Tania Milik Raditya Wisnu Wardhana – Surabaya, Tolak Tawaran Rp 250 Juta
Berkat sederet prestasi dan kualitas yang dimiliki, besutan ini sudah menjadi incaran para pemburu lovebird jawara. Bahkan cerita dari sang pemilik, besutan ini sempat banyak mendapat pinangan dari sejumlah pemain. Adalah Tania, lovebird milik Raditya Wisnu Wardhana S.Th asal Surabaya.
Pemain yang akrab dipanggil Raditya dari Branjangan Team, getol tampil ke berbagai even. Tania bukan gaco yang baru naik ke tangga jawara lovebird Surabaya. Besutan ini sudah malang melintang ke berbagai even bergengsi di Jawa Timur. Di setiap penampilannya selalu meraih prestasi membanggakan
Tersohornya nama paruh bengkok satu ini pun ‘mendesis’ terdengar hingga ke telinga kicaumania seberang.Tania sempat mendapat pinangan kicaumania sekaligus pengusaha dari Sulawesi. Menurutnya, Tania sudah lama dipantau anak bua pemain itu yang ada di Surabaya.
“Tania ditawar pengusaha dari Sulawesi Rp 250 juta, tetapi pinangan itu saya tolak. Karena besutan ini sebenarnya bisa mendapat tawaran lebih dari itu,” ujar sarjana theologi yang aktif menjadi konsultan hukum.
Sekedar tahu, masih katanya, sejak mengawal di berbagai kontes hadiah yang diperoleh Tania sudah menghasilkan sekitar Rp 250 juta – Rp 300 juta. Lihat saja semua tropi dan piagam yang dihasilkan Tania, berjejal di lemari hingga tak sejengkal pun menyisakan ruang.
Kicaumania yang juga berprofesi sebagai konsultan hukum di HRN Advokat Consultan Hukum, juga spesialis juga dalam membesut sejumlah burung ocehan. Di jalur paruh bengkok, pemain ini juga memiliki gaco bernama Marini.
”Tania dan Marini menurut saya burung yang tak pernah kenal lelah. Bagaimana tidak, setiap pekan Tania dan Marini selalu digantang dan setiap kali tampil keduanya selalu memperoleh tropi lebih dari satu. Seperti yang dialami saat mengikuti Latpres di gantangan Baginda BC, Tania melahap habis podium paruh bengkok di kelas dewasa”.
Tania makin banyak menjadi sorotan lovebird lovers lantaran memiliki gaya eksentrik. Menurutnya, besutan ini memiliki gaya sujud dan berkarakter konslet.
Tidak sekadar di jalur paruh bengkok, pemain ini juga jago memoles murai batu. Adalah Camaro dan Pop Ice, besutan yang namanya sudah banyak dikenal di gantangan. Di gelaran Anniversary PBC misalnya Camaro berhasil meraih gelar juara ketiga.