dijelaskan secara rinci oleh Ketua Pengda PBI Bali Fadjar Soebagio.

sa
PANITIA: Kerja Keras Wujudkan Lomba Yang Bersih, Transparan dan Fairplay

PANDUAN PENILAIAN LOVE BIRD PBI PENGDA BALI

1.Lapangan dibagi menjadi 6 blok. 2. Tiap blok dijuri oleh seorang juri. 3.Juri roling per blok searah jarum jam dengan durasi 1,5-2 menit. Total  6x roling + 1x roling bebas. 4.Sistem penilaian dilakukan secara bertahap masing-masing blok.

Nilai awal 37 tanda bunyi dengan tanda bendera kecil warna masing-masing juri. Nilai 37,5 burung terpantau kerja. Nilai 38/mentok tanda burung kerja maksimal dinilai dari irama lagu, volume, gaya /fisik +++ durasi dan kerajinan bunyi dan diberi tanda bendera besar warna masing-masing juri  sebagai tanda nilai mentok masing-masing juri.

Tiap blok bisa lebih dari 1 bendera tanda mentok tergantung jumlah, kualitas dan sikon pada saat itu. Bendera tanda mentok bukan berfungsi sebagai bendera untuk menentukan panjang pendeknya suara. 1 ekor burung hanya berhak atas 1 bendera mentok dari 1 orang juri.

5.Juri roling 6 putaran sehingga pada saat akhir roling akan ada perbedaan jumlah bendera tanda nilai mentok.

Maksimum 6 bendera mentok/full 38 dan diberi bendera warna mencolok misalnya putih sebagai tanda nilai full 38 dan berhak diajukan untuk mendapat favorit A, B atau C.

5 bendera mentok berarti ada 1 juri yang melihat burung tersebut tidak kerja atau secara kualitas tidak layak mentok. Pada saat session akhir langkah bebas apabila terpantau burung kerja dan secara kualitas layak 38 maka bisa ditambahkan bendera tanda mentok oleh juri yang bersangkutan dan mendapat bendera putih sebagai tanda burung sudah mentok 6 bendera/nilai 38 penuh dan bisa diajukan untuk favorit A, B atau C karena secara durasi sudah memenuhi 80 persen.

Baca Juga :  Dipadati Kicaumania Naga Puspa Dan Dono Raih Double Winner di Latpres M2 KSBC - Surabaya

Bendera mentok 4 berarti ada 2 juri yang menganggap burung tersebut tidak layak nilai mentok  38. Dan apabila pada saat session akhir roling bebas burung tersebut kerja istimewa masih bisa menjadi pertimbangan untuk mendapat 2 bendera tanda mentok sehingga menjadi 6 bendera serta diberi bendera putih tanda full 38 dan bisa mendapat/diajukan favorit C. Tidak bisa diajukan favorit A dan B karena secara durasi di bawah 80 persen.

Bendera tanda mentok 3, 2, dan 1 tidak berhak memperoleh bendera tanda mentok di sesi roling bebas walau saat roling bebas kerja istimewa karena secara durasi di bawah 50% dan kerja bagus cuma di akhir session. Berarti burung tersebut lambat start atau pun ngetem atau pun gembos, tetapi tetap bisa juara di luar bendera favorit. Contoh apabila 60 ekor diambil kejuaraan  I-X dan mendapat bendera favorit ada 5 ekor berarti burung tersebut bisa juara VI-X.

Pada gelaran Giri Prasta, selama proses penilaian juri akan dibantu asisten juri untuk membantu meneriakkan nomor-nomor burung yang terlihat bekerja secara maksimal.

Panitia juga memutuskan system pengamanan selain setingan lapangan yang jaraknya terukur antara peserta dan gantangan juga akan dijaga satpol PP, polisi dan TNI. Sebaliknya dewan juri yang bertugas akan mendapat pengawasan dari panitia agar lomba benar-benar berjalan bersih, transparan, dan fair play. Kerja sama yang baik antara panitia, peserta dan juri yang bertugas diyakini akan melahirkan lomba yang berkualitas. *kb3

Related Articles

Back to top button