Jumat Ceria Pondok Indah Bersama PBI (22/2): Diselimuti Duka Berpulangnya Pak Uban, Juri Didik Pingsan Saat Bertugas
Kejadian memilukan menimpa event Jumat Ceria Pondok Indah bersama juri PBI, 22 Februari 2019 kemarin di gantangan Pondok Indah Denpasar. Diselimuti duka mendalam karena bertepatan akan dimulainya latber, Iswahyudi alias Pak Uban diinformasikan telah meninggal dunia di Rumah Sakit Wangaya Denpasar. Karena peserta telanjur hadir dan cukup ramai latber tetap dilanjutkan sedangkan dua perwakilan yakni Wahyudi dan Agus Bali Kenari menuju rumah sakit untuk menyelesaikan administrasi hingga persiapan pemakaman.
Dalam suasana duka lomba berjalan diawali naiknya kelas punglor merah. Sederet gaco sempat teller, namun Bajil milik Mank Oce terpilih sebagai sang juara. Bajil kembali mempertahankan posisinya di leg kedua setelah tampil nagen dengan telernya yang ciamik.
Memasuki kelas panas cucak ijo, puluhan kontestan menunjukkan kepiawaiannya memainkan roll tembak. Bledex milik Mr. Ady memimpin di laga pertama setelah rajin melontarkan lagu-lagu panjang. Namun di laga kedua Tores yang digantang langsung Mr. Comank’s berhasil mengambil alih posisi puncak setelah tampil ngentrok dengan roll tembaknya yang komplit dari awal sampai akhir.
Di kelas love bird dewasa yang ramai peserta, empat orang juri yang dikomandani Didik ekstra hati-hati untuk menentukan penilaian. Hingga akhirnya memutuskan Bongkar tampil sebagai sang juara dikawal Cemplon milik Wah Pram di tempat kedua.
Ketika memasuki leg kedua yang baru berjalan beberapa menit dan akan beranjak ke rolingan pertama, tiba-tiba Didik yang berada di sisi selatan terjatuh lemas. Keringat dingin mengucur dari sekujur tubuhnya. Bergegas juri Gendut melepas sepatu dan membuka bajunya agar mendapat udara segar. Sempat kicau mania mengerubungi ingin memberi bantuan, namun akhirnya dipindahkan ke ruang panitia untuk istirahat. Lomba kembali dilanjutkan. Rolingan demi rolingan berjalan dan juri memutuskan Bongkar kembali naik ke podium utama.
Walaupun peserta kelas cendet terbatas, namun tetap jalan untuk mengasah kemampuan figthernya di lapangan. Beberapa di antaranya tidak mau kerja, namun berbeda dengan Gatot Koco yang sejak awal sudah joss ngeroling dengan speed yang rapat dan sesekali mengeluarkan gerejaan.
Peserta bertambah banyak ketika memasuki kelas kacer. Begitu kentara terlihat gaco-gaco yang kerja karena peserta nyaris tidak ada yang berteriak. Rambo yang digantang di sisi barat sejak awal sudah memainkan rolingan bersaing ketat dengan Samator yang tampil ngotot naik turun sambil menengadahkan paruhnya. Rambo milik H Ayyub tampil di puncak dikawal Samator di tempat kedua. Namun di leg kedua Samator berhasil membalas dan mengambil alih posisi puncak.
Walaupun partai neraka murai batu naik, namun peserta tetap tenang. Suasana duka masih terasa walaupun para gaco tampak begitu eboh memainkan rolingan dan sesekali ada yang nembak. Dari sederet gaco yang kerja, juri memilih Ashter milik Jumari sebagai yang pertama setelah piawai memainkan rolingan dan sesekali nembak cililinan. Di tempat kedua disabet Rahwana milik Santo yang tembakan cililinnya panjang dengan volumenya yang menghentak.
Di leg kedua yang masih ramai, Rahwana tampil menonjol dengan volumenya yang tebal dan keras sempat memuntahkan tembakan cililin. Disusul Tombo Ati yang berhasil memainkan rolingan dan tembakan.
Di kelas pamungkas dibuka love bird paud. Luffy milik Imam yan receh dengan kekean medium mempimpin di laga pertama bersanding dengan Blues di tempat kedua. Namun di leg kedua Susi Jr yang tertinggal di tempat keempat melejit ke puncak bersanding dengan Jobros.
Di balik persaingan ketat di masing-masing kelas, Lastrik BC sukses meraih juara umum BC setelah mengantongi 400 poin. Sedangkan juara umum single fighter disabet DC SF. MC Eko Gacor mewakili panitia dan dewan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Selanjutnya juri Aristo mengantarkan Didik ke poliklinik dan pulang ke Nusa Dua sedangkan seluruh panitia, juri dan kicau mania menuju Pemakanan Muslim Wanasari Denpasar untuk mengikuti pemakaman almarhum Iswahyudi alias Pak Uban yang dilangsungkan usai maghrib. *kb3