Gesang SF Cup, Solo (6/10) – Banyu Langit Moncer Ditengah Persaingan Ketat
Kontesburung.com – Kompetisi burung berkicau di Solo Raya terus digelar. Minggu 6 Oktober 2019 giliran Gesang SF Cup. Siapa yang menjadi Bird of the Match dalam gelaran ini?. Burung yang tampil apik siang itu adalah Banyu Langit. Tapi nama diatas bukan lagunya Didik Kempot yang easy listening sekaligus sangat populer itu, melainkan cendet milik Herman, kicau mania asal Solo.Â
Ya, Banyu Langit tampil hampir tanpa cela siang itu. Di kelas Dirgantara, Banyu Langit berdendang tanpa henti dari awal hingga akhir lomba. Speed-nya yang bermaterikan cucak jenggot dan kenari mengalir deras. Tak hanya itu, tonjolan tersebut juga di tunjang dengan volume yang mumpuni. “Banyu Langit ini volume-nya plus-plus. Kalau soal volume boleh diadu deh, ” ujar Greg, sang perawat sekaligus pelatih Banyu Langit. Alhasil Banyu Langit menang mutlak di kelas ini.Â
Greg menambahkan bahwa Banyu Langit tidak dipersiapkan secara khusus pada lomba ini. Modalnya cuma nekat. Sebab Greg dan kawan-kawan sebenarnya ingin menyambangi lomba Semarang Award dengan membawa kacer Raden Mas. Namun karena sesuatu hal akhirnya rencana itu dicancel. Hikmahnya, baik Banyu Langit maupun Raden Mas tampil gemilang pada lomba yang dipersiapkan selama 2 bulan ini.Â
“Raden Mas tadi juga tampil bagus dan jadi juara pertama. Nanti malam kita akan lombakan lagi disesi yang kedua,” ujar Greg.Â
Persaingan cendet di lomba ini memang layak untuk disimak. Sebelumnya, di kelas Cendet Gareng, juga menyuguhkan aroma kompetisi yang begitu ketat. Tampil sebagai jawara adalah cendet Poniman milik Aris, hobiis cendet asal Boyolali.
ÂSeperti halnya Banyu Langit, Poniman juga mengandalkan speed dan powernya. Rol tembak lovebird dan kenari mampu membuat juri terpesona siang itu. Tak heran bila podium juara erat di genggamnya. Prestasi ini menyempurnakan sukses Poniman di event-event sebelumnya. Sebagai catatan, Poniman juga menyabet gelar juara di Bupati Cup Klaten, Oric Cup Temanggung, dan Jack Pot Solo. “Suatu kebanggaan bisa menang disini, ” imbuh Bebek, yang tergabung dalam Seng-Seng SF.Â
Baik Greg mapun Bebek sepakat bakal melombakan lagi Banyu Langit dan Poniman pada even Balaikambang Kumandang #4, November mendatang. “Kami bakal menyiapkan secara khusus burung-burung jagoan kami pada even bergengsi tersebut, ” ujar mereka.Â
Kelas lain yang cukup menyita perhatian adalah murai batu. Seperti biasanya, kelas ini full peserta. Tak heran bila atmosfir lomba di kelas ini sangat panas. Murai batu Blazer milik Mr. Untung yang minggu lalu merajai kelas Champion pada even KNI Solo Raya masih stabil dan mampu menjadi runner-up di kelas Gela Gelo.Â
Sedangkan di kelas lovebird muncul sebagai jawara Ewon milik Dewan Team Kartasura. “Kita belum hoki dalam lomba ini. Bersyukur Ewon masih bisa juara, ” ungkap Ade Wijaya, dedengkot Dewan Team. Rencananya mereka bakal melancong ke Kediri pekan ini untuk menghadiri Piala Radja Kota Kediri.Â
Perhelatan yang digelar digantangan Dirgantara Colomadu, persis di depan Lanud Adisumarmo Solo, Jawa Tengah ini dihadiri hampir seluruh kicau mania Solo Raya. Dari luar kota ada Maestro SF Semarang yang membawa banyak amunisi lovebird di Lomba ini. Adapun peserta terjauh berasal dari Palembang. Dari konfirmasi panitia, lomba ini tembus di angka 935 peserta.Â
Sementara itu pada perebutan juara umum BC dan SF keluar sebagai pemenang adalah Duta ARW Cup 2 dan Ras Manuk SF Temanggung.
Yang sedikit unik, panitia lomba menyediakan beberapa ekor ayam sebagai doorprize dalam lomba ini. “Semua hadiah doorprize disupport oleh teman -teman kicau mania. Selain itu bentuk dukungan lain, banyak EO di Solo Raya meliburkan kegiatannya untuk mendukung even ini. Terimakasih kepada kicau mania Solo Raya, ” ucap Agam dari Gesang SF yang bakal menggelar even seperti ini tiap tahun.