Breeding

Harapan Baru dari Silangan Love Bird dengan Parkit, Apakah Bisa ? dan Bagaimana Hasilnya ?

Ada kabar terbaru, ternyata burung love bird bisa disilangkan dengn parkit. Dan ini bukan bualan belaka melainkan sebuah fakta menarik di mana burung love bird dapat disilangkan parkit dengan hasil memuasakan. Sepertinya ada harapan baru dari persilangan aneh ini karena anakan yang lahirkan memiliki karakater perpaduan antara love bird dan parkit selaku induknya.

Persilangan aneh ini berhasil dilakukan Jacky selaku peternak love bird di Delanggu Mojokerto Jawa Timur.  Sebetulnya Jacky merupakan peternak love bird “juara” karena anakan yang dihasilkan banyak yang berprestasi dengan bekal indukan juara.

Silangan Love Bird dengan Parkit
Love Bird dan Parkit yang sudah jodoh.

Di lain kesempatan, ia juga mencoba menyilangkan parkit dengan love bird yang merupakan hasil ternakannya sendiri. Tanpa disangka, parkit dan love bird tadi bisa berjodoh seraya melakukan perkawinan segala. Beberapa hari usai kawin, love bird selaku betinanya bunting hingga bertelur 3 butir.

“Uji coba ini benar-benar membuahkan hasil mas, karena love bird yang berperan sebagai induk betina bisa bertelur. Kepuasan itu pada intinya bukan sekedar induk betina bisa bertelur, tapi yang patut saya banggakan, parkit dan love bird bisa berjodoh hingga bertelur. Padahal biasanya, burung berbeda jenis itu sulit sekali dijodohkan. Dan yang kerap terjadi adalah pertarungan antara keduanya. Tapi kapi ini tidak,” kata Jacky di farmnya, Jl. Raya Jenderal Sudirman No. 22, Kec. Delanggu, Kab. Mojokerto belum lama ini.

Dikatakan, dalam persilangan tersebut, yang diperankan sebagai pejantannya adalah parkit. Sementara betinanya dipilih love bird karena berfungsi sebagai babon cetak. Love bird yang berhasil berjodoh dan berfungsi sebagai betina adalah jenis hijau standar. Sedang parkit yang difungsikan sebagai induk jantan memiliki karakter bulu menarik yakni hijau dengan kombinasi lurik kuning.

Baca Juga :  Martha SF – Surabaya Pakai Indukan Durasi dan Trah Juara Paudnya Jadi Rebutan Pemain Lomba

Love bird yang disiapkan sebagai betina juga memiliki kemampuan ngekek panjang dengan harapan anakannya nanti juga punya sifat yang sama dengan “ibunya” yakni mampu ngekek panjang. Harapan dari parkit sebagai induk jantan adalah agar anak-anaknya punya bulu-buu menarik dan punya suara “crecetan” yang panjang pula.

Parkit dan love bird tadi baru bisa jodoh setelah masing-masing mencapai puncak birahi yakni berumur lebih dari 1 tahun. “Sedang penjodohannya sendiri dilakukan ketika keduanya masih muda yakni love bird (betina) umur 2 bulan dan parkit (jantan) umur 4 bulan,” terang Jacky detail.

Setelah keduanya mencapai umur lebih dari 1 tahun di kandang breeding, maka melakukan perkawinan dengan efektif. Artinya, dari perkawinan itu, love bird selaku induk betina kemudian mampu bertelur sekitar 3 butir.

“Kemudian telur-telur itu dieraminya selama 14 hari. Dan yang berhasil menetas cuman 1 butir hingga menjadi anakan normal,” terang pria berambut gondrong itu seraya berujar bahwa pihaknya membuka pemasaran love bird hasil breedingnya di Perumahan Graha Ciantra Indah, Blok A3, No 22, Kel. Ciantra, Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi.

ANAKAN FI BERSUARA UNIK

Bagaimana anakan hasil persilangan parkit dan love bird (LB) yang dilakukan Jacky? Jacky menjelaskan, bahwa dari 3 telur yang dierami, hanya 1 yang berhasil menetas. Dan satu-satunya anakan ini memiliki karakter yang aneh dan unik. Singkat kata, anakan memiliki karakter perpaduan antara kedua induknya.

Kepalanya mengarah ke parkit atau diwarisi gen bapaknya dalam hal ini parkit. Sementaran tubuhnya diwarisi gen induk betina dalam hal ini love bird. Dengan begitu, badan dari anakan burung blasteran itu adalah mengarah pada love bird. “Sedang bulu-bulunya cenderung serupa induk betina yakni mengarah pada love bird,” terang Jacky.

Ukuran tubuh dari anakan blasteran tadi cenderung lebih kecil dari love bird maupun parkit. “Memang mas, tubuhnya cenderung kecil dan lebih ramping dari love bird maupun parkit. Meski demikian, sekilas dipandang, anakan itu serupa parkit,” paparnya.

Bagaimana dengan suaranya?  Suara dari anakan silangan tersebut adalah perpaduan antara parkit dan love bird. Ia menjelaskan, awalnya anakan itu mengeluarkan suara serupa parkit. Tapi suara berikutnya serupa suara love bird. Demikain seterusnya. “Bahkan ada tanda-tanda ngkekenya panjang,” terangnya seraya berujar ketika anakan blasteran umur 2 – 3 bulan, ia mampu ngkekek antara 7 hingga 15 detik.

PENJODOHAN AWAL DI KANDANG KOLONI

Dalam menyilangkan parkit dan love bird, Jacky tidak malakukannya dengan asal-asalan. Ia menerapkan pola perkawinan ala love bird. Awalnya parkit jantan umur 4 bulan dimasukkan ke dalam kandang koloni yang telah berisi 3 love bird betina. Seluruh love bird betina itu masing-masing berumur 2 bulan.

Silangan Love Bird dengan Parkit
Penjodohhan dikandang koloni.

Kemudian seluruh burung tadi dibiarkan hidup secara alami di dalam kandang koloni. Semakin lama, parkit mau bergabung dan menyatu dengan love bird tadi kendati beda jenis. “Biarkan seluruh burung itu berkumpul sampai dewasa hingga umurnya mencapai 1 tahunan,” terang Jacky.

Setelah terhitung 1 tahun lebih, seluruh burung tadi sudah memasuki masa birahi. Burung parkit selaku pejantan mulai mencari love bird betina yang dirasa cocok menjadi pasangannya. Akhirnya harapan itu tergapai dimana parkit berjodoh dengan salah satu love bird yang ada. Indikasinya, keduanya selalu berduaan dan saling bunyi bersahut-sahutan.

Kalau sudah demikian, kata ia, sepasang burung tersebut dimasukkan ke dalam kandang breeding. Dalam kandang tersebut sudah dilengkapi kotak tempat sarang yang terbuat dari triplek (gelodok). Setelah melakukan perkawinan, love bird (induk betina) akan bunting hingga bertelur di dalam gelodok yang di dalamnya tersedia sarang. “Ada 3 telur yang dihasilkan. Dan hanya satu telur yang berhasil menetas menjadi anakan normal,” terang Jacky seraya berujar anakan yang berhasil menetas itu dibiarkan bersama induknya selama 2 minggu. Baru berikutnya dipindah untuk dipelihara sendiri sampai dewasa (umur 1,5 – 2 bulan). *kb14.

Related Articles

Back to top button