Mr.Kiki Ares KAW BF Depok, Kembangkan Penangkaran Murai Batu Prestasi di Lapangan
Bagi Mr.Kiki Ares KAW Bird Farm, hobi burung murai batu tidak hanya sebatas prestasi di lapangan lomba. Untuk menjaga keseimbangan alam dihabitatnya harus diselaraskan dengan dikembangbiakan lewat penangkaran.
Di kalangan komunitas kicaumania Mr Kiki Ares memang masih terbilang new comer. Mengawali hobinya di otomotif sejak 8 bulan lalu, kini dia juga eksis sebagai kicaumania maupun breeder murai batu.
Di lapangan lomba, nama-nama burung gaconya sudah berkali-kali berkibar dipentas nasional, sebut saja seperti Zeus, Optimus, Archiles, Athena dan lainnya. Bahkan Zeus dan Optimus baru saja moncer dieven Piala Jakarta di Lapangan Banteng, Minggu (19/8) lalu.
Sejatinya sebelum menekuni hobinya diburung dia sudah beberapa tahun yang lalu diajak turun ke arena lomba burung. Namun saat itu dia masih bergeming karena kesibukannya mengurusi even organiser (EO) dibidang otomotif. Akhirnya karena didorong rekan-rekan dan familynya dia mencoba membeli beberapa burung murai batu unggulan. Diapun mulai menjejaki ke arena gantangan.
Selain turun ke lomba dengan beberapa kru khusus mengawal ke lapangan, dia juga merintis dan mengembangkan penangkaran murai batu. Untuk soal breeding ini dia menggandeng Agus Milyar dan Widodo sebagai mitranya mengusung bendera KAW Bird Farm di kawasan Kp Serap, Depok.
“Kebetulan mereka memang ahlinya dibidang penangkaran, terutama Mas Widodo beliau dibantu istri dan keluarganya sukses membudidayakannya hingga sebesar ini. Pengalaman menangkarnya sudah teruji dan banyak burung produksi yang sudah prestasi,” ungkapnya.
Untuk mengisi materi indukan pejantan kandang ternak dia juga menggunakan sejumlah pejantan bekas mainannya lainnya yang biasa dibawa ke lapangan, juga dengan indukan betinanya hasil pilihan.
Galery Murai Batu
Sejak menekuni hobi burung, Mr Kiki punya cita-cita membangun gallery murai batu. Targetnya akan terus membangun puluhan kandang ternak dari 15 petak kandang yang ada selama ini dikelola atas nama bendera KAW Bird Farm.
Dalam mengembangkan hobinya sejak awal dia berkomitmen bukan hanya sebatas lomba semata, tapi juga mengembangkan penangkaran guna mendukung konservasi yang dianjurkan oleh pemerintah dengan membangun penangkaran murai batu yang berizin resmi.
Bendera KAW BF yang diusungnya kini memiliki jumlah pasangan indukan yang hampir semua pasangan indukannya produksi. Permintaan pasar juga lumayan deras. “Permintaan anakannya lumayan tinggi, banyak yang pesan kalangan pemain lomba,” jelas Widodo yang bertanggung jawab dipenangkaran.
Kandang ternaknya dibangun ideal, masing-masing kandang dibuat model petak dengan dinding batako ukuran setiap petaknya berukuran lebar lebar 80 cm x panjang 1,5 meter dan tinggi 3 meter.
Di bagian depannya juga tertutup, hanya sedikit bagian terbuka yang dilapisi ram kawat halus, yang ditutup karpet penutupnya. Separuh bagian atas terbuka ditutup kawat halus, untuk memberikan sirkulasi udara di dalam kandang.
Berlantai plester semen yang dilapisi pasir, dibagian dalam kandang dilengkapi bak mandi kecil yang selalu terisi dengan air bersih sebagai sarana mandinya. Kotak sarang terbuat dari triplek sebagai tempatnya bersarang ditempatkan di bagian tengah kandang.
Kebutuhan pakan ekstrafooding seperti jangkrik diberikan sebanyak-banyak untuk setiap pasangan indukannya. Hingga saat ini produksinya terus mengalir seiring dengan itu permintaan kalangan relasinya diperburungan semakin tinggi. Anakan dipanen setelah memasuki umur 6-7 hari.
Karena jumlah indukannya terbatas, anakan yang dihasilkannya rata-rata setiap kali panen anakan rata-rata sekitar 10 ekor anakan. Pasca panen, anakan ditempatkan di kandang penghangat, setelah umurnya sudah diatas 2-3 minggu dan belajar nangkring dipindah ke kandang kotak, sambil dipasangi ring. Anak-anak burung tersebut kemudian disatukan dalam satu kandang.
Setelah anakan sudah belajar makan sendiri dan mulai belajar terbang dipindah ke kandang aviary ukuran lebih besar untuk diumbar. Tujuannya dikandang umbar agar burung lebih sehat dan bebas bergerak. Sambil belajar makan voer.
Karena bukan kuantitas yang dijadikan targernya, tapi kualitas yang diutamakan KAW BF lebih fokus pada kualitas produksinya. Itu sebabnya, hanya materi indukan yang berkualitas yang dijadikan indukannya.
Untuk meregenerasi calon indukan pejantannya, mereka terus berupaya hunting burung-burung unggulan di lapangan untuk dijadikan sebagai materi calon indukan. “Minimal burung yang sudah prestasi di latberan untuk dijadikan indukan pejantannya,” jelas Mr Kiki.
Karena jumlah produk anakannya yang terbatas, pesanannya yang terus mengalir dan banyak diminati, membuatnya selalu kehabisan stok anakan. Burung-burung yang sudah menginjak umur 4-5 bulan sudah dipisahkan sendiri-sendiri ditempatkan di sangkar khusus murai batu. Kesehariannya ditutup krodong didampingi beberapa burung masteran sejenis celilin, pentet, siri-siri, lovebird, cucak jenggot, srindit dan burung masteran lainnya.
Jadi, para pembeli tidak perlu memasternya, karena burung-burung muda tersebut sudah dibekali suara burung masteran tadi. Lalu berapa banderol untuk anak-anak burung dari trah indukan jawara ini? Tidak kurang dari Rp 5 juta untuk seekor murai batu anakan dari ring KAW BF ini.
Harga tersebut memang sepadan dengan kualitas anakannya. Memasuki umur 4-5 bulan anak-anak burung ini rata-rata sudah memiliki naluri dan mental fighter bila didekatkan burung sejenisnya. Untuk informasi KAW BF, Kp Serap,Rt 05 Rw 02 No 82, Sukmajaya, Tirtakaya Depok, Jawa Barat WA 081234967979, 081290520889. *kb4