Bukan hanya sekadar pajangan. Hasil rekaman CCTV yang terpasang di setiap nomer gantangan bisa dilihat langsung oleh semua Kicaumania yang hadir saat berlangsungnya penilaian burung, dengan terpasangnya 2 TV berukuran besar di titik yang berbeda pada gantangan The Sultan jalan Ronggolawe Malang (4/9) kemarin.
Inovasi yang pertama dimunculkan di dunia burung ini pun mendapat respon yang sangat positif dari Kicaumania yang menjubeli gantangan yang di komandoi Dodiet The Sultan selaku owner. Dan benar saja, jika selama ini para peserta hanya bisa melihat kinerja burung dari luar pagar gantangan yang cukup jauh. Maka dengan keberadaan siaran CCTV yang ditayangin langsung, peserta bisa melihat aksi burung satu persatu dengan jelas.
“Untuk saat ini hanya gantangan The Sultan yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada para pesertanya, selain penjuriannya yang fairplay dan memberi kenyaman, transparansi penjurian dibuktikan dengan adanya siaran CCTV yang bisa dilihat langsung oleh semua Kicaumania yang hadir,” ujar Totok salah satu pemain Cendet kawakan asal Sumenep Madura.
Hal senada juga dirasakan oleh Abah Tatuk ketua SMM dan Dwi Jalu pengurus SMM yang menyempatkan hadir digantangkan termewah di Jawa Timur itu. Yang mengaku sangat senang dengan gebrakan dan inovasi yang dihadirkan gantangan The Sultan, karena bisa semakin memperkuat transparansinya penjurian yang benar-benar fairplay.
“Dari segi inovasi gantangan The Sultan emang terdepan, hanya tinggal penutup otomatis pada nomer gantangan aja, sehingga panitia tak perlu berteriak lagi untuk menertibkan peserta dalam menggantangkan burung,” ujar Abah Tatuk yang diamini Dwi Jalu.
Apalagi penempatan sudut CCTV yang terpasang di setiap nomer gantangannya bisa dibilang cukup tepat. Karena di setiap aksi burung peserta dapat terlihat jelas mulai dari gayanya hingga bukaan paruhnya.
Tak cukup sampai disitu, panitia juga menyediakan ruangan khusus tempat untuk memantau burung peserta dan kinerja juri yang bertugas. Bahkan dijadikan pula bagi para peserta yang belum puas dengan hasil yang dicapai burungnya, bisa dengan melihat langsung kinerja burung dari layar TV yang disediakan di dalam ruangan tersebut.
“Dengan begitu peserta tak perlu susah-susah tanya ke juri, namun bisa melihat sendiri kinerja burungnya langsung di ruang pantauan CCTV yang disediakan panitia,” ujar Dodiet yang merasa sangat yakin dengan kinerja dan kualitas dari juri-juri andalannya saat ini meski kinerjanya diawasi terus lewat CCTV yang bisa dilihat langsung oleh semua peserta yang hadir.
Dan benar saja, ketika ada salah satu peserta yang juga tim dari PCS (Pelestari Cendet Sumenep) masuk untuk mengecek kembali dan melihat langsung kinerja sang gaco melalui rekaman CCTV. Maka tanpa harus ada penjelasan dari juri yang bertugas, cukup melihat langsung hasil rekaman CCTV pun membuatnya merasa lega dan puas dengan hasil yang diraih amunisinya.
Sementara itu, gelaran kali ini yang emang bertujuan untuk memanjakan Cendeters Jawa Timur ternyata mendapat respon yang sangat positif dari para pecintanya. Bahkan dari info yang diterima dari Yanto selaku tiketing, bahkan hanya dalam waktu kurang dari sehari tiket Cendet ludes terjual setelah brosur disebar di medsos. Tak hanya itu, pecinta Cendet yang diberi nama PCS tersebut kompak ikut memeriahkan gelaran dengan menggunakan armada Bus langsung dari pulau Madura paling ujung timur. Dan melihat antusias yang cukup besar dari komunitas itu, panitia pun menyiapkan 1 kelas khusus yang diperuntukkan bagi anggota PCS.
Dengan banyaknya Cendet-cendet terbaik Jatim yang memadati 9 kelas Cendet yang disediakan panitia, menjadikan persaingan untuk mendapatkan torehan prestasi tak bisa terhindarkan. Apalagi hampir semua kelas yang digelar banyak dijubeli burung-burung yang berada dalam kondisi terbaiknya.
Namun ada 2 cendet yang berhasil menguasai jalannya pertandingan setelah kesuksesannya meraih juara nyeri. Adalah Sengketa besutan Aerlangga dari Jolotundo BF dan Magadir amunisi Dony Sardy Duta Liar Party. Jika keberhasilan Sengketa itu didapatnya saat turun di sesi Cendet Vaganza B dan Vaganza C, maka Magadir sendiri mampu bermain apik di kelas Komunitas A dan Komunitas B.
Keseruan juga terjadi di kelas Kacer yang menghadirkan 2 sesi permainan. Adalah Top Gun besutan Abah Tatuk yang akhirnya sukses membuktikan kedigdayaannya dengan meraih juara 1 dan 2 alias nyaris nyeri. Hal itu semakin membuktikan bahwa ternyata Abah Tatuk tak hanya dikenal sebagai pemain Murai Batu kawakan, tapi juga memiliki Kacer yang kualitasnya tak diragukan lagi.
Di kelas Cucak Ijo ada Mulia gaco H Fajar Putra Amin Jaya Wisata Panci Pandaan yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan konsisten di daftar juara di 4 kelas Cucak Ijo yang disediakan panitia. Yakni tercatat sebagai juara 1, 2, 3 dan 4.
Juara 1 ditorehkannya saat tampil apik di sesi 666 A, juara 2 di sesi 666 E dan di kelas Vaganza sebagai juara 3 serta sesi 666 BF sebagai juara 4 besar.*