Lir Ilir Kunci Juara di Babak Kedua, Mayapada Tampil Dominan, Supernova dan Halilintar Tembus Juara di Liga CTP BF Bangkalan 2019 Seri IV

Gelaran Liga CTP BF Bangkalan, Rabu 03 April 2019 memasuki babak baru. Para jawara yang mengisi bangku podium pertama diraih oleh burung-burung yang selama ini tidak pernah merasakan betapa bangganya bisa dinobatkan sebagai peraih posisi pertama. Kondisi cuaca yang berubah-ubah dari panas ke mendung dan sedikit gerimis, membuat persaingan semakin menarik untuk dinikmati.

Ada beberapa peserta yang harus berjuang keras untuk memastikan dirinya sebagai pemenang, ada juga yang tampil tanpa perlawanan. Di Kelas Dewasa Senior, Lir Ilir orbitan H.Jay/H.Rehan kung mania asal Binuang Banjarmasin, tampil memukau. Empat warna bendera tiga babak berturut-turut yang tertancap pada nomor 15 miliknya, menjadi jalan mulus meraih podium paling atas.
Sebenarnya perkutut bergelang Batu Hitam ini sudah berhasil mengunci gelar juara pada babak kedua. Karena tak satupun peserta yang tampil di kelas ini meraih hasil sama. “Sejak awal saya sudah yakin bisa juara, namun saya terus ikuti perkembangan sampai babak akhir dan ternyata prediksi saya benar,” kata H.Atro yang mengawal Lir Ilir di setiap lomba.

Meski raihan bendera empat warna tidak disudahi sampai babak keempat karena pada babak akhir hanya meraih nilai bendera tiga warna, namun Ilir Ilir sudah mengumpulkan nilai paling tinggi. H.Atro pun mengakui bahwa kemenangan kali ini adalah berkat usaha yang sudah dilakukannya.
“Akhirnya saya bisa memastikan Lir Ilir untuk menuju juara pertama,” lanjutnya. Di urutan kedua, diraih Sharana andalan Holik JBN Galis Bangkalan. Menempati nomor kerekan 41, perkutut bergelang TGM ini tak mampu memberikan perlawanan, meski pada babak ketiga bisa meraih bendera empat warna.

Karena pada babak pertama, kedua dan keempat, Sharana hanya mendapatkan bendera tiga warna hitam. Ratu Bilwqis, andalan H.Abdullah Sampang yang dikerek pada nomor 33 juga tak mampu berbuat banyak. Sebenarnya perkutut bergelang Ababil memiliki peluang untuk menyodok pada posisi yang lebih baik.
Perolehan nilai sama yang didapat antara Ratu Bilqis dan Sharana, sempat terjadi. Di babak pertama dan kedua, sama-sama meraih benda tiga warna hitam. Begitu juga pada babak ketiga, hasil masih imbang dengan raihan bendera empat warna yang didapat keduanya. Namun diakhir babak atau penjurian dibabak keempat, Sharana melejit dengan raihan bendera tiga warna hitam dan berhak atas juara runner up, sedangkan Ratu Bilqis hanya meraih bendera dua arna hitam, dan harus menerima penobatan pemenang sebagai juara ketiga.

Begitu juga yang terjadi di Kelas Dewasa Yunior. Mayapada orbitan H.Anang Bali, perkutut yang baru saja di take over dari Budi SP Semarang tampil bagus dengan mengantongi nilai bendera paling tinggi yakni tiga warna hitam pada babak pertama. Perkutut ternakan AKN ini meneruskan dominasi perolehan nilai bendera pada babak ketiga dengan hasil sama yakni tiga warna hitam.
Sementara pada babak kedua dan ke empat, bendera tiga warna terlihat tertancap pada nomor kerekan 51 miliknya. Denny AKN sang perawat mengaku sudah menemukan setelan baru untuk Mayapada. “Selama ini saya kesulitan dalam menemukan setelah Mayapada, makanya seringkali kurang tampil maksimal. Mudah-mudahan lomba berikutnya, Mayapada bisa tetap eksis sebagai juara.

Saya harap lambat laun Mayapada bisa kembali orbit dengan prestasi yang lebih baik dari pada sebelumnya,” harap Denny. Menyusul berikutnya di urutan kedua, yakni Buser milik Holik JBN Galis Bangkalan. Perkutut yang dikerek pada nomor 51 hanya meraih nilai tertinggi yakni tiga warna hitam pada babak kedua. Sementara untuk babak pertama, kedua dan keempat, rata meraih bendera tiga warna.

Hasil ini mengantarkan perkutut ternakan Palem pada podium kedua. Diposisi ketiga, ada Sabotase jago Ra Mahmud Bangkalan. Menempati nomor kerekan 76, perkutut bergelang CTP hanya meraih bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Di Kelas Piyik Yunior (Setengah Kerekan), Supernova benar-benar tampil luar biasa.

Perkutut ternakan Nofa yang dikerek pada nomor 108, memastikan dirinya sebagai juara pada babak kedua dengan raihan nilai tiga warna hitam dan babak pertama meraih bendera tiga warna. Peserta lain yang turun dikelas tersebut tak satupun yang berhasil meraih nilai sama. “Kita lihat perkembangan Supernova, apakah masih mau tampil bagus atau kurang, saya tidak bisa memastikan karena ini baru memasuki babak ketiga, semua bisa berubah,” papar Abdul Wahid sang pemilik Supernova sekaligus Nofa Bird Farm Bangkalan ketika itu.

Memasuki babak ketiga, penampilan Supernova masih terlihat bagus. Meski diakhir penjurian babak ketiga, nilai bendera tiga warna menghiasi kerekan miliknya. Hasil sementara sampai babak ketiga, Supernova masih tetap unggul. Di akhir babak inilah Supernova memastikan kemenangan setelah meraih bendera dua warna hitam. “Alhamdulillah Supervona berhasil menyudahi kemenangan dengan meraih bendera dua warna hitam di akhir babak,” jelas Abdul Wahid.
Terlihat dengan jelas diakhir babak Supernova sempat membuat Abdul Wahid deg-degan. Pasalnya menjelang lima menit penjurian akan berakhir, Supernova masih mendapatkan bendera dua warna. Nah, menjelang injuri time inilah Supernova mengeluarkan suara dan juri yang bertugas memberikan hadiah berupa kenaikan bendera menjadi dua warna hitam.

Di Podium keduada ketiga ada Soponyono milik H.Alamsyah Sidomulyo, perkutut yang dikerek pada nomor 141 dan ternakan ALS dengan Dewa Dewi andalan Ir.M.Arifin Bangkalan. Kedua burung ini sampai babak ketiga meraih nilai sama yakni tiga warna. Namun pada babak keempat, Soponyono ternakan ALS menyudahi penjurian di babak keempat dengan nilai bendera tiga warna dan berhak atas juara kedua.
Dewa Dewi, perkutut bergelang Untung ini meraih bendera dua warna hitam dan harus menerima penghargaan sebagai peraih posisi ketiga. Sementara itu di Kelas Piyik Hanging, Halilintar andalan Ra Mahmud Bangkalan menjadi yang terbaik. Menempati nomor gantangan 29, perkutut bergelang CTP ini mengawali penjurian dengan nilai paling bagus yakni tiga warna.

Tiga babak berikutnya nilai rata yakni dua warna hitam terlihat tertancap dibawah gantangan dimana Halilintar berada. Di lanjutkan oleh Sapujagad milik H.Reyhan/H.jay Binuang Banjarmasin sebagai juara kedua. Perkutut begelang Batu Hitam yang menempati nomor gantangan 41 meraih nilai rata yakni dua warna hitam pada empat babak berturut-turut.
Dan Bintang Hamada milik Aril Sampang diposisi ketiga. Perkutut ternakan Hamada yang digantang pada nomor 72 juga sama meraih nilai rata dua warna hitam pada empat babak berturut-turut. Pada kesempatan yang sama Siwoko Raharjo selaku ketua pelaksana mengucap syukur atas selesaikan Liga CTP Putaran IV. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan kami meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan,” pinta Siswoko.




