Perang Puputan di Piala Puri Agung Denpasar IV: Narantaka Bikin Panas, LB Suka-suka Ngebom
Sebagai sebuah event tahunan yang sudah memasuki jilid IV, Piala Puri Agung Denpasar bersama Oriq Jaya yang digelar Minggu, 5 Mei 2019 kemarin di Jaba Pura Puri Agung Denpasar sudah semakin greget. Tidak saja ditunggu pemain, tetapi juga menjadi momen penting untuk menunjukkan kedigjayaan seekor gaco. Tak heran, Piala Puri keempat ini menjadi ajang perang hidup mati seekor gaco jika ingin menunjukkan eksistensinya di arena.
Dihadiri 1.120 kontestan, lomba diawali kelas branjangan yang menghadirkan Senator dan Melik meraih jumlah koncer yang sama. Karena Senator berada di nomor gantangan kecil maka berhak ditetapkan sebagai juara pertama.
Memasuki laga kedua punglor merah utama, merah mania yang sudah beberapa saat mengecas di area jaba pura, langsung tancap gas ke arena. Sesaat digantang beberapa gaco mulai teller. Di antaranya Narantaka milik Ian Mahayasa yang memilih nomor 26. Teller semi doyong yang tambah hiper ketika didekati juri mendapat pesaing Tawon Mas yang berada di nomor 9. Dari waktu yang cukup panjang untuk menguji perfoma gaco yang bertarung, Narantaka berhasil lolos meraih posisi puncak disusul Tawon Mas.
Di leg kedua yang kembali ramai peserta, Narantaka lagi-lagi bikin panas lawan. Tampil lelep dengan goyangan full kanan kiri terlebih lagi jika ada juri mendekat maka Narantaka semakin hiper memainkan lagunya yang kasar-kasar, tajam dan nyepid. Kali ini Narantaka dibayang-bayangi Dragon milik Made dari Seke Demen dan Tawon Mas yang turun ke posisi ketiga. Masih menyisakan satu kelas lagi, Sri Kantil milik Paxman melaju ke puncak setelah sempat tertinggal di posisi ke tujuh dan Tawon Mas kembali memepet ke posisi kedua.
Di kelas love bird yang dihadiri gaco-gaco papan atas yang harganya ratusan juta, perang puputan terjadi. Di laga utama, di luar dugaan Gayatri milik Erwin berhasil mendominasi dengan 2.140 poin meninggalkan jauh Betet milik Budi Bogem di posisi kedua dengan 1.600 poin dan di tempat ketiga Sagara milik D ‘Antoni dengan 1.585 poin serta Suka-suka milik Sinyo Bing yang menempati posisi keempat dengan 1.525 poin.
Pertarungan semakin memanas memasuki leg kedua. Suka-suka yang sempat tertinggal berhasil melaju duduk di podium utama dengan 1.430 poin dipepet Sagara di posisi kedua dengan 1.145 poin serta Pendekar di posisi ketiga yang kalah 5 poin dengan 1.140 poin. Memasuki leg ketiga kejutaan kembali terjadi. Srikandi milik Mr. Eksa dengan 1.120 poin berhasil duduk di singasana bersanding dengan Banaspati di posisi kedua dan Pendekar kembali menempati posisi ketiga. Sementara Suka-suka melorot ke tangga keempat.
Suasana semakin tegang memasuki leg keempat. Mengambil posisi di nomor 66 pojok barat daya, Suka-suka berhasil mendominasi dengan 1.710 poin. Kali ini Alap-alap yang diusung Sumanata membuntuti dengan 1.235 poin dan di tempat ketiga Sagara dengan 980 poin. Suka-suka tambah ngebom di laga kelima setelah meraup 1.485 poin menyisihkan Kely dengan 1.350 poin dan Boy milik Budi Bogem dengan 1.140 poin. Baru di leg keenam Wer Kewer milik Wayan Sudana mengambil alih posisi puncak setelah meraup 1.875 poin.
Panasnya pertarungan di kelas love bird yang mengantarkan Suka-suka hattrick, juga terjadi di kelas partai neraka murai batu. Dari tiga kelas yang dibuka, di leg utama yang dihadiri puluhan peserta menghadirkan pertarungan yang sengit antara Pecut Sakti milik Mr. Baim dengan Genset debutan Simon NDT yang digantang bersebelahan nomor 32 dan 33. Saling adu pukulan terjadi.
Pecut Saksi yang tampil perfoma, piawai mengkombinasikan rolingan dengan tonjolan kenarian, love birdan, serindit, rambatan dll dilengkapi dengan jurus pamungkas tembakan cililin yang panjang. Begitu juga Genset yang rajin memainkan rolingan dan sesekali melancarkan tembakan cililin. Saling pancing membuat kedua gaco ini terus bertarung sampai akhir yang membuat juri memberikan koncer yang sama. Namun Pecut Sakti yang berada di nomor gantangan 32 berhasil meraih posisi puncak.
Di leg kedua yang kembali ramai peserta, perseteruan kembali terjadi. Namun Usrock berhasil mengambil alih posisi puncak disusul Ribon dan Kubilaikan. Sedangkan Pecut Sakti berada di nomor besar. Di laga penutup, Halilintar milik Gustut sukses menyingkirkan lawan-lawannya. Kali ini 9 Dewa yang diusung Mr. Ivan naik sebagai runner up setelah sempat berada di posisi kelima laga utama.
Yang menarik dari even Piala Puri, hadirnya konin mania Nusantara yang hingga memenuhi gantangan. Kelas ini terbilang spesial karena peserta nyaris tidak ada yang berteriak. Cakil milik Rindhasa berhasil meraih podium utama. Namun sempat diambil alih Boomerang di leg kedua, tetapi Cakil kembali unggul di laga penutup.
Di laga paud yang membuka lima kelas, Rimba milik Budi Bagero sempat memimpin di leg pertama dengan 2.040 poin mengungguli Sinta Komala milik D’Antoni dengan 1.485 poin. Namun di leg kedua Taji Bali milik Gungde JS berhasil melaju ke puncak dengan 1.870 poin dipepet Persik milik Mang Ari dengan 1.645 poin.
Pertarungan yang berlangsung ketat menghadirkan Salju milik Samson dengan 1.155 poin di leg ketiga yang kembali melejitkan Rimba dengan 960 poin. Sedangkan Persik melorot ke posisi ketiga. Namun di dua laga tersisa Persik tanpa ampun berhasil menyapu bersih posisi puncak dan mengantarkan sebagai paud terbaik.
Di laga kenari yang ramai peserta, Mentari Senja milik Tut Cadu sempat memimpin. Namun di leg kedua Selebritis berhasil mengambil alih posisi puncak bersanding dengan Kuda Lumping yang naik dari posisi ketiga ke runner up.
Di laga pamungkas, Lexus milik Tu Dita berhasil mencuri satu poin setelah tampil ciamik dipepet Buldozer dan Selebritis yang turun ke posisi ketiga.
Masih ada kelas kacer yang mengantarkan Putra Deva dan Desperendo berbagi poin, Bali Dancer yang nyeri di kelas cendet serta Trompet yang unggul di kelas pleci.
Lomba diakhiri undian doorprize dan penyerahan trofi burung terbaik, piala bergilir dan juara umum BC dan single fighter. Turah Pram Ningrat mewakili panitia dan juri Oriq Jaya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir memenuhi undangan, begitu juga pihak sponsor seperti Sempati, pakan love bird Bost dll, seraya memohon maaf jika sebelum, selama dan sesudah lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3