Kompak mengusung nama duta Piala Kerajaan Kediri sekaligus ikut mensupport Piala Barometer Indonesia Tangerang, 17 Oktober 2021 kemarin, PBI Kab. Kediri mengirimkan gaco terbaik dan crew menggunakan armada Bis. Sekaligus sukses memboyong banyak tropi dari berbagai kelas yang diikuti.
Pada perhelatannya kali ini, rombongan yang dikomandoi Dwi Jalu SF feat Agus Pia itu emang sempat menyita perhatian publik kicaumania blok barat dengan totalitasnya support yang diberikan pada gelaran yang dikomandoi Mr King, Mr Wahyu dan Mr Hendra itu. Ditambah lagi, gaco-gaco terbaiknya itu diturunkan di nyaris semua kategori yang dipertandingkan.
Kali ini Dwi Jalu juga mengerahkan burung terbaiknya dari kategori Murai Batu, Kacer hingga Cendet. Meski Murai Batu andalannya belum hoki di gelaran kali ini di posisi teratas, namun gaconya seperti Kresno, Suro dan Kingdom sempat memukau kicaumania yang turut menyaksikan aksinya.
Seperti halnya Kresno saat turun di kelas Murai Batu Ring Kilometer B. Tanpa mengandalkan gaya sujud yang terkadang diperlihatkannya, Kresno justru semakin leluasa untuk mengeluarkan roll tembakan, dan bahkan sempat pula terlihat aksi pukulan panjang-panjang dengan suaranya yang mengkristal dan power tembusnya. Sayangnya dewi fortuna belum berpihak padanya dan tak masuk dalam daftar juara.
Sedangkan Kingdom yang turun di kelas Ring Silver PBI berhasil bertengger di posisi 3, begitu halnya dengan Suro yang juga berada ri peringkat 3 saat berlaga di sesi Centimeter.
Tradisi juara 1 Dwi Jalu akhirnya terselamatkan berkat aksi menawan yang ditunjukkan Kacer Naga Geni di Centimeter A. Berkat aksi ngerol yang begitu powerfull disertai dengan gaya ngobranya yang keren abis, menjadikan juri sepakat untuk menancapkan bendera koncer di nomer yang ditempatinya.
Di kelas Cucak Ijo, ada Reformasi milik Mr Erick LM SF. Meski sempat resah lantaran bulunya ada yang copot, namun burung semula bernama Parangtritis itu masih mampu memberi perlawanan sengit pada burung-burung berlabel bintang lainnya.
Dan benar saja, turun di kelas utama Kilometer 36G A. Reformasi langsung mengeluarkan jurus andalan roll tembak dengan isian dahsyat plus power tembusnya. Ditambah dengan gaya ngentrok abis, menjadikannya sebagai salah satu kandidat juara.
“Ya meski performanya belum mencapai maksimal, namun dia masih berusaha menunjukkan kualitasnya dan mampu bersaing dengan peserta lain,” ujar Alven manajer LM SF yang akan mempersiapkan CH Reformasi ke The Premiere Of Java di taman wisata Borobudur Magelang, 31 Oktober 2021 mendatang.
“Untuk Bodrex emang belum bisa turun lomba karena kondisinya yang masih mabung, dan kayanya batu bisa turun di gelaran Balekambang Kumandang #5 di Surakarta 14 Nopember 2021,” imbuhnya.
Di kelas Cucak Ijo yang lain, gaco andalan Agus Pia yang diberi nama Martanak juga tak lepas dari jalur prestasi. Sama dengan kondisi Revormasi yang kurang fit, Martabak juga mengalami lepas beberapa bulu.
Salutnya, dengan kondisi tersebut dan di tengah kepungan burung-burung jawara blok barat. Performa Martabak masih mampu memperlihatkan kualitasnya dengan kelihaiannya dalam memainkan lagu-lagu roll tembak serta gaya ngentroknya yang begitu bertenaga itu sempat bikin decak kagum publik kicaumania barat.
Hingga akhirnya, Martabak pun masih mamou mendapat perhatian juri yang bertugas dan mendaulatnya sebagai juara 3 kelas Cucak Ijo Centimeter.
Sementara di kelas Kenari, ada Yellow Sweet andalan Satria ACBS. Berkat kepiawaiannya dalam memainkan irama plus variasi lagu dimilikinya, serta unggul dalam durasi dan powernya yang mumpunj, menjadi bekal baginya melesat ke posisi runner up Kenari Militer B.*
