Junjung Fairplay dan Tanpa Teriak di Road To Bali Shanti Cup IV: Nobatkan 5 Burung Terbaik, Jatayu BC dan Mr. Alex Juara Umum
Masih tiga bulan lagi perhelatan akbar Bali Shanti Cup IV yang bakal digeber Minggu, 28 April 2019 di lapangan Korem 163/Wirasatya Udayana Denpasar, berbagai persiapan sudah dilakukan panitia inti yang digawangi D’Yan Samurai. Di antaranya menggelar Road To Bali Shanti Cup IV, Kamis, 31 Januari 2019 kemarin di Gantangan Puri Agung Glogor Denpasar bersama juri PBI.
Sesuai marwah Bali Shanti Cup yang ketat menjunjung tinggi fairplay dan tradisi tanpa teriak untuk mewujudkan Bali yang damai, begitu juga pada Road To Bali Shanti kemarin yang dihadiri langsung D’Yan Samurai. Fairplay bukan saja datang dari kinerja juri yang mengedepankan profesionalisme dalam bertugas, juga dari panitia yang komitmen memberikan hadiah yang pantas buat para juara. Baik bonus, hadiah tanpa potongan, hingga doorprize di pengujung acara. Begitu juga fairplay dari peserta yang menjaga lomba berjalan tenang dengan tetap mengedepankan tradisi tanpa teriak.
Hasilnya, walaupun hujan sempat mengguyur Bali sejak subuh hingga siang, namun tidak mengurangi semangat kicau mania untuk menghadiri Road To Bali Shanti yang berjalan meriah tanpa complain dari peserta yang melahirkan burung-burung terbaik. Di tengah ketatnya persaingan antar-gaco, panitia menobatkan lima burung terbaik yang diraih Komando milik Mr. Alex dari Jatayu BC sebagai cucak ijo terbaik, Pesona A99 milik Pesona SF sebagai love bird terbaik, Pedofil milik Rucky Hood sebagai kenari terbaik, Komando milik Surono sebagai murai batu terbaik, dan Ken Arok milik Adlan sebagai paud terbaik.
Serunya pertarungan di masing-masing kelas untuk merebut burung terbaik, juga transparannya perebutan juara umum. Panitia menetapkan juara umum BC disabet Jatayu BC disusul Bintang Selatan sebagai juara umum BC runner up. Sedangkan juara umum single fighter diraih Mr. Alex, dan Suroro SF sebagai juara umum single fighter II. Selain memperoleh trofi, dan piagam juga ada angpao.
Walaupun mendung tebal menggelayut di angkasa, kelas punglor merah tetap dibuka. Gandara milik Dede Pendem sukses melawan cuaca dengan gaya teller nancep sejak awal hingga akhir. Gandara akhirnya berhasil tampil terdepan.
Di session kedua kelas paud, kandidat juara sudah terbaca dari rolingan ke rolingan. Terlebih lagi ada bendera spesial yang menunjukkan kualitas kekeannya yang panjang. Chek In milik Mustika berhasil naik podium utama bersanding dengan Lalapan Jr milik Donik dari Bintang Selatan dan Ken Arok di tempat ketiga.
Namun di leg kedua keadaan berubah. Ken Arok milik Adlan berhasil melejit ke puncak bersaing dengan Jantong debutan Toplek. Tidak ada yang bisa memprediksi, di laga ketiga Jantong berhasil mengambil alih posisi pertama setelah mendepak Ken Arok ke tempat kedua. Namun Ken Arok tetap meraih paud terbaik.
Suasana mulai panas ketika kelas cucak ijo naik. Meski suhu rada dingin namun sederet gaco masih sanggup memainkan rolingan dan tonjolan sambil ngentrok. Komando milik Mr. Alex sejak awal sudah perfoma dan akhirnya memenangkan leg A. Suliwa dan Manax’s membututi di posisi kedua dan ketiga. Di leg kedua Komando tersungkur ke posisi runner up setelah Kimcil milik Bos dari Kuta Rock City tampil di puncak.
Pertarungan masih berlanjut dan Komando kembali unjuk gigi mempertahankan posisi pertama. Kali ini Megawatt debutan Mr. Khan membayang-bayangi di posisi kedua. Komando yang double winners ditetapkan sebagai cucak ijo terbaik.
Suasana semakin memanas ketika partai neraka murai batu naik. Terlebih lagi jumlah peserta yang membludak membuat juri ekstra hati-hati untuk menentukan yang terbaik. Para pengamat murai batu pun ikut serta mengawasi kinerja juri. Ketika kontestan serentak naik, Komando yang memilih di nomor 45 milik Mr. Surono langsung memuntahkan tembakan cililin. Hentakan Komando langsung dibalas Marijan debutan Harno yang digantang bersebelahan di nomor 52. Marijan yang rajin mengumbar besetan dan tembakan membuat Komando semakin edan. Walau tampil mencolok, juri masih terus mencari kandidat lainnya di beberapa gaco yang juga kerja. Namun Komando akhirnya ditetapkan sebagai juara pertama disusul Marijan di tempat kedua dan Pancer milik Bagyox di posisi ketiga.
Di leg kedua yang dikawal ketat D’Yan Samurai, pertarungan kelas murai begitu menegangkan. Salak Bali yang berada di nomor 28 sejak awal sudah sujud-sujud memainkan rolingan dan tembakan. Debutan Mr. Didik Coplink ini menemukan lawan Pasopati milik Mr. Wanto yang berada di nomor 27. Saling beset dan memainkan rolingan yang rapat dan sesekali melontarkan tembakan, Salak Bali memenangkan pertarungan disusul Pasopati.
Masih menyisakan satu kelas lagi, kontestan gantangan 45 milik Gutama dari Suari BF berhasil tampil terdepan. Sekaligus menutup kelas murai batu yang berlangsung hingga gelap.
Di kelas love bird dewasa, para kontestan begitu terang terlihat yang rajin dan berhasil memuntahkan kekean panjang. Pesona A99 milik Alex nyaris tidak terbendung setelah menunjukkan perfoma kekean terbaik dan rajin sepanjang penilaian. Pesona A99 memenangkan dua laga dan memastikan sebagai love bird terbaik.
Tak kalah eboh di kelas kenari. Kontestan yang rata-rata punya irama lagu yang ciamik harus menunjukkan kestabilan durasi di arena. Distroyer milik Rudi KD terpilih di posisi pertama disusul Pedofil dan Lamborghini. Namun di leg kedua dalam suasana tenang tanpa teriak yang juga disaksikan pemain kenari, Daun Surga milik Agus Marga berhasil menyodok ke puncak disusul Mawar Kuning debutan Mr. Donik dari Bintang Selatan. Masih ada satu kelas lagi, Jagger debutan Mr. Farid berhasil mengambil alih podium utama.
Di laga punglor kembang yang tidak pernah sepi pemain mengorbitkan Baron milik Toet Ady melibas habis dua kelas yang disediakan. Sementara di kelas campuran impor yang diwakili black throut Leica milik Rhesa menjadi sang juara. Masih ada satu kelas yang selalu menambah hangat suasana yakni kelas cendet yang kemarin diraih Putra Sanur debutan Tut De Ariana.
Road To Bali Shanti kemarin didukung berbagai pihak yang ingin menyuguhkan sebuah lomba yang berkualitas baik kinerja juri, panitia dan juga peserta. Ketua Panitia Bali Shanti Cup IV D’Yan Samurai yang hadir di tengah-tengah latber kemarin mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir dan semua pihak yang sudah mendukung gelaran ini serta dukungan rekan-rekan yang terus mengalir untuk event Bali Shanti jilid IV yang masih tiga bulan lagi. Tidak lupa juga menyampaikan permohonan maaf jika latber kemarin ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3