Spesial BTD Cup di Kamis Ceria GPAG Denpasar (17/1): Latber Rasa Lomba, Warung Enak dan SS Juara Umum
Hujan gerimis disertai mendung yang menggelayut ternyata tidak mengurangi niat kicau mania Denpasar dan sekitarnya untuk menghadiri Spesial BTD (Bali Teknik Disain) Cup di Kamis Ceria Gantangan Puri Agung Glogor Denpasar, 17 Januari 2019 kemarin bersama juri PBI. Kicau mania tumpah ruah memadati arena untuk bisa mengikuti latber yang kental rasa lomba. Tidak saja dihadiri para pemain, juga juri dari beberapa EO, dan special dikawal Ketua Pengda PBI Bali Mr. Fadjar Soebagio.
Hampir 500 tiket ludes terjual di event yang disponsori Mr. Komang Agus dari CV Bali Teknik Disain. Membuka hampir seluruh kelas yakni anis merah, cucak ijo, cendet, murai batu, love bird dewasa dan paud, campuran import, kenari, punglor kembang hingga cucak jenggot kecuali kacer, lomba berlangsung meriah penuh banjir bonus hingga mahgrib. Bahkan beberapa kelas terpaksa dihentikan agar tidak sampai malam.
Diawali naiknya punglor merah, Tornado milik Dek Modol sukses menunjukkan telernya yang ciamik. Tornado memenangkan leg pertama disusul Stabilizer di tempat kedua. Namun di leg kedua, Barokah milik P Nur sukses melejit ke puncak dan kembali dikawal Stabilizer di tempat kedua. Antusias punglor merah mania yang menghadiri latber kemarin membuat Mr. Fadjar menjanjikan bahwa Kamis depan kelas anis merah A bakal dapat bonus 200 ribu untuk juara pertama.
Memasuki session kedua kelas paud, juri mengambil posisi untuk bisa memantau setiap gaco per blok. Selain mencatat setiap burung yang kerja juga memastikan yang layak mendapat bendera nominasi rolingan dari kualitas yang dipertunjukkan. Dari rolingan ke rolingan, Tayo milik Solihin tampil stabil baik kualitas kekean maupun durasinya sehingga mendapat nilai sempurna. Walaupun Chen yang bercokol di nomor 45 hanya mendapat posisi keempat, namun karena kekeannya yang super panjang membuat Mr. Fadjar memberikan bonus dadakan senilai 100 ribu.
Namun di laga kedua kekuatan berubah. Shvicka milik Dicky berhasil mengambil alih podium utama setelah menunjukkan kualitas kekean dan gacornya sepanjang rolingan. Sementara di laga penutup Siti Jenar debutan Rahmad berhasil mencuri satu poin penuh.
Partai yang ditunggu-tunggu akhirnya dibuka yakni kelas murai batu. Entah di mana bersembunyi mereka berduyun-duyun memadati arena. Ketika gaco-gaco itu naik, rolingan dan tembakan saling sahut-menyahut. Juri yang cukup banyak terus berkeliling menemukan burung yang terbaik. Walang Sangit milik Mr. Dw Oping yang bertengger di posisi selatan gantangan sejak awal sudah rajin memainkan rolingan dan sesekali memuntahkan tembakan. Walang Sangit akhirnya memenangkan pertarungan dipepet Magnum di tempat kedua.
Namun di laga kedua yang kembali full peserta, Disel milik Mr. Imron berhasil menyingkirkan lawan-lawannya yang rata-rata kerja. Sempat tertinggal di leg kedua membuat Walang Sangit panas dan berhasil membalas di laga terakhir sekaligus ditetapkan sebagai murai batu terbaik.
Menyejukkan suasana, kelas love bird dewasa naik. Sederet gaco menunjukkan kekeannya yang panjang. Namun Sinden yang memilih di pojok tenggara sejak awal sudah rajin memainkan kekeannya yang panjang sambil duduk nagen. Dari rolingan ke rolingan Sinden mendendangkan kekean dan sesekaili di bagian akhir memainkan kaki ke tangkringan. Namun Sinden yang kerja dari awal sampai akhir menjadi pemenang. Atas kerjanya yang joss, sampai Mr. Fajar menawar Sinden dengan harga yang cukup tinggi, namun sang pemilik enggan melepasnya. Doly milik Pendik memepet di tempat kedua.
Di leg kedua yang cukup ramai, giliran Doly yang naik ke podium setelah tampil ciamik dengan kekeannya yang panjang dan rajin. Kali ini Brutal yang sempat tertinggal di juara 4 memepet di posisi kedua. Doly pun berhak menyandang gelar love bird dewasa terbaik.
Memasuki kelas panas cucak ijo, suhu yang rada dingin dan gelap oleh mendung membuat gaco sulit untuk berekspresi. Namun Samurai yang sudah menguasai medan GPAG begitu mudah memenangkan pertarungan. Dalam cuaca gerimis dan mendung Samurai malah rajin memainkan rolingan dan tembakan lagu rambatannya yang kental. Samurai pun sukses melibas habis dua kelas yang disediakan panitia dan sekaligus sebagai cucak ijo terbaik.
Di sesi kenari yang membuka dua kelas, Mr. Fadjar begitu serius memantau satu per satu kenari yang tampil. Lamborghini yang memilih di gantangan 01 tampil dengan lagunya yang ciamik, piawai memainkan cengkokan terpilih sebagai sang juara. Namun di leg kedua Rasa Cinta milik Godel 13 yang sempat tertinggal berhasil duduk di podium utama dan sekaligus memenangkan kenari terbaik.
Latber kemarin begitu menarik menjadi tontonan, karena beberapa kelas dibuka seperti campuran impor yang dihadiri banyak peserta. Raja Petir milik Mr. Big sukses memenangkan di dua laga yang diikutinya. Sementara di kelas punglor kembang 007 berhasil menjadi tontonan menarik setelah tampil nyeklek dengan rolingannya yang tajam nyepid dan nagen sepanjang penilaian.
Tak kalah eboh di kelas cucak jenggot yang juga ramai peserta. Bahkan kedatangan jenggot mania dari Singaraja langsung yang sengaja mengikuti latber di Kamis Ceria BTD. Namun Cinta Laura yang diusung Tut De Ariana berhasil menyisihkan lawan-lawannya dan menempati podium utama setelah memainkan lagu-lagunya yang panjang dan rajin sepanjang penilaian. Dan di kelas cendet Macan Kampus milik Rudy Barong juga ikut ambil bagian dan memenangkan pertarungan.
Latber rasa lomba begitu kental selain pesertanya membludak dengan jumlah kelas yang dibuka beragam juga hadiah dan banjir bonus. Baik bonus di kelas BTD 200k, 100k, 50k juga ada bonus dadakan, bonus 200 k burung terbaik dan juga dinobatkan juara umum yang diraih Warung Enak sebagai juara umum BC dan SS sebagai juara umum single fighter. Di akhir acara peserta masih bisa berharap mendapatkan berbagai macam undian sembako.
Amar Pandawa mewakili panitia dan juri PBI mengucapkan terima kasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir, para pendukung, donator, para juri EO yang menyempatkan hadir menikmati jalannya lomba dan mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3