Kelas Cucak Ijo Selasa Spesial De Gadjah Denpasar Memanas, Peserta Dukung Tanpa Teriak dan Juri yang Fairplay
Apa yang dilakukan dewan juri MII/KPK untuk menyuguhkan sebuah latber yang berkualitas di gantangan De Gadjah yang mengedepankan budaya tanpa teriak, juri yang berpegang teguh pada fairplay ternyata mendapat tantangan besar dari kicau mania. Bukan datang dari kalangan pemula tetapi justru dari pemain ternama.
Seperti di kelas cucak ijo event Selasa Spesial, 9 Oktober 2018 kemarin di gantangan De Gadjah Denpasar. Pada sesi pertama yang ramai peserta Samurai dan Lexus bersaing ketat untuk berebut kursi podium. Kedua gaco yang diasuh Mad Black dan Mr. Widhi ini sama-sama ngotot dengan rolingan lagu-lagu panjangnya. Samurai bergaya ngentrok dengan duduk manis hingga akhir. Enam orang juri pun akhirnya menjatuhkan pilihan pada Samurai dengan 3 koncer A dan Lexus dengan 2 koncer A. Samurai pun menang tipis.
Ketika sesi cucak ijo B dibuka, dengan jumlah peserta yang berkurang, hampir semua gaco dengan jelas terlihat dari arena. Bagaimana kerja Jaguar di gantangan 37 dan Raja Tega di gantangan 38 yang berdekatan. Begitu juga gantangan 40 dan gantangan 34 yang bersangkar merah. Jaguar sejak awal sudah kerja, begitu juga Raja Tega. Sedangkan gantangan 34 di babak awal kurang kerja. Namun detik-detik ketika juri ke pinggir tanda penilaian akan berakhir gaco gantangan 34 mulai nembak-nembak. Sontak sang pemilik berteriak. Namun juri sudah menetapkan siapa yang terbaik yang sudah kerja dari awal sampai akhir dengan roligannya yang memenuhi syarat. Jaguar miik Mr. Antok akhirnya memenangkan pertarunagn disusul Raja Tega dan Perot Jr.
Jika kelas cucak ijo sempat memanas, berbeda dengan partai neraka murai batu yang selalu ramai peserta. Dengan suasana tanpa teriak peserta bisa menikmati dan memantau dari dekat seluruh burung yang bertarung. Dalam kondisi seperti ini dewan juri cukup berat memutuskan yang terbaik karena saksinya adalah seluruh peserta. Tetapi juri MII berani memutuskan Marques milik Mr. Ambon menjadi yang terbaik disusul Sniper milik Ajik Yuni di posisi kedua.
Di laga kedua yang juga ramai peserta, giliran Edhan milik. Mr. Shohib yang tampil edan. Edhan mendapat pesaing Bregundal dari BBC di posisi kedua. Sedangkan Sniper terpaksa turun ke posisi ketiga.
Di kelas love bird yang menyediakan 8 kelas, menempatkan PutriKayangan milik Mr. Fawaid melibas dua kelas love bird dewasa. Hanya menyisakan satu kelas buat Fortuna yang unggul di kelas utama. Sedangkan di kelas paud, Supersimic debutan Mr. Apunk sukses mengumpulkan poin tertinggi setelah rajin sejak awal hingga akhir. Namun di leg kedua Supersimic harus tersisih di peringkat kedua setelah Maharaja yang diusung Budi Bagero tampil maknyos. Masih menyisakan satu kelas paud yang dimenangkan Jele dari Padangsambian. Di dua kelas baby Tanggo milik D Yudha dan Brekele debutan Arif F harus berbagi poin untuk berebut kursi puncak.
Soeprex Jess mewakili rekan-rekan juri MII/KPK dan juga panitia lainnya mengucapkan terimakasih kepada kicau mania yang sudah hadir dan tetap setia di jalur tanpa teriak. Ditegaskan lagi bahwa juri MII tidak pernah surut untuk bekerja sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi sportifitas. Konsisten menjaga burung-burung yang terbaiklah yang layak menjadi juara. Namun sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf, seluruh juri dan panitia memohon maaf jika sebelum, selama dan sesudah lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3