News

Gudang Hwa Mei Lomba, Saat ini ada di Malang

Dengan maraknya lomba Hwa Mei di tanah air beberapa tahun belakangan ini, menjadikan banyak tokoh yang suka lomba dengan burung fighter berlomba mencari Hwa Mei terbaik sebagai koleksinya untuk bisa ditampilkan diarena lomba.

Banyak merekan yang berburu dengan mendatangi dari lomba satu ke lomba lainya untuk melakukan pemantauan. Tak jarang setelah yakin dengan satu burung yang ingin dipinang, ternyata sama pemiliknya tidak dijual atau dijual cuma minta harganya sudah selangit.

Dari penelusuran kontesburung.com dari beberapa tokoh pemilik Hwa Mei juara yang telah ditranfer puluhan hingga ratusan juta oleh beberapa tokoh Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur ternyata setelah diruntut sumbernya mengerucut dari satu orang distributor Hwa Mie di kota Malang Jawa Timur yakni Zulkipli.

Pria asli Malang ini sudah tidak asing dengan dunia burung, termasuk dengan karakter Hwa Mei, pasalnya dari muda pria yang tergabung dalam organisasi Pelestari Burung Indonesia (PBI) Malang sudah jadi pemain bersama orangtuanya, terus meningkat jadi Juri PBI.

Zulkifli tunjukkan Hwa Mei yang sering juara di Vietnam

Saat ramai ramai kelas Hwa Mei di tahun 97 hingga 2000 an, ia yang saat itu masih sangat belia sudah ikut turun lomba bersama orang tuanya.
Dari bekal pengalaman itulah tanpa sengaja suatu hari ia mendapat telepon tokoh Jakarta yang menawari untuk pegang Hwa Mei yang dia Import.

Ia diminta menangani perawatan sampai penjualan, tanpa pertimbangan panjang Zulkifli menyanggupi. Tak berapa lama datanglah kiriman Hwa Mei yang didatangkan dari Vietnam. Awal melihat kedatangan burung burung yang pertama, bapak satu anak ini mengaku agak kaget, karena kulitasnya bagus bagus, dan dijelaskan kalau yang didatangkan adalah Hwa mei pilihan dari lomba lomba di Vietnam.Dan ternyata benar, dari pengakuan pembeli setiap burung yang dibeli dari Zulkifli rata rata sering juara.

Baca Juga :  Duta Secata dan HS Jaya Boyong Juara Umum, Data Juara Road To Piala Retno Dumilah Madiun

“Jadi disini tinggal pengkondisian dengan cuaca setempat, memulihkan stamina, memberikan master baru pada burung yang sedang mabung maupun yang siap lomba, agar irama lagunya ada sisipan suara burung khas lokal yang mbeset mbeset atau tajam.

Selanjutnya baru diseleksi mana burung yang siap jual dan yang baru pengkonsidian. Untuk burung yang siap jual, ditaruh di Lesampuro tempat tinggal Sugik yang selama ini juga dipercaya melombakan burung yang sudah fit.

Gudang Hwa Mei Lomba, Saat ini ada di Malang

Sedang yang mau ngurak dan sedang ngurak ditaruh dirumahnya Jl.Pondok Belimbing Indah Blok E2 no 1 Malang kota. Sedang yang masih pengkondisian ditaruh di Wajak, jumlahnya ada 300 an Hwa Mei. Sedang yang dirumahnya ada 60 an burung.

“Kalau saya selalu persilahkan pada calon pembeli mau yang sudah siap lomba atau yang dalam pengkondisian dan mau merawat sendiri, harganya beda. Lalu ada yang kualitas master atau yang dibawahnya harganya juga beda. Karena yang Master itu katagori nurung yang sudah sering juara disana, dan harga disana sudah mahal yaitu sekitar lima puluh juta,” terang Zulkifli.

Masih menurut penuturan pria bertubuh subur, semua itu tergantung selera pembeli, ada yang berani mahal yang penting bawa kelomba bisa juara. Tapi ada yang suka membeli dengan melihat meteri lagu, mental dan volumenya. Meski burung kurang kondisi kalau tau ketiga syarat memenuhi akan dibelinya. Mereka umumnya tokoh yang dulu pernah main Hwa Mei sehingga tau seluk beluknya perawatan burung petarung asli Cungkok.

Related Articles

Back to top button