Muria BF Kudus, Budidaya Murai Batu dari Trah Unggulan
Di tengah ketatnya persaingan murai batu di arena lomba, turut mendongkrak tingginya permintaan di kalangan peternak. Penangkar yag menggunakan trah unggulan jadi buruan. Muria (MR) Bird Farm Kudus adalah salah satunya. Produknya laris manis diminati kalangan para muraimania.
Ini tak lain karena penangkaran milik Mas Bedot ini memggunakan indukan atau trah uggulan burung-burung terbaik. Pengalamannya selama belasan tahun sebagai juri independen nasional di Jabodetabek membuat pengetahuannya soal murai batu berkualitas semakin terasah.
Mas Bedot memang bukan orang baru diperburungan, dikenal sebagai salah satu juri senior sangat faham untuk urusan soal kualits burung. Itu sebabnya, sejak lima tahun lalu mengundurkan diri sebagai juri, dia lebih fokus menekuni bidang penangkaran yang dirintisnya di kampung halamannya Kudus Jawa Tengah. “Sebenarnya waktu masih jadi juri saya juga sudah mulai menangkar, tapi belum serius seperti sekarang ini,” ungkapnya..
Ketika itu dia memulai menangkar dari burung-burung murai batu simpanannya yang memiliki kualitas bagus. Sebagai seorang juri, tentu dia faham sejauhmana kuaitas burung-burung yang dikoleksinya, terutama untuk dijadika materi indukan. Komitmennya saat itu, hanya indukan pejantan pilihan yang sudah memiliki kualitas dan teruji di lapangan yang dia ternakan sebagai materi indukan pejantannya..”Agar anakan yang kita hasilkan bagus, indukan yang kita gunakan tentunya harus yang terbaik,” ungkapnya.
Kini, dengan materi indukan pejantan bekas lapangannya terus berproduksi. Beberapa nama indukan pejantan diantaranya Nusantara, Gatot Kaca, Santika, Arjuna, Garuda, Baruna, Mahesa, Agra, Kencana, Karebet, Hanoman, Arwana, Dolpin, Alaska dan Satria. Sudah banyak anak-anak dari indukan ini yang melahirkan burung berkualitas dikalangan pelanggannya. Sebagian diantaranya juara di lapangan.
Sampai saat ini, jumlah indukan yang diternakannya memang terbatas. Karena dia lebih menekankan pada kualitas. Tidak kurang 15 petak kandang yang terisi dan produksi yang dibangun menyatu dengan kediamannya. di Desa Loram Wetan Rt 05/Rw 03, Gg Masjid Alfallah, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, WA 085215462227..
Menggunakan indukan pejantan prestasi untuk pasangan betinanya dia juga cukup selektif, bahkan agar menjaga kualitas trah anakannya nanti, sebagian indukan betinanya dia gunakan dari hasil breedingnya sendiri.
Sudah beberapa anakan burung produksinya moncer di lapangan lomba Salah satu diantaranya nama burung Pangeran Muda yang kini sudah moncer ditangan Agung kicaumania yang tinggal di kawasan Pisangan Lama, Jakarta Timur. Umur burung baru 11 bulan sudah berkali-kali mencetak prestasi. Itu meruapakan anakan Arjuna dari salah satu kandang ternaknya.
Sebulan Minimal Panen 3 Pasang Indukan
Kandang ternak yang dibuatnya sederhana namun tertata, dari bahan baku rangka kayu berlapis kawat halus ditempatkannya dalam ruangan atau indoor. Masing-masing petak lebar 1 meter x panjang 1,5 meter x tinggi 2,5 meter.
Pasangan yang sudah dipilih biasanya dilepas langsung di kandang dibiarkan berjodoh sendiri, namun tetap dalam pemantauannya. Bilamana indukan jantan galak betinanya diganti.
Kotak sarang ditempatkan di setiap sudut kandang biasanya ada 2 kotak sarang sehingga burung bisa memilih sesuai dengan seleranya. Kandang berlantai tanah berpasir dilengkapi pepohonan kecil menggunakan pot, lengkap dengan bak mandi berisi air bersih.
Kebutuhan pakan menghabiskan 0,5 ons jangkrik untuk sepasang indukan setiap harinya. Ditambah ulat hongkong dan cacing secukupnya. Kecuali indukan bawa anakan, porsinya ditambah.
Rata-rata indukan bertelur 2-3 butir dengan jumlah anakan yang ditetaskan relatif. Sementara indukan mengeram jantan tetap dibiarkan di dalam kandang. Setelah mengeram, anakan menetas dibiarkan hingga mencapai umur 5 hari kemudian dipanen diusia tersebut. Sebulan sedikitnya dia bisa panen dari tiga pasang indukan., dengan jumlah anakan yang ditetaskan setiap pasangannya relatif. “Rata-rata setiap pasang indukan menetaskan sepasang atau tiga ekor anakan,” katanya.
Anakan yang baru dipanen langsung dipasang ring, ring kode MR BF. Kemudian anakan dimasukan ke kandang pembesaran hingga memasuki umur 1,5 bulan selanjutnya dipisah satu persatu setiap kandangnya. Anakan dipasarkan setelah menginjak umur di atas 2,5 bulan dikisaran angka Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta seekor.
Umumnya pelangganya besar kalangan rekanannya baik di Kudus sendiri maupun di Jabodetabek. Karena produknya terbatas, peminat harus rela bersabar dan antri guna mendapatkan anakan dari MR BF. (kb-4)