H.Asid Bangkalan Madura, Setelah Sukses Bersama Murai “Israel”, Siap Orbitkan Murai “Goro-Goro”
Empat tahun H.Asid menjelajah panasnya persaingan perebutan posisi kejuaraan diarena lomba bersama murai batu Israel orbitannya. Selama itu pula torehan prestasi yang dibukukan membuat namanya semakin melambung. Israel andalannya seakan menjadi amunisi yang setiap saat selalu sukses mempersembahkan trophy kemenangan dalam daftar barisan paling depan.
“Alhamdulillah, selama saya ikut lomba bersama Israel, tak pernah sekalipun saya pulang tanpa membawa trophy juara,” terang H.Asid. kemenangan yang didapat bukan dalam skala kecil, namun berbagai gelaran bergengsi pernah dirasakan Israel dengan hasil memuaskan. Gelaran lomba di Surabaya, semisal Danrem Cup, Gubernur Cup, Kapolda Cup dan even-even selevel sudah pernah dirasakan dan berakhir dengan kemenangan buat murai batu Israel.
Puncak prestasi yang didapat Israel dan semakin melambungkan namanya adalah saat tarung digelaran Presiden Cup I Jakarta, even berngensi yang digelar oleh BnR, Israel mampu menuntaskan penjurian diurutan tiga. Kelas yang diikuti juga merupakan kelas paling mahal yakni tiket Rp 1 juta. Prestasi tersebut merupakan sebuah kebanggaan, meski hanya meraih urutan ketiga, namun hasil itu terbilang luar biasa, karena Isreal adalah murai batu satu-satunya perwakilan dari Jawa Timur yang mampu menembus urutan ditiga besar dalam daftar kejuaraan.
Pasca kemenangan itu, nama Israel semakin menjulang bak meteor. Tidak seidkit kicau mania yang berusaha memburu untuk bisa mendapatkan Israel. Beberapa peminat mencoba melakukan pendekatan, baik melalui orang lain ataupun langsung yang bersangkutan. Sampai akhirnya, pada tahun 2012, Israel harus rela dipinang H.Said mania kicau Gresik dengan nilai transaksi Rp 150 juta.
Perpindahan Israel kepada orang lain, membuat H.Asid jarang muncul ke arena lomba. Meski mengaku tetap eksis, namun dirinya tidak pernah lagi mendapatkan pengganti Israel. “Selama Israel lepas saya tidak berhenti main burung. Saya tetap mendatangi lomba meski tidak membawa burung, malahan saya memantau, barangkali ada murai batu yang bisa saya jadikan pengganti Isreal” lanjutnya.
Sampai pada akhirnya tahun 2015, H.Asid mendapatkan pengganti Israel. Selama kurun waktu dari 3 tahun sebenarnya ada lima ekor murai batu yang ia dapatkan untuk dijadikan pengganti Israel, namun tak satupun yang dinilai mampu meneruskan prestasinya. Di tahun 2015 itulah H.Asid mendapatkan murai batu yang ia namakan Goro-Goro.
Usianya sudah menginjak 3 tahun, namun sampai sampai saat ini Goro-Goro belum bisa ngorbit dengan prestasi yang sesuai keinginan H.Asid. Padahal secara materi, burung ini tidak beda jauh dengan Israel, namun hanya kalah di volume. Kalau untuk gelaran lomba level bawah, murai batu ini sudah mampu tampil bagus, namun performanya belum bisa maksimal untuk diturunkan dalam ajang yang lebih besar.
“Sampai saat ini saya bellum menemukan setingan yang pas buat Goro-Goro, namun beberapa lomba yang sudah diikuti, prestasinya sudha menunjukkan kelasnya sebagai murai batu masa depan,” imbuh Ketua BnR Bangkalan. H.Asid berharap bisa memaksimalkan sampai mentok 100 persen performa Goro-Goro ketika tampil diatas gantangan. *kb10