Piala Puputan Badung IV Tembus 1.827 Peserta, Nobatkan 8 Burung Terbaik Gamas Pertahankan Juara Umum
Antusias kicau mania untuk meramaikan gelaran Piala Puputan Badung yang keempat, Minggu 30 September 2018 di lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung begitu luar biasa. Tercatat dihadiri 1.827 peserta dari dua lap yakni lapangan umum yang menembus 1.314 peserta dan khusus pleci menembus 513 peserta. Lomba dalam rangka memperingati 112 tahun perang Puputan Badung yang diprakarsai Puri Agung Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar dengan juri Oriq Jaya ini berlangsung tertib, menobatkan 8 burung terbaik dan menetapkan Gamas BBF sebagai juara umum tim dan Mr. Dody sebagai juara umum single fighter.
GAMAS DAN MR. DODY: Juara Umum BC dan Single Fighter
Gamas BBF kembali memboyong trofi bergilir setelah tiga kali berturut-turut menyandang gelar juara umum BC sejak tahun 2016. Sukses pasukan yang dikomandani Mr. Komang ini setelah mendapat dukungan dari sebagian kicau mania yang hadir. Beberapa tim juga ikut bersaing di antaranya Jalak Bali Team, Duta Giri Prasta yang bakal menggelar lomba 4 November mendatang, KAT, Sudirman BC, Jatayu BC, Taksu Bali dll.
Begitu juga dengan Mr. Dody yang jauh-jauh datang dari Singaraja akhirnya berhasil merebut trofi juara umum single fighter. Mr. Dody menyisihkan lawan-lawannya seperti RM Puas II setelah mendapat dukungan dari kicau mania.
Keseruan terjadi pada perebutan burung terbaik. Ada 8 burung yang harus berjuang di beberapa kelas yang diikutinya. Di antaranya Bongkar milik RM Puas II SF sebagai love bird terbaik, Gopal milik Dewanty punglor merah terbaik, Maharaja milik Mr. Baim sebagai kacer terbaik, Meteor milik Mbah Gondrong paud terbaik, Neraka Erik Tatto cucak ijo terbaik, Kaisar milik ARB cendet terbaik, Kopral kenari terbaik, dan Aldi murai terbaik.
Sepintas peserta tidak begitu terlihat di lapangan karena mereka bersembunyi di balik rimbunan tanaman penghijauan yang ada di areal lapangan Puputan. Namun tatkala Mr. Andy Brenkzenk, sang MC memanggil, para peserta berdatangan dari berbagai penjuru. Peserta bertambah sesak setelah para penonton umum yang berkunjung ke lapangan ikut suntuk menikmati jalannya lomba dari awal bahkan sampai maghrib.
Dari kelas ke kelas lomba berlangsung tertib. Para petugas berwenang dan juga pecalang dan panitia yang begitu santun menyapa dan mengingatkan peserta membuat suasana dari kelas- ke kelas berlangsung aman, tenang. Sesekali ada pertanyaan seputar pakem penilaian, dan juri dari Oriq Jaya dengan lugas menjelaskan.
Jumlah peserta yang membludak membuat pertarungan di kelas cucak ijo berjalan sengit. Dari lima kelas yang dipertandingkan lima gaco berbagi poin yakni Machiato, Neraka, New Lexus, Espresso, dan Grandong yang akhirnya Neraka menjadi yang terbaik setelah sempat mengantongi posisi ketujuh.
Begitu juga di kelas murai batu Asoka, Aldi dan Si Mini berbagi poin. Namun Aldi lebih unggul karena sempat berada di posisi keempat. Sementara di kelas punglor merah yang pesertanya semakin melimpah menempatkan Gopal milik Dewanty sebagai yang terbaik. Gopal sempat bersaing dengan Fuda dan Maharaja. Begitu juga di partai panas kacer. Maharaja yang kembali ke arena harus berbagi dengan Rolling Stone. Namun Maharaja mendapat poin tambahan sebagai runner up sehingga ditetapkan sebagai kacer terbaik.
Hanya dua kelas yang sukses mendulang poin penuh. Yakni Kaisar debutan ARB yang berhasil melibas habis duaa kelas cendet dan ditetapkan sebagai cendet terbaik. Begitu juga Bongkar yang turun di kelas love bird dewasa yang berhasil menyapu empat kelas dari lima kelas yang disediakan sekaligus sebagai love bird terbaik. Branjangan yang tampil di awal kini semakin diramaikan oleh pecinta branjangan Bali. Kemarin menempatkan Kutub S di posisi puncak.
Ketua panitia Cokorda Gede Pramaitha, S.Sos dan Ketua Pelaksana AA Ngr Bayu Pramanta Ningrat, SE mewakili segenap panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3