Road to Notaris Dendy Cup 2, Malang – Sekaligus Menjadi Launching IMR, AK Koh Ahong Nyeri

Jelang even tahunan yang bertajuk Notaris Dendy Cup, pada hari Minggu kemarin (07/03) di gantangan Denhar BC tepatnya di Asrama Angkujas Bunul – Malang digelar Road to Notaris Dendy Cup 2 yang juga sebagai Launching IMR (Independent Malang Raya).

Notaris Dendy selaku Ketua dari IMR ingin memberikan warna baru untuk sistem penjurian yang didukung oleh tim juri militan yang sarat akan jam terbang. Tentunya, akurasi dalam penilaian, Fairplay dan transparan untuk kinerja burung menjadi landasan utama dari IMR. Oleh karenanya, h-1 sebelum acara digelar semua juri tidak diperkenankan membawa Handphone.

Dalam gelaran Road to ini ada kelas yang menarik yaitu kelas Ebod Jaya yang panitia menyediakan untuk kelas Murai Batu, Cucak Ijo, Anis Merah, Cendet dan Kacer,. Jika peserta membawa 2 bungkus pakan produk Ebod Jaya bisa diganti 1 tiket yang harganya 50 ribu. Selain itu, untuk lebih memberikan semangat bagi Anis Merahlovers, Rudy Brewok  dari Dj Krisna cabang Malang memberikan 2 ekor trotol Anis merah yang diundi pada 2 kelas Anis Merah.

Pada arena lomba, 2 gaco Murai Batu andalan dari Kenarok BC yaitu Patrick Pro dan Nikotin berhasil raih prestasi membanggakan. Pada kelas Murai Batu Ebod Jaya, aksi Patrick Pro milik Taufik kuasai arena lomba yang berujung dengan diraihnya bendera koncer A. Burung  yang baru selesai proses mabung ini berhasil suguhkan kemewahan laganya yang cadas dalam mengolah vokal lagunya yang variatif disertai gayanya yang seimbang dengan pembawaan lagu.

Pada laga Anis Merah, burung peraih gelar juara seperti Kreator, Barang Baru, Rahwana, Pancasona serta nama – nama burung lainnya saling berebut gelar juara. Imbas dari sengitnya laga ini membuat tak satupun burung yang berhasil raih prestasi juara lebih dari 1 kali.

Lain halnya pada laga Anis Kembang, aksi cemerlang yang disuguhkan Koh Ahong milik Ahmad Rizal dari Sumawe SF berhasil raih Double Winner. Ketangkasan aksinya dalam mengolah power suara dengan speed tajamnya berhasil mencatatkan namanya pada kelas Anis Kembang BRT Team dan Anis Kembang Satu Jiwa sebagai peraih gelar jawaranya.

Aksi mumpuni dengan power speed rapat disuguhkan Cendet Singo Edan milik H. A’an dari Agas Surabaya. Berkat stabil kinerjanya, burung ini nyaris Nyeri jawara. Bertengger diposisi juara 1 laga Cendet Ebod jaya, prestasi Sing Edan terus bergulir dengan sabet juara 2 laga Cendet Satu Misi.

Pemain fighter asal Mojokerto yang bernama Farid dan Fadzil Sahril membawa gaco Cendet andalannya yang bernama Sembur-Art dengan membawa sepeda motor. Sekitar 2 jam perjalanan yang sempat nyasar karena belum pernah ke gantangan Denhar BC membuat 2 hobiis ini ketinggalan ikuti kelas Cendet Ebod Jaya. Meski hanya ikuti kelas Cendet Satu Misi dan hanya mampu meraih gelar juara 4 dengan 2 bendera kuning tertancap pada pijakan nomor gantangan Sembur-Art.

Sempat terpantau peserta, aksi sembur-Art yang lagukan suara Gereja Tarung disusul dengan suara Lovebird kian menambah panjang durasi tembakannya yang sontak disoraki oleh peserta. Power yang lantang disertai rol speed menjadi andalan burung ini yang nyaris menyerupai kinerja Cendet legend asal Mojokerto yaitu Geraji Angin. “Burung ini masih muda mas tapi aksi Sembur-Art memang bagus, ini lawatan perdana kami ke luar kota bawa Sembur-Art dan agenda Minggu – Minggu esok kami akan membanya ke luar kota lagi,” ungkap Fadzil.