Tampil Ngedur Mainkan Cililinan: Murai D’Minor Komang Agus BTD Moncer di Kelas Utama Mahayastra
Pertarungan yang sengit di kelas murai batu ajang Mahayastra Cup I, Minggu 10 Februari 2019 kemarin di lapangan Astina Raya Gianyar memang selalu bakal menyisakan kepedihan dan juga kebahagiaan. Bayangkan dari 50-an peserta hanya 10 burung yang bakal masuk daftar juara.
Namun itulah sebuah pertarungan. Berbagai factor bisa memicu gaco tiba-tiba tidak maksimal. Begitu juga dengan D’Minor debutan Komang Agus dari Bali Teknik Desain. Turun di leg pertama, D’Minor harus berhadapan dengan murai nias. Akibatnya D’Minor yang baru menginjak remaja nyaris kurang kerja. Birahinya keluar seolah melihat betina di depannya.
Ketika memasuki leg kedua kelas utama Mahayastra, Han’s Fery yang mengotak-ngatik D’Minor mencari jalan keluar. Ketika akan naik, Han’s terpaksa menunggu lawan di sampingnya. Ketika ternyata ada nias, maka D’Minor dipindahkan ke pinggir memilih nomor gantangan 02. ‘’Syukur ada gantangan kosong sehingga bisa menghindar,’’ aku Han’s Fery.
D’Minor keluar karakter aslinya. Tidak saja piawai memainkan rolingan kenarian tetapi juga ngedur memainkan tembakan cililin dan seringkali mengeluarkan lagu cucak cungkok yang panjang-panjang. Kerja full dari awal sampai akhir dan mencolok, ungkap Han’s Fery, D’Minor mendapat koncer A. ‘’Karena berada di pinggir, D’Minor begitu jelas bisa diamati oleh penonton,’’ terang Han’s Fery.
Di laga ketiga, D’Minor tidak bisa berkutik. Lagi-lagi bertemu nias dan tidak bisa memindahkan ke tempat lain. Akibatnya D’Minor kesulitan menstabilkan perfomanya. ‘’Memang susah, banyak factor yang membuat burung tidak mau kerja. Tetapi bersyukur masih bisa membawa pulang trofi utama murai,’’ aku Komang Agus. *kb3