
Nyaris tak pernah meleset dari target juara, Pangeran Sabrang (PS) kembali buktikan kualitasnya dengan bertengger di podium juara. Yang diikuti Senopati sang burung lawas yang tetap stabil dan merebut juara di gelaran bertajuk Cendet Vaganza The Sultan Malang (4/9) kemarin.
“Kalau tidak jatuh, pasti tak akan meleset dari target juara,” ujar Abah Wilson SKM Wilson SF di sela-sela berlangsungnya gelaran yang dihelat di gantangan The Sultan di Denpal jalan Ronggolawe Malang itu.

Yup seperti diketahui, bahwa gaco utama dari Abah Wilson ini emang menjadi salah satu burung yang cukup stabil di setiap perhelatannya. Selain selalu kerja saat digantangkan, performa yang dimilikinya juga berkategori mewah. Sayangnya dalam mengeluarkan topformnya, PS sempat beberapa kali gagal juara lantaran turun tangkringan.
Salutnya meski kerap dimainkan saban seminggu sekali di berbagai even G-24, PS seolah-olah tak menunjukkan rasa lelah dan selalu bikin bangga siempunya. Dan yang prestisius yakni ketika mempersembahkan 1 unit mobil Brio di gelaran SMM feat 76 Team pada 31 Juli 2022 silam.

Di SMM feat Robinson, PS juga sukses menyumbangkan tropi botol mewah berlapis emas alias juara 1 di sesi Beradab. Dan hanya tenggang waktu satu Minggu, tepatnya di gantangan yang dikomandoi Dodiet The Sultan selaku owner, Abah Wilson pun kembali memboyong tropi juara 1 berkat performa apik yang dipamerkan PS.
Turun di sesi pembuka atau kelas Murai Batu Croffle, burung-burung yang kerap juara di SMM maupun SKN selama ini mendominasi jalannya pertarungan di salah satu gantangan termewah di Jatim itu. Mulai dari PS sendiri, Batosay besutan H Wiwid hingga Pegasus milik Rey Sisik Merah. Ditambah lagi dengan kinerja apik dari Pojur amunisi H Udik DRT dan Don Juan gaco Lutfi Lombok.
Meski mendapat serangan hebat dari rival terberatnya saat itu, aksi PS justru semakin tak terbendung terutama dalam mengobral lagu-lagu masteran wajibnya. Ditambah dengan keunggulan pada durasi, volume keras hingga gaya sujud-sujud yang kerap pula dimainkan, menjadikannya semakin sulit terkejar. Maka keputusan tepat diambil juri dengan mendaulatnya sebagai pengisi tahta juara, yang diikuti Pegasus sebagai Runner up, Pojur, Don Juan dan Batosay di posisi 3, 4 dan 5.
Dan memiliki burung selalu on fire di tiap perhelatannya, tak lantas membuat Abah Wilson menghentikan perburuannya mencari pelapis PS. Yang salah satunya saat itu tertuju pada Senopati besutan Berly KLB Team Mojokerto.
Namun sayangnya, pinangan Abah Wilson untuk mentake over Senopati ditolak dengan halus oleh Berly sesaat usai menurunkan andalannya itu dari gantangan. “Ya saya masih belum mau melepasnya mas, karena selain sudah jadi ikon saya sejak dulu, dia juga saya jadikan indukan yang sudah banyak menghasilkan anakan berkualitas,” ungkap Berly yang mengaku salah satu anakan dari Senopati ada yang sudah menjadi milik Abah Wilson.
Ketertarikan Abah Wilson kepada Senopati emang cukup beralasan. Seperti halnya PS, Senopati juga dikenal sebagai salah satu burung yang selalu on fire di semua even yang diikutinya sekaligus nyaris tak pernah pulang dengan tangan kosong atau selalu membawa tropi juara.
Seperti yang ditunjukkan di sesi Denpal A. Senopati yang menempati nomer 11 itu sukses memamerkan kepiawaiannya dalam mendubbing lagu-lagu masteran, dengan dominasi pukulan-pukulan panjang yang disertai dengan power tembusnya. Untuk durasi juga terlihat begitu totalitas, yang membuatnya menjadi salah satu kandidat juara dari semua juri yang bertugas. Yang akhirnya penancapan 2 bendera koncer A plus 1 bendera koncer B mengantarkannya bertengger di posisi puncak. Dan berhasil mengalahkan Socah besutan H Rudy, Singo Edan milik Yuss, Temon gaco Sis dan Pendekar andalan Abah Hudan.
Belum puas sampai di situ, Senopati pun kembali diturunkan di kelas Murai Batu lanjutan atau sesi Denpal A. Menempati nomer 21 membuatnya jadi pusat perhatian Kicaumania yang turut menyaksikan penampilannya dari luar pagar pembatas gantangan, apalagi aksi pukulan panjang-panjang masih mendominasi dari topform yang dimilikinya.
Sayangnya permainan apik yang ditunjukkannya itu hanya mampu menjadi bekal baginya untuk bertengger di posisi Runner up di bawah Arjun besutan Abah Hudan 911 yang berhasil merebut gelar juara 1. “Penampilan yang kedua tadi saya akui mengalami penurunan jika dibanding perform sebelumnya,” ungkap Berly yang mengaku hanya kebagian 2 tiket saja di gelaran kali ini.
“Inginnya sih bisa main di SMM dan meraih juara di even yang paling bergengsi di kalangan pecinta Murai Batu,” imbuhnya.*



