Peternak LB Warna ATB Bird Farm Arief Sugiarto Denpasar: Pertahankan Spesies, Cetak Kualitas Lomba
Mulai melakukan perburuan love bird warna sejak tahun 2016, hingga akhirnya menemukan Semox yang fenomenal membuat Arief Sugiarto menambatkan hatinya menekuni serius dunia ternak love bird warna. Berbekal dari basic beternak perkutut yang sudah lama ditekuninya, Arief Sugiarto mulai mengembangkan peternakan love bird warna yang akhirnya banyak menetaskan anakan yang moncer di arena beauty contest.
Semox berdarah impor yang didapatkan awal tahun 2017 dengan harga yang cukup fantastis dicoba di berbagai kontes yang ada di Indonesia. Burung yang masuk spesies fischeri dengan postur tubuh besar dan ideal ini langsung mendominasi juara dari Jabar hingga Bali. Di antaranya juara 1 di KLI Cup V sekaligus juara BOB, juara BOB di Lamongan, juara 1 dan BOB di Banyuwangi, juara 1 dan BOB di Bupati Badung Giri Prasta Cup, juara 1 di Pahlawan Cup Surabaya dll.
Semox yang berjenis kelamin betina ini dikawinkan dengan beberapa pejantan di antaranya turquoise, opaline, dan juga green ficheri yang memeliki identitas spesies yang jelas, begitu juga warnanya sehingga diharapkan menghasilkan kualitas lomba. Baik marking, garis, postur dan lain-lainnya.
Terbukti dari perkawinannya dengan beberapa pejantan super menghasilkan anakan yang mampu berbicara di arena beauty contest. Sederet anakan Semox sukses juara seperti di Road to KLI Cup Community Week Park 23 di Tuban meraih juara BOB termasuk di beauty contest 2ND Anniversary GP2S Denpasar belum lama ini. Beberapa anakan Semox tidak saja dikembangkan di Bali juga ada yang sudah keluar sampai ke Jakarta, Samarinda, Madiun, Sulawesi Selatan. Rata-rata diternak sebagai basic spesies.
Selain Semox yang menjadi basic blood di spesies fischeri, ATB BF juga mengantongi green personata yang diberi nama Buldoser (jantan) yang sempat juara di KLI Cup VI di Surabaya. Namun Arief buru-buru mengawinkan dengan betina unggul dan kini sudah mulai bertelur. ‘’Spesies yang unggul memang kami masukkan ke kandang untuk mendapatkan anakan yang super,’’ ujar Arief.
Love bird klep ada empat jenis fischeri, personata, nyasa, dan black cheehed. Namun di ATB BF hanya mengembangkan tiga jenis kecuali black cheehed. Dari spesies fischeri termasuk dari indukan Semox selain mengembangkan basic blood spesies fischeri juga mencetak mutasi tanpa meninggalkan spesies aslinya. Di antaranya muncul mutasi violet, dominan pied, dominan edge, turquoise, opaline, euwing.
Sedangkan dari personata termasuk pejantan Buldozer muncul violet, euwing, dominan pied dan turquoise. Dari spesies Nyasa muncul green dan dominan pied. ‘’Apa yang kami tetaskan di ATB BF, lebih banyak menyempurnakan sesuai dengan aslinya,’’ ujar Arief seraya menegaskan mengembangkan love bird kualitas lomba membutuhkan pemahaman yang benar. Pertama memperhatikan spesies, kemudian marking, garisnya, warna, postur tubuh atau anatomi, tingkah laku atau karakter dll. Karena itu, setiap perkawinan selalu memiliki silsilah keturunan yang jelas untuk memudahkan beternak terutama masalah galur murni.
Apa pun mutasinya yang penting identitasnya jelas. Ibaratkan kalau spesies itu peragawannya atau modelnya, sedangkan kalau mutasi bajunya. Kadang-kadang di Indonesia orang kebalik. Orang mencari mutasinya tak peduli spesiesnya. Padahal kalau mengacu internasional mereka idenya konservasi. Mereka mempertahankan bentuk aslinya. ‘’Bayangkan jika kita tidak memperhatikan konservasi maka anak cucu kita tidak akan bisa melihat fischeri atau personata yang benar,’’ tegas Arief. Karena acuannya konservasi maka lombanya pun arahnya ke spesies. Kalau pun mutasi maka spesiesnya pun harus jelas.
Di ATB BF semuanya serba transparan. Bahkan kakek dan neneknya pun jelas bisa diketahui spesies yang mana dan mana yang dominan atau resesif. Sehingga ketika Jika mencoba menyilangkan maka akan dengan mudah bisa mengetahui warna yang akan muncul. ATB juga tidak pernah berhenti mengembalikan ke basicnya untuk mendapatkan postur tubuh yang lebih besar atau ideal serta yang pasti tidak meninggalkan identitas spesies yang selalu menjadi pedoman utama ATB BF.
Apa yang dibangun ATB BF melalui tangan Arief Sugiarto, memang terbukti telah menetaskan anakan-anakan super yang siap berlaga di beauty contest yang kini penggemarnya semakin antusias ke arena.
Namun Arief menggarisbawahi bahwa untuk memotivasi para pemula alangkah baiknya juara 1-3 di latber tidak boleh lagi ikut latber berikutnya. Namun boleh ikut di skala latpres. Begitu juga juara 1-3 di latpres tidak boleh ikut di skala latpres tetapi harus naik ke skala cup dan seterusnya sampai lomba skala nasional. Jika kompetisi seprti ini bisa berjalan dengan baik maka kreativitas dari para penggemar love bird warna akan semakin naik. *kb3
Perawatan Burung Lomba ala ATB BF: Perlakuan Khusus dari Piyik Hingga Bangun Karakter