Cendet Den Bagus, Dari Pakualam Siap ke Twister Cup
Kontes burung bertajuk Pakualaman ke-7 yang digelar di Sleman, Yogyakarta, 30 Juni 2019, menjadi saksi betapa serunya persaingan dikelas cendet. Salah satunya dikelas cendet A . Siapa yang berhasil menjadi kampiun di kelas ini?
Cendet paling mencorong dikelas itu adalah Den Bagus milik Mr. Agung dari Mahadewa Sumenep Madura. 6 bendera A diberikan juri bagi Den Bagus untuk kepiawiannya mendendangkan lagu-lagunya dari awal hingga akhir sesi lomba di kelas itu. Artinya, Den Bagus menang mutlak atas pesaing-pesaingnya yang berjumlah 59.
Mamad, perawat Den Bagus , mengaku sedikit terkejut dengan performa Den Bagus. “Sebenarnya Den Bagus tak terlalu fit untuk ikut bertanding. Rencanannya Petir yang akan di ikut sertakan. Tapi karena kondisi Petir lebih parah, maka diambil keputusan untuk menurunkan Den Bagus di lomba ini,” terangnya.
Lantas apa kelebihan Den Bagus?Yang jelas volumenya tembus, lengkingannya dasyat. Pendek kata, full power. Inilah yang kadang bikin keder lawan. Sedangkan lagu yang sering dibawakan adalah gereja tarung, lovebird, dan cililin. Ketiga lagu itulah yang silih berganti dibawakan Den Bagus bila sedang bertanding. “Biasanya masteran gereja tarung yang lebih mendominasi,” tambah Mamad mengenai cendet yang nilainya 150 juta itu.
Bagaimana dengan perawatannya?Mudah. Asal sebelum lomba Den Bagus diberi jangkrik , disemprot dan sedikit sinar matahari, pasti di lapangan akan keluar performannya. Selain itu 2 minggu sebelum bertanding Den Bagus harus di karantina untuk dikondisikan. Mahadewa memang gudangnya burung jawara. Selain Den Bagus, dikelas cendet, masih ada nama-nama seperti Petir dan Halilintar. Sedangkan pada murai batu mereka memiliki Pieterson.
Rencananya mereka akan hadir lagi di blok tengah 4 agustus 2019 mendatang. Even bertajuk TWISTER CUP yang akan digelar di Semarang akan menjadi bergengsi selanjutnya bagi mereka. “Nanti kami akan full team ,” ujar Mamad.