H. Adi Cimot PSR SF Sang Penakhluk Perjalanan Jauh Dari Bontang, Kembali Antarkan Racun Tikus Dan Sambalado Terbaik Di Sangatta Kutim
Nama H. Adi Cimot PSR SF Bontang terus berkibar diarena perlombaan burung dengan beberapa gacoan topnya yang memang langsung mendapat sentuhan rawatan tangan dinginnya. Sampai saat ini daerah jelajah Armada PSR SF selain wilayah Bontang, Kutai Timur yang meliputi Sangatta, Bengalon, Muara Wahau, Samarinda sampai Balikpapan dengan radius paling jauh kurang lebih 350 Km bisa ditakhlukkan dengan sering menempatkan gacoannya jadi yang terbaik. Sehingga publik kicau mania Kota Taman Bontang patut bersyukur masih ada wakilnya yang fighter di arena lomba bukan jago kandang saja.
Setelah sukses menakhlukkan perjalanan jauh kurang lebih 350 Km dari Bontang menuju Muara Wahau Kutai Timur Bos murah senyum ini seakan mematahkan mitos meski bisa dibilang gacoan kurang istrahat namun penampilan di gantangan tidak berkurang sedikitpun bahkan sempat Hattrick waktu itu. Karena peserta luar kota jaman sekarang sudah berkurang drastis tidak seperti jaman dulu peserta luar kota selalu berduyun – duyun datang. Banyak faktor memang, selain perlu biaya lebih dalam lagi juga padatnya jadwal lomba reguleran dimasing – masing kota sebagai salah satu alasan kicau mania enggan keluar kota jauh – jauh.
Seperti pada salah satu event terbaru di Gantangan Cakra Sangatta Selatan (28/1) hanya berselang Satu Minggu Murai Borneo andalan H. Adi Cimot, Racun Tikus kembali terbaik. Bermain di areal kebun rambutan Racun Tikus langsung trengginas berbekal juara 1,1,2,2 turun 4 kelas saja. Akan tetapi karena diakhir laga point sama dengan kompatriotnya juga di PSR SF maka terjadilah juara bersama.
“Betul mas kemarin terjadi point sama kebetulan anggota sendiri sehingga terbaiknya diambil bersama. Karena sengaja Racun Tikus dimainkan hanya 4 kelas saja kecapekan habis main di Anniversary Jombrot Ke-4 Muara Wahau Minggu kemarin,” ungkap H. Adi Cimot PSR SF.
Prestasi ini tidak sendirian karena masih ada amunisi top lainnya milik H. Adi Cimot Sambalado di Cucak Hijau yang tetap stabil sampai sekarang, tampil full kelas dengan kembali menjadi yang terbaik bermodal Juara 1,1,2,2,3,3,5.
Sambalado sendiri bukan pemain baru di kancah perburungan Kalimantan Timur (Kaltim) selain penguasa dari wilayah utara Bontang, gacoan yang satu ini juga sering memporak porandakan dengan prestasi mengkilap pada lomba – lomba didaerah selatan seperti Kota Samarinda bahkan tembus sampai Balikpapan.
“Sebenarnya kalau amunisi tempur oke saja, namun kita sama – sama tahu Kaltim ini jelajahnya sangat luas sehingga kapan kami harus berangkat berlomba atau tidak lihat keadaan juga utamakan kesehatan. Masalahnya semua daerah di kaltim bisa dibilang kawan semua, banyak teman diperburungan tentunya banyak saudara karena dari hobi menggantang kita bisa bersaudara sehobi,” tuturnya. /// afd