SABTU PESONA DE GADJAH 6/1 DENPASAR: Diguyur Hujan, Love Bird Mania Tetap Gantang

Tak mengenal hujan, love bird mania tetap saja ngluruk Sabtu Pesona De Gadjah yang digelar, 6 Januari kemarin di gantangan De Gadjah Monang Maning Denpasar. Panitia dari KPK – Jatayu BC pun menyambut hangat semangat love bird mania meski latber dibuka sedikit terlambat. ‘’Bahkan kami tetap memberi penghargaan dengan hadiah tanpa potongan,’’ terang Suprex Jess seraya berterima kasih kepada kicau mania yang sudah tidak berteriak selama jalannya latber.

Diawali dengan naiknya kelas love bird paud A. Kanjeng Roro yang diasuh Zay Buron berhasil memenangkan lomba setelah bersaing dengan Calonarang milik G Mangu dan Rondo Ayu debutan Gembuz. Namun di leg kedua Sahara asuhan Candra langsung melejit ke puncak setelah menyingkirkan Nella Karisma dan Calonarang di posisi runner up dan ketiga. Masih menyisakan satu sesi paud C yang dimenangkan Melet milik Robin dari Armer BC.

Di laga love bird terakhir sempat ada insiden kedatangan love bird lepas yang membuat love bird terpancing berbunyi. Satu love bird mendapat keuntungan karena semakin gacor dan akhirnya berada di posisi kedua. Love bird lepas itu pun tertangkap setelah mendapat bantuan dari kicau mania.

Tak kalah seru pertarungan di kelas love bird dewasa yang ramai peserta. Gaco-gaco yang rata-rata punya kekekan panjang ini membuat juri KPK harus ekstra ketat untuk memberikan penilaian. Dengan teknis penilaian khusus khas KPK yang terbukti bidikannya selalu moncer di EO lain menobatkan Bebey milik Mr. Bambang berada di posisi puncak kelas A disusul Stella dan Doly. Namun di laga kedua, Doly menunjukkan perfoma terbaiknya dan berhasil naik panggung. Kali ini Rondo Teles dan Tacik harus puas di posisi kedua dan ketiga. Sementara Beby hanya mampu naik di tangga keempat.

Suprex Jess mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah setia menghadiri latber di De Gadjah meski dalam suasana hujan. Semangat kicau mania ini semakin menumbuhkan kerja juri KPK untuk memberikan penilaian yang sebaik-baiknya sehingga hasilnya bisa menjadi rujukan bagi kicau mania untuk menurunkan burungnya di event-event lainnya. ‘’Kami juga mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Saran dan kritik kami harapkan demi kemajuan perburungan di Bali,’’ ujar Suprex Jess. *kb3