Usai gelaran
Liga Perkutut Bali seri I bertajuk Imlek Cup 2019, Minggu 10 Februari 2019
kemarin di lapangan Ketewel Gianyar, kung mania Bali yang hadir di laga pertama
LPB secara sukarela bergotong-royong merobohkan tiang kerekan.
SEMANGAT: Mereka Semangat Meski Kerja Kasar dan Dipapar Terik Matahari
Seluruh tiang kerekan dirobohkan karena areal lapangan bakal digunakan untuk kegiatan upacara serangkaian karya agung di Pura Dalem Ketewel Gianyar yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. ‘’Agar pencabutan secepatnya selesai maka kami bersama kung mania sepakat untuk mengangkat bersama,’’ ujar Ketua Pengwil P3SI Bali Budi Dharma.
Advertisements
JURI AMBIL BAGIAN: Semua yang Hadir Ambil Bagian, Termasuk Juri
Tanpa terlalu banyak komando, antusias kung mania Bali untuk mengangkat gantangan begitu luar biasa. Bahkan beberapa kung mania berstatus sebagai pengusaha yang notabene memiliki banyak karyawan juga ikut ambil bagian. Mereka secara bersama-sama berjemur mengangkat tiang satu persatu. Bahkan ada yang sampai berdarah-darah karena kurang terbiasa bekerja kasar.
Advertisements
Sesungguhnya
mereka sanggup mendatangkan tenaga kerja untuk mengangkat tiang yang kemarin
datang sekitar lima orang. Namun kung mania Bali lebih memilih mengerjakan
sendiri beramai-ramai. Keguyuban dan kerukunan yang tercermin dari sikap yang
ditunjukkan di lapangan tanpa mengenal lelah dan panas begitu kompak. Ada yang mencabut
dan mengangkat menuju tempat penyimpanan.
DISERVIS: Setelah Diperbaiki Tiang Kerekan Akan Kembali Dipasang Menunggu Upacara Selesai
Budi Dharma mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah bergotong royong sehingga seluruh tiang tercabut. Sementara yang tersisa beberapa tiang diselesaikan oleh tenaga hingga seluruhnya bersih.
Selanjutnya,
kerekan tersebut akan segera diperbaiki kembali. Baik bakal dilas bagian-bagian
yang keropos, begitu juga kerekannya akan diganti jika ada yang rusak. Setelah
upacara selesai maka tiang kerekan akan kembali dipasang di tempat semula. *kb3
Kaisar menjadi produk pertama kali yang berhasil dilahirkan sekaligus diorbitkan Wijaya bersama Imoba Bird Farm Pondok Candra Sidoarjo miliknya dalam konkurs tanah air. Tarung dalam ASEAN Cup Surabaya, Kaisar sukses menembus juara ketujuh kelas Dewasa Bebas pada 08 Juni 2014 lalu.
Wijaya (kanan) sukses antara Imoba sebagai farm dengan produk unggulan
Hasil tersebut menjadi awal sukses yang mengilhami Wijaya untuk
terus semangat dan eksis didunia hobi burung perkutut. Pada tahun yang sama,
Imoba Bird Farm kembali melahirkan jago handal yakni Triple One. Prestasinya semakin
membuat nama farm yang berlokasi di Perumahan Pondok Candra Waru Sidoarjo,
sebagai salah satu farm yang mampu mencetak burung kelas lomba.
Advertisements
Tahun demi tahun Imoba Bird Farm terus melahirkan produk-produk andalan. Pajero, batu Hitam 3, Dji Sam Soe, Bumi Ayu, Batu Bara, Bintang Imoba, Densus 88, Presiden dan Bom Imoba adalah sederet nama produk unggulan yang berhasil dilahirkan dari kandang Imoba Bird Farm dari tahun 2017 sampai 2018. Batu Hitam 3 akhirnya berpindah tangan ke H.Jay Banjarmasin lewat H.Atro.
Advertisements
Ditangan H.Jay, prestasi Batu Hitam 3 semakin melejit. Beberapa konkurs nasional menjadi lahan memperbanyak koleksi trophy. Prestasi Presiden sudah terbukti dalam beberapa kali turun tarung.
Lahir dari kandang Imoba A.2 bermaterikan indukan jantan Imoba
B.10 dengan indukan betina Imoba B.1, Presiden memiliki reputasi sebagai
perkutut yang layak diperhitungkan. Sudah tidak terhitung lagi berapa koleksi trophy
dan piagam yang berhasil diraihnya dalam setiap kali turun konkurs.
Kemenangan yang didapat oleh beberapa produk Imoba diraih karena kualitas burung yang memang layak untuk dimenangkan. “Pantang bagi saya untuk meraih juara dengan cara yang tidak wajar, bagi saya menang karena kualitas burung adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan yang bisa saya dapatkan,” katanya lagi.
Imoba BF Sidoarjo jadi farm pencetak burung kelas konkurs nasional
Sebenarnya Imoba Bird Farm bisa lebih banyak melahirkan anakan dengan
prestasi bagus, namun sebelum burung-burung tersebut orbit, sudah banyak yang
lepas ke pembeli. “Sebenarnya tidak banyak burung yang bisa saya orbitkan dari
tahun ke tahun, karena sebelum orbit sudah dibeli orang. Saya tidak bisa
menolak ketika ada yang menyukainya,” lanjut Wijaya.
Bahkan beberapa produk yang sebelumnya disimpan untuk jadi calon burung lomba, akhirnya harus lepas ketika ada yang meminangnya. Sukses Imoba melahirkan dan mengorbitkan barisan jago-jago ternyata didapat dari hasil pengembangan trah Basic 2 (B.2) yang bermaterikan indukan jantan Jupiter K.Sharp dengan pasangannya TH K.05.
Koleksi trophy yang berhasil diraih produk Imoba BF
Dari indukan tersebut, Imoba berhasil mendapatkan sekitar 37
pasang indukan. Setiap kali menetas, indukan Basic 2 ini melahirkan sepasang
anakan. Nah, anakan-anakan inilah yang kemudian dijadikan indukan, yang kini
menghuni hampir disetiap kandang milik Imoba. “Sebanyak 37 indukan kandang Imoba adalah
anakan dari Jupiter K.Sharp dan TH K.05. Setelah anakan tersebut jadi indukan
baru, rata-rata anakannya mengeluarkan produk unggulan,” terang Wijaya.
Lebih lanjut Selama ini Imoba Bird Farm dikenal sebagai peternak
yang sukses melahirkan burung dengan tipe irama. Nampaknya sukses ini semakin
membuat Wijaya ingin melakukan sesuatu yang lebih dari itu. “Saya melihat saat
ini suara burung dengan volume besar sedang menjadi tren, saya ingin mengembangkan
indukan yang bisa mendapatkan anakan dengan volume seperti itu,” harapnya.
Tahun 2019 menjadi program baru dimana Wijaya ingin melakukan sebuah inovasi untuk mencetak burung dengan tipikal suara besar dan irama. Diakui olehnya bahwa keinginan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Namun memiliki cita-cita dan impian adalah hal yang menurut WIjaya harus dilakukan agar kita memiliki semangat untuk bisa meraih.
Kandang paa pencetak produk unggulan milik Imoba BF
“Selama kita bisa melakukan, apa salahnya untuk mencoba, apalagi
jika materi sudah mendukung, maka tidak perlu lagi menunggu. Soal berhasil atau
tidak, ya kita serahkan saja dengan hasil yang akan dicapai,” ungkapnya. Menurutnya
tidak perlu takut untuk mencoba selama itu adalah hal yang baik.
Untuk merealisasikan keingian tersebut, dirinya menambah indukan dari trah Discovery, Cakrawala, Cristal, MMC H-7, CC dan White House. Kehadiran indukan inilah yang diharapkan bisa menjadi produk baru Imoba dengan tipikal burung idaman Wijaya.
Masa kepengurusan P3SI Pengwil Jawa Timur periode 2014 – 2019 tinggal sehari saja atau dalam hitungan jam saja, karena pada Sabtu 23 Februari 2019 di Hotel Oval Surabaya, akan dilakukan Musyawarah Wilayah (Muswil) untuk memilih kembali kepengurusan baru periode 2019 – 2024.
H.Muhafi (kanan) segera melepas Ketua 3 Bidang Penjurian P3SI Pengwil Jatim
“Tidak terasa masa bakti kami di Kepengurusan Pengwil P3SI Jawa Timur akan segera berakhir. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala masukan dan partisipasi selama ini. Mewakili pengurus, saya memohon ma’af apabila ada salah kata dan tindakan, karena apa yang kami lakukan itu semua demi kemajuan kung mania di Jawa Timur,” papar H.Muhafi selaku ketua 3 Bidang Penjurian P3SI Pengwil Jawa Timur.
Advertisements
Dirinya berharap mudah-mudahan Kepengurusan yang baru, bisa
mempertahankan apa yang sudah dilakukan oleh pendahulunya dan bahkan bisa lebih
bagus untuk menjadikan Jawa Timur sebagai barometer perkututnya tanah air.
H.Muhafi mengatakan bahwa selama menjadi Ketua 3 Bidang Penjurian, dirinya
sudah banyak mengabdikan dan mendedikasikan segala apa yang dimiliki agar
bidang yang dipegangnya benar-benar memberikan arti dan makna serta manfaat
bagi eksistensi hobi perkutut khususnya di Jawa Timur.
Advertisements
Selama menjabat sebagai Ketua 3 Bidang Penjurian, H.Muhafi banyak
berjuang agar ada perubahan-perubahan kearah kebaikan. Rotasi juri di klaim
sudah berjalan dengan baik. Hampir juri-juri yang ada di Jawa Timur merasakan
bagaimana menjadi pengadilan di lapangan.
Tidak ada juri yang tidak mendapatkan tugas pada lomba-lomba yang ada di wilayah Jawa Timur. Rotasi ini dinilainya sangat perlu untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada juri agar bisa mengaplikasikan ilmunya secara langsung dimasyarakat. Juri tanpa turun langsung ke lapangan, maka ilmu yang dia miliki tidak akan ada artinya.
P3SI pengwil Jatim sukses meresmikan 14 juri level nasional
Regenerasi juri di Jawa Timur juga menjadi bagian program yang sudah terlaksana dengan baik. “Saat ini di Jawa Timur memiliki sebanyak 43 juri,” kata H.Muhafi lagi. Kesejahteraan juri juga menjadi perhatiannya, sehingga nasibnya lebih diperhatikan dan mengalami peningkatan. Selama ini ketika juri mendapatkan tugas, honornya sangat jelas. Panitia tidak bisa seenaknya memberikan honor.
“Honor juri saya mengacu pada AD/ART, sehingga panitia tidak seenaknya memberikan honor. Saya berusaha mempraktekkan benar, sehingga juri mendapatkan apa yang sebenarnya harus diterima,” terang H.Muhafi. Sebab selama ini dinilai olehnya, masih ada panitia yang masih melenceng, sehingga perlu diluruskan sehingga tidak ada pihak juri yang dirugikan. Kinerja lain yang dianggap berhasil adalah bahwa lomba semakin semarak.
Jika sebaliknya pelaksanaan lomba hanya menyediakan 4 – 6 blok, sejak dirinya masuk menjadi Ketua 3 Bidang Penjurian, maka penambahan jumlah blok dalam setiap lomba berhasil dilakukan. Setiap kali lomba, terutama untuk lomba skala nasional, penambahan blok cukup signifikan, angkanya bisa mencapai lebih dari 10 blok.
H.Muhafi berharap pengurus baru bisa memeprtahankan dan meningkatkan kinerjanya
Bahkan gelaran lomba-lomba di daerah juga mengalami peningkatan. Semarak hobi perkutut dirasakan juga tidak hanya oleh kung mania di perkotaan saja, tetapi sudah menembus wilayah pedesaan dan pelosok. Prestasi yang dianggap bagus oleh H.Muhafi adalah pengangkatan 14 orang juri nasional pada acara konkurs nasional Pahlawan Cup Surabaya yang merupakan agenda Liga Perkutut Indonesia 2018.
“Ini merupakan sejarah bagi hobi perkutut, baik untuk Pengwil
Jawa Timur ataupun Indonesia, karena telah diresmikan juri dengan jumlah yang
cukup besar yakni 14 orang,” ungkap H.Muhafi. dengan catatan prestasi
inilah, dirinya menilai bahwa tugas yang diserahkan padanya bisa dilaksanakan
dengan baik dengan hasil memuaskan. Terlepas dari pro dan kontra, dirinya
mengaku telah melakukan banyak manfaat untuk kemajuan hobi perkutut khususnya
di Jawa Timur.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemilihan Ketua Pengwil P3SI Jawa Timur pada Muswil 23 Februari 2019 nanti akan mempengaruhi pada roda organisasi. Jika ketua terpilih tidak mampu menjalankan organisasi sebagai mana mestinya, maka bisa dipastikan organisasi akan jalan ditempat.
H.Djainuri (kanan), figur Ketua Pengwil Jatim harus mampu, loyal dan ikhlas
Sebaliknya jika pilihan jatuh pada sosok atau figure yang tepat,
maka P3SI Pengwil Jawa Timur akan menjadi organisasi memberikan manfaat bagi
semua komunitas yang ada di dalamnya. Artinya lima tahun organisasi ini ke
depan akan bergantung pada terpilihnya figure untuk menjadi ketua.
Advertisements
Apabila bagus, maka lima tahun kita akan merasakan manfaatnya,
sebalikya jika kurang, maka lima tahun kita akan berada pada kondisi yang tidak
menentu. Untuk itulah H.Djainuri Sultan BF Surabaya mengatakan bahwa ketika
kita beradap pada satu pilihan, maka pilihnya figure yang laing bagus.
Advertisements
Berfikirlah untuk lima tahun kedepan, jangan berfikir lima tahun
kebelakang. “Kriteria tentang sosok Ketua Pengwil Jawa Timur kedepan kalau bisa
punya wajah-wajah baru, yang lama bukan berarti tidak bagus,” terang
H.Djainuri. Lebih lanjut pemilik SUltan BF Surabaya mengatakan bahwa pengurus
dengan wajah-wajah baru bukan berarti tidak memiliki kemampuan.
”Kalau bicara soal organisasi, bukan bicara tentang suka atau tidak suka, mau tidak mau karena kalau bicara soal demokrasi, maka masukan yang terbaik dan terbanyak itu memang pilihan. Mencari figur tidak harus punya gelar tinggi, seorang peternak besar, tetapi bisa menghidupkan organisasi dan memfungsikan organisasi,” lanjutnya.
H.Djainuri sarankan pengurus berikan pada yang ahli
Masih menurut H.Dajinuri, pengurus organisasi perkutut tidak beda jauh
dengan perngurus RT RW, kalau kinerjanya bagus semua diam, sebaliknya kalau jelek
diomongkan dan dijadikan bahan cemoohan. “Memilih calon ketua harus yang loyal
dan ikhlas nawaitunya, bagaimana menghidupkan organisasi karena komuntias
berada pada semua level, mulai bawah sampai atas,” kata H.Djainuri lagi
Ketika nanti ketua sudah terpilih, maka pengurus yang akan
direkrut, jangan berdasarkan karena kedekatan rasa emosional atau pamrih yang
sudah diberikan atas suksesnya menjadi ketua, tetapi pilihlah pengurus yang
memang memiliki keahlian dibidang yang akan diberi tanggungjawab.
Artinya pengurus yang nanti dimasing-masing pos, serahkan pada ahlinya. Masukan berikutnya adalah bahwa Program yang sudah dibuat dan disepakati, harus dijalankan, jangan jadikan program hanya sebagai pajangan semata, semisal program ring perkutut. Jika memang sudah disekapati, maka harus dijalankan.
Terlepas dari suka tidak suka, siap tidak siap, jika memang sudah waktunya, ya harus dilaksanakan. Jika hanya menunggu siap, maka sampai kapanpun program tersebut tidak akan bisa terealisasi. Terlepas dari pro dan kontra, jika memang program itu bagus, maka tidak perlu menunggu dukungan dari semua kalangan.
H.Djainuri berharap Figur yang terpilih harus bagus dan tepat.
“Saya kira pro dan kotra adalah hal yang sudah biasa karena seluruh komunitas memiliki misi dan tujuan masing-masing. Tidak perlu menunggu moment pas, maka segeralah dijalankan. Jika kondisi ini dibiarkan, maka tidak ada artinya program tersebut dibuat dan disahkan.
Karena yang pasti tambah H.Djainuri, bahwa kebijakan dibuat untuk memberikan manfaat bukan hanya untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. Kalau kita sudah punya program untuk manfaat bagi masyarakat, maka untuk apa menunggu persetujuan dari segelintir kelompok.
“Sesekali pengurus memang harus tegas, namun bukan berarti kaku atau sok. Tegas dalam hal ini memberikan edukasi kepada komunitas bahwa ada saat dimana kita harus mendengar dan memahami apa aspirasi dari seluruh lapisan, namun ada juga saat dimana kita harus mengeksekusi program yang menurut kita bagus dan untuk kepentingan dan manfaat orang banyak,” paparnya lagi.