Sapta Windu BF Bali, Peternak Perkutut Terbaik 2017
SEBAGIAN besar kung mania Bali pasti mengenal nama Intan Biru paruh 2000-an silam di arena konkurs. Intan Biru sukses dinobatkan sebagai burung terbaik dewasa senior Liga Perkutut Bali beberapa tahun. Prestasi Intan Biru sekaligus melejitkan nama Nengah Suarka di dunia perkututan nasional. Setelah satu dasawarsa berlalu, Intan Biru ternyata masih membawa hoki bagi sang pemilik. Tidak saja di arena kontes, tetapi di dalam kandang. Enggan melepas meski ditawar tinggi ketika masa jayanya, dan lebih memilih memasukkan ke kandang ternyata hari ini, Sapta Windu BF yang berlokasi di Abiansemal Badung merasakan buah manis dari trah Intan Biru.
Liga Perkutut Bali 2017 yang digulirkan sebanyak 10 putaran, menjadi bukti dari hasil kesabaran, ketekunan dan kecerdasannya dalam mengolah materi indukan. Dimana beberapa tetasannya sukses menjuarai lomba. Di antaranya Intan Sukma yang dinobatkan sebagai burung terbaik dewasa junior. Ditambah beberapa gaco yang sudah di tangan orang lain seperti Putra Mahkota, Mahkota Tunggal, Paradise, Sandor dll yang juga berprestasi kemarin, Sapta Windu Bird Farm akhirnya berhak menyandang gelar peternak terfavorit Liga Perkutut Bali 2017.
Intan Biru, ungkap Nengah Suarka, menjadi sumber trah darah dari anakan yang ada sekarang. Dan trah Intan Birulah yang kini menjadi basic blood dari 30 kandangnya. Karena trah Intan Biru tidak saja memiliki tipikal suara berirama dengan suara depan ngayun, tengah banyak-tebal serta ujung lumayan tetapi yang penting adalah punya mental tarung yang bagus dan daya turun yang merata. Tetapi tentu, lanjut Nengah Suarka, secara rutin setiap 6 bulan mensupport dengan materi-materi anyar untuk memperbarui tipikal suara yang terus berkembang. Selain menghilangkan kejenuhan agar suara tidak monoton dan sekaligus meningkatkan kualitas.
Beberapa materi yang sudah pernah disuntikkan ke SW di antaranya Cristal B8 digandeng dengan anak Intan Biru netas Egois yang sempat moncer di konkurs dan beberapa anakan lainnya yang rata-rata burung lapangan. Belakangan juga kembali mendatangkan Cristal A17 bermaterikan BBS N9 dengan Cristal C888 trah MMC N2. Kini baru dipasangkan dengan betina Sapta Windu super dan sudah beranak sepasang namun belum terpantau. Ada juga trah Palm SK 33. Materi ini dipinang saat LPI Grand Bali Beach langsung dari tangan Deny MCT K15 yang berasal dari turunan Palm 541-SK33. ‘’Kami memang mengandalkan trah Intan Biru yang dikolaborasikan dengan suntikan darah baru baik dari Cristal, Palm, termasuk juga Nero Bali,’’ terang Nengah Suarka.
Seperti sepekan ini, SW meminang dua pasang bahan materi dari Nero Bali K999 dan K222 yang berdarah spesial. Tidak terjangkau membeli indukannya, melalui anakan yang ditetaskan di kandang Nero sudah cukup. Terlebih lagi pemilik Nero BF Herlan Susilo yang saat ini lagi umroh adalah pembimbing SW perihal trah darah. ‘’Banyak darah Nero yang dimiks dengan darah Intan Biru seperti Nero kandang Harrier hasilnya lumayan,’’ ujar Nengah Suarka.
Dari 30 pasang indukan yang kini sedang produktif K C2 dihuni Intan Sukma dengan Cristal B8, K C4 bermaterikan Cristal A17 dengan SW trah Intan Biru, K C5 induk Intan Sukma, K A4 kakak Intan Sukma dengan SW trah Intan Biru. Dari 30 kandang mampu menghasilkan puluhan anakan setiap bulan. Sebelum dilepas, Mr. Rizky dipercaya memantau piyik-piyik SW untuk memilah sesuai grade suaranya. Selain terserap ke tangan kung mania Bali sebagai bahan lomba, juga tidak sedikit yang dibeli masyarakat luas. Laris manis tetasan SW karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau buat para pemula dan masyarakat pecinta perkutut. *kb3