Mulyono BF,  Kisah Sukses Breeder dan Pengepul Murai Batu Unggulan dari Depok

Sudah banyak peternak murai batu yang meraih sukses. Mulyono BF adalah salah satunya. Berangkat dari  penangkaran sederhana yang dirintisnya, kini dia sudah menjadi  salah satu peternak dan penyedia murai batu terbesar di Depok. Apa saja dibalik kesuksesannya?

Lebih dari delapan tahun Mulyono atau kerap disapa Mas Mul pemilik Mulyono BF merintis dan menekuni budidaya murai batu. Saat itu dia memulai menangkar dengan mengontrak di rumah petak, satu unit untuk tempat tinggal dan dua petak lainnya diperuntukan untuk menyimpan murai batu dagangan, sebagian untuk diternakan.

Meskipun saat itu dilahan terbatas, justru produksinya  terus mengalir deras.  Dimulai dari 6 petak kandang, produktifitasnya semakin berkembang. Seiring berjalannya waktu, selain semakin banyak hasil ternakannya,  sebagai pengepul murai batu, trotolan, murai muda maupun indukan dewasa yang siap ternak semakin banyak diminati pelanggannya.

Karena menghasilkan anakan-anakan berkualiatas, sebagian besar banyak yang tampil juara di lapangan pelanggannyapun terus bertambah banyak. Kini tak terasa jumlah kandang yang ada dikediamannya lebih dari 25 petak kandang.

Sementara puluhan petak kandang ternak lainnya dititipkan pada peternak mitra binaannya, dengan cara bagi hasil. Sementara  untuk dagangannya ratusan ekor murai batu, mulai dari trotolan, murai muda dan dewasa siap lomba hingga indukan untuk ternak tersedia dikediamannya.

“Kami bekerjasama, indukannya yang kami sediakan, nanti untuk anakannya dipasarkan disini,” jelasnya dikediamannya di Jl. Raya Pekapuran Gg. Dongkal Rt 01 Rw 03, Kel. Sukatani, Pekapuran Depok Jawa Barat (WA 081298296606 – 085711806053).

Bersama rekan para peternak mitra binaanya dia sama-sama membangun dan membesrakan penangkaran dengan bendera Mulyono BF. Salah satu mitra peternak diantaranya H Sudarto, yang menurutnya sudah dijadikan seperti orang tua angkatnya. “Khusus untuk indukan favorit saya titipkan dikediaman beliau,” katanya.

Dengan bekerjasama para mitranya Mas Mul juga  tidak perlu lagi repot merawat anakan yang baru dipanen. Karena anakan burung yang dipasarkan disuplai para mitranya untuk dipasarkan ditempatnya  setelah memasuki umur di atas 1,5 – 3 bulan atau sudah makan sendiri.. “Semuanya menggunakan Ring Mulyono BF,” lanjutnya.

Kesuksesannya ini, juga  dia kerap melengkapi kandang ternaknya dengan materi-materi indukan pejantan baru pilihan yang sudah memiliki prestasi. Dia sendiri termasuk peternak yang berani membeli murai batu dengan harga tinggi, baik untuk lomba maupun buat materi indukan.

Baru-baru ini Mas Mul baru saja mentake-over burung-burung jawara hebat seperti Rajo Kito, Nuklir, Bukan Basa Basi dan Jimat. Dengan nilai pinangan yang lumaan fantastis. Burung-burung jawara tersebut, selain buat diturunkan ke lapangan, juga buat materi indukan.

Dengan materi indukan bagus, agar kelak menghasilkan anakan yang terbaik. Bahkan salah satu burung barunya ini, yakni Jimat sudah dijodohkan dengan betina pilihan terbaik trah dari anak pejantan Garuda.. “Semoga saja cepat bernak pinak, kelak anakannya Jimat bisa mengikuti jejak anak-anak dari Garuda,” harap Mas Mul.

Dari Indukan Kandang Favorit Cetak Jawara Nasional

Kini, sudah puluhan ekor murai batu baik ternakan maupun orbitannya yang menjuarai diberbagai even nasional. Baik di Jabodetabek sendiri atau dipelanggannya di luar kota mapun luar pulau.

Beberapa indukan yang paling favorit dan banyak mencetak anakan juara diantaranya indukan dari trah indukan Garuda, Gatot Kaca, dan Pangeran. Namun dari indukan Garuda menurut Mas Mul yang banyak melahirkan anakan prestasi.

Dari darah indukan Garuda ini telah melahirkan Black Forest, Venturer,  Joko Kendil dan lainnya. Keberhasilannya mencetak burung-burung hebat ini yang membuat para pelanggannya terus bertambah.

Dia juga bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggannya hingga burung tersebut mencapai prestasi. Artinya, sejak pelanggannya membeli burung tersebut darinya dia terus menjalin komunikasi, berbagi tips dan info  baik cara perawatan maupun teknis lainnya. Bahkan tidak jarang beberapa burung pelanggannya juga dititipkannya di kediamannya hingga mencapai prestasi. “Sudah banyak ring Mulyono yang juara dilomba dititip ditangan saya, meskipun burung itu sudah milik pembelinya saya cukup senang mengorbitkannya,” tambahnya.

Dibantu lebih dari 5 orang krunya, Mulyono BF terus berkibar sebagai penyedia murai batu ternakan dari indukan unggulan hingga murai batu dewasa siap lomba. Mas Mul juga dengan sabar akan melayani setiap para pelanggan barunya dalam berbagi pengalaman tentang soal perawatan ternak maupun persiapan untuk lomba.

Untuk banderol anakan produk Mulyono BF, menurutnya masih terjangkau. Paling murah anakan trotolan dibanderol paling murah Rp 3,5 juta hingga Rp 7 juta/ekor. Biasanya tergantung dari materi indukannya. Anakan trotolan dari indukan Garuda dan Rajo Kito dikisaran Rp 10 juta,

Kini, dari buah kesuksesannya dia sudah berhasil memiliki 2 unit rumah diarea yang sama. Untuk melengkapi kebutuhannya berangkat ke arena lomba, satu unit mobil Toyota Avanza juga menjadi bukti keberhasilannya sebagai peternak maupun pengepul murai batu. *kb4