Sejarah kembali terukir di dunia perburungan tanah air. Melalui kolaborasi SMM feat SKMN Road To Sultan Deli (19/3) kemarin, yang tak hanya mampu membangkitkan semangat Muraimania tapi juga sukses mengangkat derajat kelas Kacer dengan hadiah mobil plus 3 motor.
Dan seperti diketahui bahwa dalam kurun 2 tahun terakhir ini SMM emang mampu membangkitkan semangat dunia perburungan khususnya Murai Batu. Tak hanya dari sektor pemain atau pun yang terlibat di seputaran perlombaan burung para Sultan itu, tapi para pencetak burung hingga penangkar pun ikut merasakan keuntungan yang cukup melimpah dengan ditandainya lonjakan harga Murai Batu mulai dari trotolan hingga yang siap lomba.
Menariknya fenomena itu juga banyak terjadi di pelosok-pelosok Desa seantero negeri, seiring dengan banyaknya pemain yang mencari gaco-gaco andalan untuk bisa diikutkan di even SMM dan even-even lain yang terinspirasi olehnya. Betapa tidak, seekor trotolan saja bisa terjual dengan harga sangat fantastis yang mencapai Rp 30 juta bahkan lebih, belum lagi burung-burung juara di tingkat latberan juga ada yang terjual mencapai puluhan juta.
Dan kali ini melalui SMM yang dimotori Abah Tatuk (ketua) berkolaborasi dengan SKMN di bawah komando Bang Ucok Rambe yang dihelat di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya itu sukses membawa spirit baru di tengah-tengah pecinta burung hitam putih. Tak tanggung-tanggung, 1 unit mobil Ayla, 2 sepeda motor matik dan 1 unit motor bebek diperuntukkan bagi peraih juara 1 di 4 kelas yang disediakan panitia.
Walau kelas Kacer dengan hadiah mobil tersebut bukanlah yang pertama digelar, karena sebelumnya juga pernah disediakan di SKMN feat SMM Road To Sultan Deli di Medan pada 22 Nopember 2022 silam. Namun gelaran kali ini justru memberikan efek positif yang lebih luas, tak hanya di seputaran pulau Jawa tapi juga dari berbagai pulau di Indonesia.
Diakui emang, bahwa langkah yang diambil SMM dan SKMN tersebut tidaklah mudah lantaran menyangkut harkat dan martabat sebuah komunitas dengan nama besarnya. Tak hanya dari segi jumlah peserta yang diraih, namun kualitas juri dalam melakukan tugasnya sebagai sang pengadil pun dipertaruhkan. Mengingat selama ini, kualitas juri-juri terbaik tersebut sangat tidak diragukan lagi terutama dalam menilai performa Murai Batu. Lantas bagaimanakah dengan di kelas Kacer ?
So pastinya, senada dengan penilaian para juri terhadap kelas Murai, di kelas Kacer juga banyak mendapat respon positif dari pecinta Kacer yang ikut menjadi peserta maupun yang penasaran ingin memantau jalannya pertandingan di kelas Kacer. Bahkan para peserta juga puas dengan hasil penilaian yang dilakukan kolaborasi juri SMM dan juri SKMN.
“Ini inovasi yang sangat kreatif dan luar biasa, karena SMM selama ini dikenal sebagai penyelenggara lomba Murai Batu yang inovatif dan fairplay,” ujar Agus Black Jazz Ponorogo yang sudah mengikuti even SMM yang ketiga kalinya.
Hal senada juga diungkapkan Mbah Cengoh salah satu tokoh Kacer. ” Ini terobosan baru yang luar biasa dari SMM karena memberikan wadah bagi pecinta Kacer, sekaligus ini sebagai bukti bahwa nyali pemain Kacer itu tidak kalah dengan pemain Murai,” ujar salah satu pemrakarsa even khusus Kacer bertajuk Hitam Putih Cup yang mengaku bahwa penilaian yang dilakukan juri sudah sesuai keinginan pecinta Kacer yang lebih mengutamakan kualitas burung dan tidak mencari kesalahan burung.
Dan benar saja. Sejak dibukanya kelas Kacer di even kali ini, antusias pecinta Kacer lintas Propinsi untuk mengikutkan gaco-gaco terbaiknya sangatlah besar. Bahkan para pemain Murai di kalangan member SMM juga berlomba-lomba berburu Kacer juara, agar bisa mengikuti kelas Kacer di even kali ini.
Untuk kelas utama, hanya menyisakan 2 tiket tersisa. Sementara 3 kelas Kacer lainnya sudah full, bahkan di tengah-tengah perlombaan banyak pemain Kacer yang mencari tiket cancel an terutama di tiket Rp 3,3 juta dan Rp 1,1 juta. Dan keinginan untuk menambah kelas tantangan juga sempat terlontar dari para pemain, namun hal itu ditolak oleh panitia lantaran gelaran selesai sekitar jam 17.00 wib.*
Daftar Juara:
