Pmandangan yang cukup langka terjadi saat penentuan juara 1 dan 2 di kelas utama Luar Biasa A pada gelaran Kopdar SKN ke 11 yang digebyar di Puspa Agro Sidoarjo (11/9) kemarin.
Dan bisa jadi kejadian itu merupakan yang pertama kali di dunia perburungan serta hanya terjadi di gelaran rutin komunitas Murai Batu yang merupakan anak didik dari SMM itu.
Betapa tidak. Hasil akhir dalam penentuan juara di kelas utama Luar Biasa A yang musti dilakukan dengan cara tos mengingat perolehan jumlah bendera koncer yang sama antara Singo Edan feat Valentine tersebut tak jadi dilakukan. Karena si empunya kedua burung yakni Yuss YNWA Malang dan Apank 139 Team sepakat untuk tak melakukan tos, dan posisi juara satu otomatis diberikan langsung kepada Valentine.
“Gak usah tos ya, langsung saya yang juara satu. Kan kamu sering juara 1,” ucap Apank kepada Yuss dengan nada bercanda selayaknya saudara sehobi. Tanpa berpikir lama, Yuss pun meng iyakan permintaan Apank.
“Bagi saya yang paling utama emang seduluran, kalau emang diminta oleh Ko Apank ya langsung aku iyakan. Toh kalau saja tos tetap dilakukan, bisa saja juara 1 tetap menjadi rejekinya Ko Apank,” ujar Yuss yang sangat puas dengan hasil yang diraih di kelas utama pertama.
Dan bisa jadi, perebutan juara 1 dan 2 di kelas utama Luar Biasa A itu menjadi pertarungan yang paling seru dan menegangkan di gelaran kali ini. Apalagi keduanya sama-sama ngotot untuk tampil totalitas dengan style dan performa yang sangat berbeda.
Yup, berada di nomer 29, Valentine langsung tampil ngotot dengan gaya sujud-sujud sejak awal seusai digantangkan. Ditambah lagi dengan kepiawaiannya dalam memainkan lagu-lagu wajibnya yang sering dilantunkannya berulang kali, plus pukulan yang kerap terlontar panjang-panjang yang disertai power kerasnya semakin mengundang banyak perhatian hobiis yang ikut menyaksikan dari luar pagar gantangan. Salutnya, meski tampil sangat ngotot namun tenaga yang dikeluarkan seolah-olah tak ada habisnya selama 10 menit durasi penilaian.
Tak mau kalah. Singo Edan yang menempati nomer 45 juga menunjukkan kehebatannya dalam mengolah lagu-lagu dubbing yang menjadi tonjolannya. Walau tak begitu mengandalkan aksi sujud, namun hal itu justru menjadikannya lebih leluasa dalam mengobral lagu-lagu masterannya mulai dari Cililin, Cungkok, Kolibri hingga suara burung-burung lainnya.
Dasyatnya lagi. Selama masa penilaian, burung yang sempat mempersembahkan mobil Brio di SMM feat 76 Team itu lebih banyak menonjolkan aksi pukul panjang-panjang yang disertai dengan volume tembusnya. Tak ayal, bersama dengan Valentine, Singo Edan juga menjadi kandidat kuat untuk menjadi juara, meski akhirnya keduanya mendapatkan bendera koncer yang sama.
Sementara itu. Keikhlasan Yuss yang menyerahkan tropi juara 1 secara percuma kepada Apank akhirnya berbuah manis. Sebab saat kembali tampil di kelas utama kedua atau Luar Biasa B, Singo Edan lagi – lagi menunjukkan kualitasnya dan sekaligus mampu menguasai jalannya pertandingan. Dan peluang juara 1 yang sempat dilepasnya di kelas utama Luar Biasa A akhirnya kembali didapatnya di kelas utama Luar Biasa B.
“Ya syukurlah hari ini Singo Edan dapat juara 1 dan 2 di dua kelas utama,” ujar Yuss yang hanya mengikutkan gaco andalannya itu di 2 kelas utama saja.*
