Rabu Ceria GP2S Denpasar Berlangsung Meriah: Ada Dancer, Liontin Raih Poin Tertinggi
Rabu Ceria GP2S, 13 Maret 2019 kemarin di Gantangan Pasar Burung Satria Denpasar tampak berbeda dari event-event sebelumnya. Kemarin suasana begitu meriah setelah hadir di tengah-tengah arena empat wanita belia melenggak-lenggok bak menggoda seisi arena.
Jika sebelumnya peserta begitu asyik bertepuk tangan menggoda gacoannya agar ngekek panjang, namun ketika empat penari berkostum pesulap ini memainkan payungnya, peserta sontak terdiam. Suasana begitu senyap, hanya mata menatap tajam seolah melihat love bird warna biola yang sedang ngekek super panjang menembus 3 menitan. ‘’Wahh, ini bukan lomba burung, tapi lomba sangkar,’’ gurau Budi Bagero sambil membuka kacamatanya agar bisa melihat lebih jelas para penari yang tampak gelap.
Rabu Ceria kemarin begitu menghibur. Ada dancer, ada doorprize setengah sesi, bisa bertepuk tangan, suguhan kudapan di pinggir arena yang beraneka ragam dan tentunya juri dari Oriq Jaya yang begitu ketat memberikan penilaian dari kelas ke kelas. Dari pertarungan di kelas love bird, ada satu gaco yang memperoleh poin tertinggi yang diraih Liontin sanggup menembus 1.665 poin di kelas paud setelah meraih 13 bendera merah.
Latber diawali kelas love bird dewasa A. Sejak digantang, Ucil yang berada di nomor 21 bersaing ketat dengan Morena di nomor 16 serta Cinta Suci di nomor 25. Ucil milik Van Sujul mengantongi 980 poin dari raihan 8 merah, 2 biru, 6 hijau dan 2 putih. Menang tipis dari Morena debutan Kubu Cekian SF yang meraih 975 poin dari 7 merah, 5 biru dan 5 hijau. Sementara Cinta Suci mengantongi 960 poin dari 7 merah, 5 biru dan 4 hijau.
Di leg kedua kelas love bird B, Juna yang diasuh Arik Yoga sukses menembus 1.055 poin setelah meraih 9 merah, 2 biru, 4 hijau dan 3 putih. Terpaut jauh dengan peringkat kedua Doraemon milik Nazril yang meraup 785 poin dari 5 merah, 1 biru, 12 hijau dan 13 putih.
Masih menyisakan satu kelas C, Bendol 19 yang hari Minggu sempat quatrick di Gianyar berhasil duduk di puncak dengan meraih 700 poin. Di posisi kedua disabet Inem dengan 415 poin.
Memasuki sesi paud A, Susi milik Luayni yang digantang di nomor 45 tampil receh. Dengan mengantongi 780 poin dari 4 merah, 5 biru, 7 hijau dan15 putih, Susi tampil terdepan. Disusul Anatoli dengan 615 poin.
Namun ketika paud B tanpa potongan dibuka yang diluberi peserta, pertarungan bertambah sengit. Liontin milik Nevy Bass yang digantang di nomor 49 begitu eboh. Mengantomgi 1.665 poin dari 13 merah, 7 biru, 4 hijau dan 5 putih ini berhasil duduk di podium utama dipepet Panjul milik Beny dengan 1.545 poin dan Inem di tempat ketiga dengan 1.470 poin.
Masih menyisakan satu kelas paud C, Manis milik Putra dari Paksi Panjer berhasil sebagai juara setelah meraup 305 poin disusul Genduk dengan 260 poin di tempat kedua.
Memasuki kelas baby, Asoka milik Gus Raka tampil ciamik dengan 790 poin menjadi sang juara. Asoka di bayang-bayangi PB Violet milik Cak Lukman dengan 650 poin yang hari Minggu dinobatkan sebagai baby terbaik di Gianyar. Di leg kedua peta kekuatan berubah. Lutino yang dibesut Luayni berhasil tampil di puncak setelah meraih 725 poin menyisihkan Pandawa dengan 620 poin.
Ajang yang penuh keakraban ini juga dihadiri kenari mania seperti Gde Adi Doni, Ari Kembar, Juliano Debora, Nobian, dll yang membuat pertarungan di kelas kenari begitu seru. Kuda Lumping milik Gde Adi Doni dari Duta Gamas Cup II akhirnya memenangkan pertarungan bersanding dengan Ombyokan milik Roocky Hood dari Jaya Kenari.
Namun di leg kedua Kumbakarna milik Dewa Mayun berhasil menunjukkan perfoma terbaiknya dan memenangkan pertarungan. Disusul Kimcil di tempat kedua dan Ombyokan turun di peringkat ketiga. Di event ini juga diselingi kelas konin.
Turah Pram Ningrat usai undian doorprize mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan.*kb3