Perkutut

Grand Tornado Menyalip Dibabak Keempat, Kung Mania Sampang Rebut Tiga Besar Piyik Senior dalam Kejurnas Cup 2018 Semarang, Sabtu

Konkurs bertajuk Kejurnas Cup 2018 di lapangan perkutut Royal Resident Semarang pada Sabtu, 08 Desember 2018 berlangsung dalam persaingan yang begitu ketat. Selisih perolehan nilai yang diraih masing-masing peserta sangat beda tipis. Cuaca diawal penjurian yang kurang panas, sempat membuat performa beberapa jago-jago yang dikerek dan digantang kurang begitu maksimal.

Pengurus P3SI Pusat dan tokoh perkutut tanah air hadir

Memasuki babak ketiga, sinar matahari mulai menyapu seluruh lapangan. Saat itulah satu persatu kualitas burung yang sebenarnya mulai dipertontonkan. Sebut saja Grand Tornado, orbitan H.Lilik Hidayatullah Serang Banten. Turun di kelas Piyik Yunior, perkutut bergelang Tornado tampil luar biasa di babak keempat dengan raihan bendera 4 warna.

Sontak paa pendukung setia langsung memberikan selamat kepada H.Lilik Hidayatullah. Karena yang pasti tidak ada satupun peserta dikelas yang sama meraih hasil serupa. H.lilik sendiri mengaku bahwa kondisi seperti itu bisa saja terjadi dari awal, andai cuaca panas. “Diawal babak saya pesimis bahwa Grand Tornado akan tampil bagus mengingat kondisi cuaca kurang panas,” jelas pemilik Tornado Bird Farm.

Padahal diawal-awal Grand Tornado hanya memperlihatkan performanya dengan nilai bendera dua warna bahkan kurang. Nah, ketika matahari mulai hadir, saat itulah perkutut berusaia sekitar 4,5 bulan inilah langsung tancap gas. Perlahan namun pasti. Raihan nilai mulai menunjukkan kemajuan.

H.Lilik Hidyatullah bersama para pendukung merayakan kemenangan Grand Tornado

Babak ketiga bendera tiga warna plus mulai terihat tertancap pada kerekan nomor 181 miliknya. Dibabak keempat inilah Grand Tornado benar-benar lepas kendali, bendera empat warna menjadi pemandangan yang bisa disaksikan seluruh masang mata. “Inilah kerja Grand Tornado jika kondisi lagi panas,” lanjut H.Lilik.

Kung mania Sampang rayakan kemenangan di kelas yang diikuti.

Dengan raihan bendera itulah, Grand Tornado dinobatkan sebagai juara pertama Kelas Piyik Yunior. Dua andalan kung mania Sampang yang mencoba memberikan perlawanan, akhirnya kandas dan hanya memposisikan paa urutan kedua lewat penampilan Juwita ring Arista, andalan Ach. Wachid dan Rolex milik Sayyid Muhammad yang awalnya memimpin jalannya penjurian dengan raihan bendera masing-masing tiga warna babak pertama dan tiga warna hitam babak kedua, ketiga dan keempat, harus menyerah di urutan kedua.

Baca Juga :  Monster dan Basa Basi Bakal “Mempersulit” Laju Saritomo di Kejurnas Cup 2018 Semarang
Jago-Jago kung mania sampang membuktikan kualitasnya di Kejurnas Sabtu

“Saya akui bahwa burung dikerekan 181 layak jadi juara pertama, sedangkan punya saya dapat juara dua. Saya menerima keputusan juri,” kata Ach.Wahid seraya mengucapkan selamat kepada H.Lilik Hidayatullah sambil foto bareng. Bendera empat warnalah yang menyebabkan perjuangan kedua burung kung mania Sampang harus berakhi.

Kekalahan jago-jago kung mania Sampang terbalas di Kelas Piyik Senior. Tiga besar posisi teratas berhasil mereka borong. Juara pertama diraih lewat penampilan apik Shinta andalan Team AKN. Keberhasilan perkutut ternakan Arista meraih posisi terdepan berkat perolehan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat.

Master Tornado, remi jadi milik H.Lilik setelah resmi dilelang

Sedangkan babak kedua hanya meraih bendera tiga warna. Posisi kedua ada nama syahdu orbitan H.Sukri, ring KSM dengan raihan bendera tuga warna babak pertama dan tiga warna hitam babak kedua, ketiga dan keempat. Tempat ketiga diraih Bunga Madura milik Team AKN ring WS dengan bendera dua warna hitam babak pertama dan tiga warna hitam babak kedua, ketiga dan keempat.

Grand Tornado membuktikan kualitasnya di Kelas Piyik Yunior

“Alhamdulillah, kami dari Sampang Madura berhasil meraih tiga kemenangan sekaligus jago-jago yang kami bawa ke Semarang. Perjuangan yang tidak sia-sia,” pamer H.Aksan pimpinan Team AKN. Sukses ini tentu membuat semakin terdongkraknya semangat mereka untuk terus eksis mengikuti setiap gelaran konkurs di tanah air.

Sementara itu, di Kelas Hanging, juara pertama diraih Master Tornado milik H.Lilik Hidayatullah. Perkutut bergelang Tohsan ini merupakan perkutut hasil lelangan yang berhasil diboyongnya. “Master Tornado berhasil saya dapatkan dari hasil lelang, kemudian resmi menjadi milik saya,” terang H.Lilik. Perolehan bendera perkutut satu ini adalah tiga warna babak pertama dan tiga warna hitam babak kedua, ketiga dan keempat.

Baca Juga :  Pimpin 4 Kelas Sekaligus Klasemen LPJT 2018, Budi SP Semarang Ungkap Rahasia Keberhasilannya
Kung mania Sampang boyng tiga besar Kelas Piyik Senior.

Disusul kemudian oleh Angling Darma milik K.Suparlan Bali ring A&A dengan raihan bendera tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Sedangkan di urutan ketiga ada nama Dewa Cinta orbitan Budi SP Semarang ring L’drago dengan raihan bendera tiga warna babak pertama, kedua dan keempat.

Peraih doorprze sepeda motor

Serta bendera tiga warna hitam babak ketiga. Dari keseluruhan acara, bisa dikakatana sukses dan lancar. Begitu juga dengan acara lelang yang dilakukan. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum P3SI H.Zainuri Hasyim, Ketua Bidang Lomba dan Penjurian H.Gunawan MTG, Sekjen H.Surachman, Muryono dan beberapa tokoh perkutut tanah air.

Budi SP selaku ketua pelaksana mengaku senang dengan hasil ini. “Permulaan yang bagus dan menyenangkan, mudah-mudahan untuk acaa puncaknya besok minggu bisa lebih sukses dan meriah lagi,” jelas Budi SP.

Related Articles

Back to top button