Pertarungan Sengit Lovebird di Latber Markaz BC Mojokerto
Lovebird sepertinya sedang berbulan madu. Hampir di semua gantangan yang ada di Mojokerto, burung ini mendominasi dari segi jumlah peserta. Pun demikian di Markaz BC.
Markaz BC yang menggelar lomba burung setiap Senin, Jumat, dan Sabtu, jumlah pesertanya paling banyak datang dari pecinta Lovebird. Jumat (23/3/2018) sore, di semua kelas Lovebird, hampir semua gantangan selalu terisi penuh peserta.
Jumlah peserta itu akan mengalami peningkatan jika menginjak Sabtu, yang mana biasanya banyak kicau mania yang libur kerja dan menyalurkan hobinya untuk mengikuti lomba burung kesayangannya.
Markaz BC di Latber Jumat itu setidaknya melombakan 24 kelas burung berkicau. Hanya Pleci dan Cendet yang tidak naik gantangan karena tidak adanya peserta. Meski sebagai gantangan pendatang baru, namun Markaz BC menurut Mr Buadi Dealova, gantangannya cukup diminati kicau mania untuk ikut melombakan burungnya. Selain lokasinya yang cukup nyaman, profesional panitia, juri yang jujur dan transparan, bisa jadi yang membuat peserta suka ikut lomba di gantangan Markaz BC.
“Untuk semakin menarik peserta, kira-kira sebulan sekali di Latpres, akan ada semacam doorprize yang biasanya kami dapatkan dari sponsorship yang mendukung gantangan ini,” ujar pemilik gantangan yang berlokasi di Dusun Dadapan, Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto tersebut. Faktor yang lain, bisa pula karena cocok-cocokan peserta, yang mengaku memang burungnya bertarung di Markaz BC, imbuh lelaki yang baru saja pergi umroh ini.
Sengitnya pertarungan Lovebird di semua kelas lovebird tidak saja karena jumlah peserta yang cukup banyak. Namun, ada pula beberapa Lovebird yang mempunyai kualitas suara hampir sama sehingga nilainya terpaut tipis. Banyaknya jumlah peserta ini tidak saja membuat penyelengara senang, namun para pemilik burung juga mengaku suka sebab burungnya benar-benar mendapatkan latihan yang tidak main-main karena penuh saingan.
Cinyo Honda, yang asli Ponorogo, dan baru menetap di Mojokerto datang ke gantangan dengan membawa 2 ekor Cucak Hijau sempat menduga peserta dari jenis burung ini akan banyak. Namun ternyata tidak sebanyak Lovebird. Beruntung meski agak kecewa, ia terhibur dengan Cucak Hijaunya yang menyabet juara II di kelas Cucak Hijau A.
“Saya belum lama tinggal di Mojokerto, nanti setelah beberapa burung saya yang ada di luar kota tak bawa ke sini, saya akan aktif mengikuti Latber dan Latpres,” ujarnya.
Hadis Siswanto dari Tanoshi FC yang membawa 5 ekor burung Lovebird mendapatkan juara satu dan dua, sementara burung yang lain tidak diikutkan lomba sebab kondisinya kurang bagus. Burung-burung itu hasil budidaya sendiri, yang baginya Latber dan Latpres adalah ajang untuk melatih burung-burung sebelum bertarung di tingkat yang lebih tinggi.
“Di rumah ada burung Lovebird saya yang prestasinya luar biasanya, juga sudah ada penawaran dari pembeli yang mengiurkan, tapi belum saya lepas,” ujar sambil mengundang KONBUR untuk datang ke markasnya.
Sementara itu, Jijin Cs yang mendapatkan tiga piala di kelas Lovebird mengaku bahwa lomba Lovebird memang sedang mendominasi jumlah peserta di seluruh gantangan di Mojokerto. “Itu semakin menarik dan mengairahkan untuk terus mengikuti lomba, sebab jika pesertanya banyak, hadiahnya juga banyak,” ujar lelaki yang tinggal di Mojoanyar, Mojokerto tersebut. (kb11)