Luar Biasa Ramai di Road To Aska Cup 1 GP2S Bali: Banjir Bonus, Senok, Liontin dan Aji Saka Terbaik

Di luar dugaan, antusias kicau mania untuk menghadiri Road To Aska Cup 1 di GP2S Bali bersama juri Oriq Jaya, Rabu, 20 Februari 2019 kemarin di gantangan Pasar Burung Satria Denpasar begitu luar biasa. Lover mania tumpah ruah menghadiri event jelang gelaran Aska Cup 1, 24 Februari mendatang di gantangan Pasar Anyar Persada Peguyangan Denpasar.

Padahal siang hari hujan begitu lebat mengguyur kota Denpasar. Namun seiring hujan mulai reda, satu per satu kicau mania memadati arena. Sekretaris Jendral Oriq Jaya DPW Bali Turah Pram Ningrat mengucapkan terimakasih atas kehadiran kicau mania dan menyambut dengan menggelontorkan bonus, hadiah tanpa potongan dan juga doorprize special yang banyak disupport dari Aska SF.

Lebih dari itu, Sekjen Oriq Jaya yang sekaligus pengelola GP2S Bali ini begitu ketat mengawal jalannya latber sehingga berlangsung tertib dan juri bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dari awal kelas love bird dewasa A hingga baby C, lomba berjalan meriah, tanpa ada complain dari peserta. Satu per satu tebok keluar, bonus dan juga kejutan di akhir acara berupa berbagai barang dan burung love bird sebagai undian dooprize.

Tidak seperti biasanya, tanpa pemanasan di sesi pembuka kelas dewasa A, love bird mania langsung membludak. Sederet gaco yang sudah punya nama ikut ambil bagian. Balcon yang berada di nomor 31 milik Nicham sejak digantang langsung melesatkan kekean. Sempat 5 kali ngekek panjang (merah) seta mengantongi 7 biru, 10 hijau dan 1 putih atau total 935 poin. Balcon menempati peringkat pertama disusul Senok milik Robet yang menempati tangga kedua dengan 855 poin dari 4 merah, 7 biru, 11 hijau dan 2 putih. Walaupun kekeannya menembus 7 kali merah, namun Cupith yang kalah tipis dengan 850 poin berada di posisi ketiga karena minim di koncer biru (3) dan hijau (1). Balcon selain mendapat full hadiah juga ada bonus tebok.

Memasuki leg kedua yang full peserta Senok berhasil mengambil alih setelah mengantongi 750 poin melalui 6 merah, 1 biru, 7 hijau dan 1 putih. Dipepet kontestan gantangan 36 dengan 610 poin melalui 5 merah, 1 biru, 4 hijau dan 2 putih. Melody yang berada di nomor 13 berada di peringkat ketiga setelah meraih 575 poin.
Peserta masih belum beranjak. Perang kembali dilanjutkan di laga ketiga yang juga penuh peserta. Kali ini Bendol 19 yang memilih di pojok tenggara berhasil melaju dengan 1.170 poin melalui 7 merah, 7 biru, 11 hijau dan 5 putih. Sempat tertinggal di nomor 4 leg pertama, Bendol 19 benar-benar menunjukkan taringnya. Bendol mendapat perlawanan dari Sasame milik Arta BF yang meraih 960 poin dengan 8 merah, 4 biru atau rata-rata mengeluarkan kekean panjang. Senok yang unggul di dua laga runner up dan juara pertama maka dinobatkan sebagai love bird dewasa terbaik.

Keseruan juga terjadi di kelas paud. Damarwulan milik Komarudin tampil terdepan setelah meninggalkan jauh lawan-lawannya dengan 1.900 poin melalui 15 merah, 6 biru, 9 hijau dan 5 putih. Damarwulan dikejar Liontin milik Dodiet Nzr digantang di posisi 01 barat laut yang hanya meraih 1.470 poin setelah mendapat 10 merah, 9 biru, 7 hijau dan 1 putih.

Di laga kedua Liontin berhasil membalas. Digantang di nomor 49 berada di posisi tenggara kembali stabil dengan meraih 1.440 poin dari 9 merah, 7 biru, 13 hijau dan 13 putih. Kali ini Joni milik Badri mengimbangi dengan 1.315 poin dan di tempat ketiga disabet Marco milik Luayni dengan 1.260 poin.

Masih dilanjutkan di sesi ketiga, Liontin kembali mempertahankan gelarnya di podium utama dengan 835 poin disusul Martil milik Pt Krisna dengan 710 poin. Liontin yang dipantau langsung duet Stevi & Nevy Bass dengan penuh harap-harap cemas sukses ditetapkan sebagai paud terbaik setelah mendominasi tiga kelas paud yang disediakan. Di akhir latber, Stevi meminang salah satu kontestan yang diprediksi bakal prospek ke depan.

Di kelas baby critz peserta juga membludak. Dorprize debutan Dodiet Nzr sempat memimpin di leg pertama dengan 720 poin bersanding dengan Aji Saka debutan Mr. Agung Kajat dengan 640 poin. Namun di laga kedua Maisin milik Edy mengambil alih podium utama dengan 735 poin. Menggeser Dorprize di tempat ketiga dengan 650 poin, di bawah Yu pon dengan 695 poin. Baru di laga ketiga Aji Saka melesat ke puncak setelah mendominasi nilai dan sekaligus ditetapkan sebagai baby terbaik.

Yang menarik di kelas kenari yang dihadiri para pentolan kenari seperti Gde Adi Doni, Juliano Debora, Mr. Big, Gepeng, bahkan kenari mania dari Situbondo ikut hadir menggantang gaco. Satu per satu lagu kenari dicermati para juri, sambil membandingkan durasinya. Dari penilaian yang seksama juri memutuskan Tongkat Kayu milik Md Luhur meraih kursi utama disusul MMJR milik Alam 008. Di leg kedua yang pesertanya justru bertambah, MMJR sukses mengambil alih setelah tampil ciamik dengan durasinya yang panjang-panjang. MMJR bersanding dengan Yerusalem di tempat kedua.

Berbeda dengan kelas konin. Dari dua kelas yang dibuka, kesempatan pertama diberikan buat para pemula. Gaco-gaco yang baru belajar ke arena masuk dikategori kelas A yang akhirnya dimenangkan Kemvet milik Wahyu. Namun di leg kedua kelas B benar-benar tarung bebas yang disabet JokoTingkir milik Heru Tole yang kembali dipepet Kipli di tempat kedua.

Sekjen Oriq Jaya Turah Pram Ningrat yang mengawal jalannya lomba dari awal sampai akhir mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir. Begitu juga terimakasih kepada Aska SF yang sudah memberikan dukungan bonus dan doorprize sehingga peserta tambah bersemangat. Permohonan maaf juga disampaikan kepada seluruh kicau mania jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3.




