Gianyar Bersatu Cup I Bersama Oriq Jaya (23/12) di Mawang Ubud: Murai Jendral Hattrick, Goib BC dan Surono BF Juara Umum

Dalam rangka merayakan hari Natal dan menyongsong tahun baru 2019, Gianyar Bersatu bersama Oriq Jaya DPW Bali menggelar lomba burung bertajuk Gianyar Cup I, Minggu 23 Desember 2018 di gantangan Mawang Desa Lod Tunduh Ubud Gianyar Bali. Lebih dari 650 peserta ikut menghadiri lomba yang nyaris tidak ada komplain dari peserta. Baik penilaian juri, hadiah maupun undian doorprize.

Di tengah kinerja juri dan peserta yang bisa memantau langsung jagoannya masing-masing melahirkan burung-burung terbaik yang telah menunjukkan kualitas kerja dan kestabilan dalam beberapa kelas. Di antaranya murai batu Jendral, cucak ijo Preman Ijo, LB paud Ramayana, LB dewasa Morena, punglor merah Petruk dan kenari Ndoro Bei Jr. ‘’Kami bersyukur di tengah banyaknya lomba, kami masih bisa menghadirkan kicau mania dan lomba berjalan lancar,’’ ujar Delan, mewakili panitia.

Kelas anis merah Natal menjadi pembuka lomba. Menghadirkan 35-an peserta, para gaco menunjukkan kepiawaian telernya. Petruk milik Damang yang digantang di nomor 30 sejak awal sudah teller dengan gaya semi doyong nancep penuh power. Goyang full kanan kiri sampai akhir membuat Petruk memimpin di leg pertama bersanding dengan Sun Gokong yang ada di sebelahnya. Di tempat ketiga Ambasador debutan anyar Dewanty tampil di tempat ketiga.

Di laga kedua kelas utama, Sindhu milik Yudi/Krisna di nomor 19 begitu eboh dengan kinerjanya yang membuat Petruk terdepak turun ke posisi kedua dipepet Paksi Raja milik Agus Marga di tempat ketiga. Di laga pamungkas, giliran Picton milik Agus Marga yang naik podium disusul Pancali dan Petruk yang kembali melorot ke posisi ketiga. Namun Petruk yang mengantongi juara 1, 2, dan 3 berhak menyandang gelar anis merah terbaik.

Memasuki kelas panas cucak ijo, dari suasana tenang peserta mulai tegang. Apalagi gaco-gaco yang ditampilkan beberapa di antaranya ada yang membawakan lagu yang panjang-panjang. Seperti Preman Ijo yang perfoma dari awal sampai akhir sehingga mendapat poin tertinggi bersaing dengan RHD milik Ngurah David di tempat kedua.

Ketegangan semakin memuncak ketika naik kelas utama. Jaguar milik Windu dari Tridatu yang memilih nomor 18 di pinggir timur begitu mencolok membawakan rolingan yang padat lagu seperti gerejaan, platuk sampit, kapas tembak yang dikombinasikan dengan lagu-lagu panjang seperti cililinan. Jaguar meraih posisi puncak bersanding dengan Aple Green debutan ARB dari JBT yang juga tak pernah putus mengumbar roll tembaknya.

Memasuki leg ketiga, Barong melejit dari tidurnya. Tampil di puncak bersaing ketat dengan Preman Ijo yang kembali bangkit setelah tertinggal di leg kedua. Namun Preman Ijo balik mendepak Barong turun ke posisi ketiga leg keempat. Dan di pengujung, Papang Kulo yang sempat sebagai runner up berhasil naik ke podium utama. Preman Ijo yang mengantongi juara 1, 2, 1 dinobatkan sebagai cucak ijo terbaik.

Perang bintang terjadi di partai neraka murai batu. Sesaat kontestan murai dinaikkan bersama-sama sederet gaco langsung mengamuk. Namun Jendral milik Doni DKjaya yang memilih di nomor 37 begitu mencolok mengumbar rolingan yang penuh dengan lagu-lagu seperti kolibrian, prenjakan, platuk sampit, siri-siri, love birdan, bahkan jalak surenan. Walaupun lagu yang dibawakan dengan kecepatan tinggi sambil ngeplay namun begitu tertata dari lagu yang satu ke lagu berikutnya. Terlebih lagi sesekali dibumbui besetan dan tembakan tengkek buto dan cililin yang penuh tenaga membuat juri menjatuhkan nilai tertinggi buat Jendral. Jendral bersaing ketat dengan Bojan milik Hery Ptl dan TO debutan ARB yang juga mengandalkan rolingan dan tembakan cililin yang dahsyat.

Di laga kedua lagi-lagi Jendral mengamuk. Kali ini TO mengimbanginya dengan rolingan yang disertai tonjolan-tonjolannya yang apik. Jendral makin mantap duduk di podium utama leg ketiga setelah Bojan kembali mengawal di tempat kedua. Baru ketika Jendral diistirahatkan Bojan tampil di puncak leg terakhir. Hasil hattrick Jendral memantapkan sebagai murai batu terbaik.

Di kelas kenari yang ramai peserta, hampir semua gaco rajin kerja dengan durasi yang rata-rata panjang. Namun irama lagu menjadi kunci dari kemenangan kenari. Seperti X-Trada milik Tut Cadu yang tidak saja rajin dan memenuhi durasi tetapi juga cengkokan-cengkokannya yang ciamik membuat terpilih di posisi teratas disusul Ndoro Bei Jr yang juga mengandalkan irama lagunya yang apik.
Di leg kedua, tiga gaco tiga besar kembali beraksi. Kali ini Ndoro Bei Jr berhasil terdepan disusul Daun Surga dan X-Trada. Namun di laga penutup, Raja Udang milik Mr. Big yang hanya turun di sesi terakhir berhasil naik podium utama. Namun Ndoro Bei Jr yang mengantongi juara 1 dan 2 ditetapkan sebagai kenari terbaik.

Dari lima kelas love bird dewasa yang dibuka, Morena yang diusung Mr. Eka dari Deva Bali LDF sukses memetik dua poin utama. Sedangkan tiga poin lagi berbagi antara BLangkon, Raja, dan Bongkar. Morena tidak saja menyandang gelar love bird dewasa terbaik tetapi juga meraih nilai tertinggi dengan 1.885 poin.
Begitu juga di kelas paud Ramayana milik CV Multi Karya sukses memetik dua kemenangan dan dua kali sebagai runner up sehingga menang mutlak untuk merebut paud terbaik. Masih menyisakan tiga kelas yang direbut Pikachu, Minem Jr, dan Polos. Walaupun Ramayana sebagai yang terbaik, namun Pikachu sukses meraih nilai tertinggi dengan 2.385 poin.

Ada dua jawara yang sukses di kelasnya masing-masing. Di antaranya Pajero Sport yang nyeri di kelas kacer dan dan Killer yang double winners di kelas prenjak. Sementara Saga dan Traktor berbagi poin di kelas cendet.

Selain panitia menobatkan enam burung terbaik, juga menetapkan Goib BC sebagai juara umum BC dan Surono BF sebagai juara umum single fighter. Goib BC dan Surono BF berhasil merebut tahta juara umum tidak terlepas dari dukungan kicau mania yang hadir.

Edy Mustofa dan Delan mewakili panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3
Daftar Juara Gianyar Cup I (23/12) di Mawang Ubud: Nobatkan 6 Burung Terbaik



