Profil

Morvin di Genggaman, Mr. Yuda Pandawa SF Bali Bangkit dan Siap Getarkan Kelas Murai Batu

Siapa yang menyangka di umur 20 tahun ketika pertama kali terjun ke dunia kontes , Mr. Yuda Sanjaya sanggup menggetarkan dunia persilatan perburungan Tanah Air. Di setiap penampilannya, Yuda selalu menjadi ancaman. Seperti ketika turun perdana di Pakde Karwo 2016, cendet Mafia sukses masuk di peringkat ketiga kelas utama di bawah dua pemain ternama Indonesia.

Di tahun yang sama perjaka asal Legian Kuta ini juga mengorbitkan ijo Api Kecil sebagai juara 1 di Korem Denpasar. Bahkan ketika ijo Busway berada di markasnya sukses naik podium utama kelas Proklamator Soeharto Cup Jogyakarta. Masih ada segudang gaco-gaco di kelas panas yang tidak pernah henti mengancam. Di antaranya murai Raja Petir  yang nyeri di launching Bnr di Korem, ijo Ferary yang double runner up di Piala Raja dan hattrick runner up di Bali Shanti. Murai Pukul Rata juga mengikuti jejak rekan-rekannya hattrick runner up di Bnr Gianyar dan juara 4 di Valentine.

sa
YUDA SANJAYA: Usai Hadiri Piala Raja hanya Bawa Tiga Trofi

Walau gaco-gaonya tetap turun ke arena, Mr. Yuda Sanjaya sempat istirahat setahun. Sebagai anak muda yang masih lajang, terkadang labil pada satu hobi. Banyak aktifitas yang dilakukannya baik di sekaa teruna di Legian, sebagai consoler rehabilitasi rawat inap, main layangan dll. Tetapi paruh 2018, Yuda bangkit kembali. Morvin telah mendidihkan darahnya untuk terjun kembali ke arena kontes. ‘’Kali ini saya akan kejam. Sekejam Morvin ketika memuntahkan tembakan-tembakannya tanpa pandang lawan,’’ ujar Mr. Yuda Sanjaya ketika disambangi konbur di warung DE YOGI di bilangan Legian Kuta.

sa
YUDA PANDAWA: Dapat Dukungan dari Ayahandanya

Morvin telah mengembalikan semangatnya ke arena setelah tidak kurang dari tiga tahun mengikuti jejaknya. Mulai dari pantauannya di Kaliombo sampai di Presiden Cup Bnr yang toust sebagai juara 4 di kelas utama. Morvin benar-benar adu kualitas di setiap penampilannya. Siapa yang tidak kenal gaya tarungnya. Rolingan, besetan dan tembakannya yang ngeban. Tembakannya yang beruntun dengan variasi lagu dari cucak jenggoan hingga cililinan. Morvin bisa berpenampilan kejam mudah terpancing menimpali burung lawan bahkan langsung meniru lagu lawan. ‘’Morvin bikin saya bangga main burung,’’ ujar Mr. Yuda yang mengusung nama Pandawa single fighter.

Baca Juga :  El Loko, Upin, Terminator, Cemong dan Duta, Rayakan Imlek di Bantul BC Balung Jember

Memilih nama Pandawa, ia teringat akan lima bersaudara dari Indra Prasta yang berhasil menundukkan keangkaramurkaan dari Duryodana dan saudaranya yang serakah, sombong, dengan melakukan berbagai cara licik tipu muslihat untuk mencapai tujuan dan kemenangan. Panca Pandawa memiliki lima sifat yang intinya menjunjung tinggi kejujuran, sportifitas (ksatria) dan pantang menyerah. Yudistira dikenal sebagai raja yang maha darma menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran, Bima adalah sosok yang kuat pantang menyerah memegang teguh pendirian, Arjuna adalah satria utama yang tidak terkalahkan. Bahwa kualitas adalah jalan utama mencapai kejayaan, Nakula dan Sahadewa adalah sosok yang cerdas dan tangkas dalam membangun strategi.

sa
MORVIN: Bikin Yuda Sanjaya Semangat ke Arena

Dengan membidik Morvin yang  sudah dikenal kualitasnya di skala local dan nasional, tidak ada alasan jika Morvin tampil perfoma diperlakukan tidak adil di lapangan. Maka jangan disalahkan jika sebuah kekuatan besar akan meledak secara tiba-tiba.

sa
UMBARAN 15 METER: Treatman Fisik agar Kuat Tempur

Yuda Pandawa adalah sosok lelaki yang sempat diperlakukan kurang adil dalam keluarganya hingga sempat terpuruk ke lembah hitam yang mengancam masa depannya. Namun hati nuraninya memberontak hingga menetapkan hati berlabuh bermain burung. Toh begitu penolakan dari keluarga besar terus terjadi.  Syukur  bapaknya sendiri, sahabat-sahabat di sekaa teruna, Dekdi, neneknya, Mr. Baim dan  rekan-rekan kicau mania tidak pernah henti memberi dukungan bermain burung.

sa
DIRAWAT SENDIRI: Yuda Tiap Hari Rawat Morvin Bentuk Keseriusannya Bermain Burung

Bagi seorang Yuda Pandawa yang punya investasi tanah yang sangat luas di berbagai lokasi strategis di Legian Kuta bahkan masih ada dalam bentuk kebun pisang yang luas di tengah-tegah bangunan megah di Jalan Sahadewa Legian, Yuda menekuni hobi burung bukan mencari uang. Di sini ia mencari kesenangan, kebahagiaan, melepas kepenatan dan menghindari lembah hitam yang pernah menjerebabkannya. Prestasi memang menjadi impian bagi seorang pelomba tetapi ia tetap well come kepada siapa saja. Mengejar prestasi bukan membunuh rekan atau lawan, tetapi bagaimana menyadarkan bahwa kualitas adalah jalan utama meraih prestasi tanpa harus mencederai hati lawan.

Baca Juga :  Agus SJ di Gamas Cup II: Antarkan Banaspati dan Penghancur Terbaik Kacer dan Cendet

PANTAU TERUS: Persiapan Jelang Turun Arena

Begitu juga ketika Morvin berada di genggamannya sejak dua bulan ini. Yuda memilih merawat sendiri, menikmati proses kesehariannya. Ia juga mendapatkan sebuah buku panduan perawatan Morvin sejak mulai berprestasi hingga kini. Semua setingan di setiap dilombakan ditulis di buku itu dan Yuda tinggal mencoba satu persatu. Ketika diuji di Bupati Jembrana beberapa pecan lalu, Morvin sempat menggetarkan kelas utama dan meraih juara pertama. Begitu juga ketika diturunkan di Piala Raja kemarin, Morvin yang kerja maksimal hanya bisa membawa dua trofi piala raja dan satu trofi dari cucak ijo. ‘’Inilah perjuangan, perjuangan saya dan juga rekan-rekan yang tidak pernah berhenti memperjuangkan sebuah kualitas di arena,’’ ujar Yuda Pandawa.

sa
SANGKAR MORVIN: Belum Dapat yang Joss Pakai Dulu Sangkar Ini

Kenapa harus diperjuangkan, Yuda betapa mengorbankan waktu, tenaga dan materi untuk merawat Morvin. Membuka pagi hari kemudian memberi jangkrik 5 ekor. Pukul 11.00 dimasukkan ke umbaran sepanjang 15 meter plus tambahan 5 ekor jangkrik. Sore dikembalikan ke sangkar ditambah 5 ekor jangkrik dan dikerodong untuk dimasukkan ke kamar. Begitu juga jelang lomba sejak Sabtu jangkrik diberikan 10x10x10 tanpa diumbar dan minggu kembali 5 ekor pagi hari, kroto fresh dan 3 ekor ulat hongkong. Bisa dibayangkan jika dirawat sendiri kemudian kerja di lapangan tidak terpantau sama sekali maka tanpa sadar sudah meloncat pagar.

sa
KEBUN PISANG: Lahan yang Kelak Siap Dipakai Ternak Murai Batu

Itulah Yuda Pandawa yang apa adanya,  meski banyak yang bisa dipamerkan, tetapi Yuda memilih biasa-biasa saja. Kecuali hanya mengandalkan kualitas di medan tempur kuru ksetra. *kb3

Related Articles

Back to top button