Tampil Perdana, “Penguasa Arena” Kuasai Liga Hanging Sultan Bird Farm Surabaya Seri II
Memasuki seri II Liga Hanging Sultan Bird Farm Surabaya, masih diminati kung mania. tidak hanya dari Surabaya saja, peserta yang memadari lapangan Sultan Bird Farm di jalan Sidotopo Wetan Surabaya, Selasa 25 Desember 2018 berasal dari Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan Malang. Benny Mintarso selaku penanggungjawab kegiatan mengaku bersyukur sampai saat ini peminat liga tidak mengalami penurunan.
“Alhamdulillah peserta Liga Sultan BF masih tetap tinggi,” terang Benny. Taufik Piruz, salah satu peserta asal Pasuruan mengaku sengaja hadir ke Surabaya sebagai bukti bahwa liga yang rencananya akan digelar sampai 10 seri membuat dirinya penasaran. “Terus terang saya penasaran dengan gelaran Liga Sultan yang banyak diikuti oleh peserta sampai lebih dari 100 perkutut, makanya saya hadir untuk merasakan sensasinya.” papar Taufik.
Ternyata, dirinya bukanlah satu-satunya peserta asal luar kota yang menyempatkan hadir ke lokasi liga. H.Gunawan Amuse Bird Farm Bangkalan nampak hadir. “Saya diundang panitia untuk hadir, makanya saya sempatkan untuk memenuhi undangan,” jelas H.Gunawan. Tamu lain yang terlihat di arena adalah Jhony Semarang.
Pemilik jamu perkutut “Joyo” mengaku kebetulan ada di Surabaya, jadi menyempatkan hadir. “Kebetulan saya ada di Surabaya, saya Tanya-tanya lokasi Sultan BF dimana, karena ingin sekali berkunjung, akhirnya sammpai juga dilokasi ini. Kehadiran para tokoh dan pelaku hobi perkutut ini disambut baik oleh tuan rumah.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta yang bersedia hadir dan juga kepada para tokoh perkutut dari luar kota ke markas Sultan BF Surabaya,” tegas H.Djainuri selaku owner Sultan BF. Sementara itu dari dalam arena bisa dijelaskan bahwa perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan menegangkan.
Cuaca yang kurang panas, tak mampu memaksimalkan kinerja para peserta yang berada di atas gantangan. Sesekali panas menyapa, namun tidak sampai bertahan lama. Namun demikian, persaingan tetap berlangsung dalam kondisi saling serang. Empat babak yang diberikan, rasanya sudah cukup bagi setiap peserta untuk unjuk kebolehan.
Dari hasil rekapan yang dibuat empat orang juri yakni Solikin Surabaya, Hasan Basri Bangkalan, Mat Sholeh Bangkalan dan Rudi Bangkalan menobatkan dua puluh juara. Di urutan pertama berhasil diraih Penguasa Arena, perkutut orbitan H.Cholik Surabaya. Perkutut bergelang ABD ini tampil untuk pertama kalinya di atas gantangan.
“Penguasa Arena baru pertama kali tampil dan Alhamdulillah bisa langsung juara,” kata H.Cholik. Kemenangan perkutut yang digantang pada nomor 42 ini berkat perolehan nilai 43 ½ babak pertama dan keempat serta nilai 43 babak kedua dan ketiga. “Sejak babak pertama saya sudah yakin Penguasan Arena bisa jadi juara karena penampilannya bagus,” lanjut H.Cholik.
Disusul kemudian oleh Primadona yang juga orbitan H.Cholik. digantang pada nomer 41, perkutut bergelang ABD berhasil meraih nilai 43 ¼ pada babak pertama dan keempat, nilai 43 babak kedua dan nilai 43 ½ babak ketiga. Padahal secara kualitas, Primadona lebih bagus, namun sayang, kali ini kurang bunyi.
Sementara itu di urutan ketiga, diraih Iqbal, perkutut andalan Moh.Syahni Mojokerto ring Barata. Sukses Iqbal menyodok ke urutan ketiga berkat raihan nilai 43 ½ pada babak pertama, nilai 43 ¼ babak kedua dan ketiga serta nilai 42 ½ pada babak keempat.