Perkutut

Discovery Bird Farm Sidoarjo, Sukses Lahirkan Produk Tipikal Thailand Indonesia

Pernah membayangkan tidak, anda memiliki perkutut dengan tipikal suara volume besar, tengah banyak, irama khas indonesia, air suara istimewa, ujung panjang serta power dahsyat. Yang pasti, tipikal perkutut seperti ini menjadi impian dan mimpi banyak kung mania. Jangan heran, jika selama ini perkutut dengan tipikal ini sulit didapat, dan harus ke Thailand dulu untuk  menemukannya.

Indra Wijaya (kanan) dan Indarto (tengah), bersaudara antar Dizcovery jadi farm hebat.

Kalaupun ada, bandrol yang dipasang mungkin setinggi langit dan sulit diraih. Tidak semua kung mania mampu dan berani membelinya. Jika pernah membayangkan, maka jangan hanya menjadi angan-angan semata. Saat ini, untuk mendapatkan burung selevel itu, tidak perlu jauh-jauh datang ke Thailand. Di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo ada farm yang berhasil melahirkan perkutut dengan tipikal Thailand Indonesia.

Farm tersebut adalah Discovery, milik Indra Wijaya. Berlokasi di Jalan Sunandar Priyo Sudarmo Larangan Sidoarjo, Discovery Bird Farm berhasil mencetak anakan dengan kualitas yang bisa dikatakan luar biasa. Hampir rata-rata produk yang lahir dari kandang ternaknya, memiliki kualitas yang membuat mereka yang pernah mendengar, kaget dan ngiler.

“Alhamdulillah, produk Discovery kali ini bagus-bagus. Anakan memiliki volume besar, irama Indonesia, ujung panjang serta air suara yang tidak kalah bagusnya,” jelas Indra Wijaya. Beberapa kung mania yang sempat memantau dan pernah mendengar mengakui hal itu. Gus Andi, misalnya. Kung mania asal Tanggulangin Sidoarjo pernah mendengar. Ngiler dan salut. Itulah kesan yang diberikan Gus Andi.

“Saya akui bahwa produk ternak Pak Indra, luar biasa. Saya ibaratkan sebagai perkutut dengan penggabungan tipikal Thailand dan Indonesia,” jelas Gus Andi. Dirinya menambahkan, meski usia perkutut ternakan Discovery masih piyik, namun suara yang diperdengarkan super besar, tidak hanya jantan tetapi juga anakan berjenis kelamin betina. Keberhasilan ini memang tidak lepas dari indukan yang dipakai.

Baca Juga :  Perkutut Macet Bunyi, Mail Pondok Candra Sidoarjo, Sang Perawat Handal Punya Solusi
Kandang K.8 merupakan satu diantara kandang yagn banyak cetak burung kualitas super

“Saya mengembangkan indukan TOP 777 yang memiliki tipikal volume besar, power, irama, ujung, air suara yang istimewa. Saya juga memasukkan indukan dari Imoba B.2 dan Padma untuk mengisi irama agar terdengar makin luar biasa,” papar Indra Wijaya. Indukan jnilah yang dijadikan basic ternakannya yang berjumlah 68 petak.

Pengembangan demi pengembangan terus dilakukan, seperti pengembang indukan dari kandang K.16 (ALF C.17 berpasangan dengan TOP K.22). Dari kandang inilah bermuncul anakan yang kini dijadikan penghuni kandang Discovery Bird Farm sebagai indukan betina. Rata-rata indukan betina yang kini menghuni kandang ternak Discovery adalah ring sendiri yang dihasilkan dari pengembangan indukan-indukan sebelumnya.

Burung hasil ternakan Discovery yang sudah terpantu, kualitasnya dijamin istimewa

“Saat ini saya tidak bingung mencari indukan betina mewah, karena saya berhasil mencetak anakan sendiri yang bisa dibuat indukan,” kata Indra lagi. Bahkan dirinya mengaku sampai saat ini bingung menentukan kandang favorit, pasalnya hampir kandang ternak yang dimiliki, mengeluarkan anakan yang bisa diandalkan.

“Saya kadang bingung ketika ditanya, mana kandang favorit Discovery, pasalnya hampir semua kandang berhasil melahirkan anakan berkualitas bagus-bagus,” lanjut Indra lagi. Sebut saja kandang K.5 (TOP E.7 x Discovery K.16), kandang K.7 (TOP 777 x TOP C.10), kandang K.8 (Discovery K.12 x TOP B.9), kandang K.9 (YOP D.9 x TOP FFF). Dari kandang K.9 ini keluar anakan betina mewah.

Gus Andi kung mania Tanggulangin (tengah) membuktikan langsung kehebatan kualitas ternak Discovery

Kandang lain adalah K.10 (TOP 333 x Discovery K.9), kandang K.11 (TOP 777 x Discovery K.16), kandang K.12 (TOP 777 x Discovery K.16). Dari kandang K.12  ini keluar anakan bagus, seperti Cakra Buana, juara LPJT ke-10 Surabaya Desember 2017 sebagai juara enam dan Napoleon, tampil di gelaran LPI Pasuruan Maret 2018 sebagai jaura enam kelas Piyik Hanging. Kandang lain yang tidak kalah bagusnya adalah kandang K.52 (Cendana F.70 x Discovery K.9), mengeluarkan burung berkualitas konkurs, seperti Naga Bonar yang diorbitkan Fredy Malang di Kelas Hanging.

Baca Juga :  Masih Eksis Dijalur Pemandu Bakat, Abdus Syukur Siap Ramaikan Konkurs Tanah Air Bersama Jago Anyar Ambasador dan Kansas

Kandang K.17 (TOP 777 B x TOP A.5). Sukses mencetak anakan berkualitas merupakan sebuah berkah bagi Discovery. Indra mengaku sejak tahun ini, dirinya mulai aktif dan fokus mengurus kandang ternak. Selama ini ia tidak maksimal dalam menekuni ternak perkutut karena kegiatan kantor yang tidak bisa ditinggalkan.

Dicovery Bird Farm Sidoarjo, saatnya panen anakan kualitas level atas

“Selama ini saya eksis hanya sekedar menyenangkan diri karena perkutut adalah hobi, tapi tahun ini saya benar-benar bisa fokus 100 persen dan saya siap untuk eksis kembali dengan membawa produk sendiri. Saya rasa tahun 2108 adalah masa dimana saya panen ternak perkutut dengan kualitas diatas rata-rata,” paparnya lagi.

Related Articles

Back to top button