Para Jawara yang Lolos di Bali Shanti Cup IV: Persaingan Ketat, Sulit Dominasi Juara
Walaupun ada beberapa gaco yang berhasil nyeri di ajang Bali Shanti Cup IV, Minggu 28 April 2019, di Lapangan Korem 163 Wirasatya/Udayana Denpasar, seperti di kelas punglor merah, cucak ijo, kacer, love bird dan cendet, namun tidak mudah untuk bisa meraih prestasi tersebut. Bahkan untuk bisa sekali saja naik podium utama, para kontestan harus kerja ekstra keras. Silih berganti naik podium lantaran persaingan di antara para gaco demikian ketat.
Dari 1.482 kontestan yang hadir, hanya segelintir gaco yang double winners seperti Tawon Mas, Godong, Tragedy, Awewe dan Bali Dancer. Yang lain, harus mati-matian bertarung untuk merebut mahkota juara.
Seperti di kelas love bird dewasa yang rata-rata ramai peserta. Dihadiri love bird papan atas pulau Dewata dan Jawa membuat pertarungan berjalan amat ketat. Kualitas para kontestan benar-benar diuji. Tidak saja kekeannya yang panjang, tetapi juga irama lagu, volume dan tentunya memenuhi durasi yang disyaratkan.
Di luar dugaan di tengah gaco-gaco papan atas nasional, Brandal 38 milik Buda Astawa asal Tabanan BC sukses memenangkan pertarungan di sesi awal love bird dewasa Dragon A. Brandal 38 sempat bersaing dengan Udin Ngangak dan Rere yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Memasuki laga kedua yang full peserta, Sagara milik D’Antoni berhasil melaju ke puncak setelah beberapa kali memuntahkan kekean panjang. Rajin dari awal sampai akhir Sagara sempat bersaing dengan Arnold milik Abas PKU dan Awewe milik Nanang Delata yang mulai perfoma.
Baru di laga ketiga Awewe merebut mahkota utama. Awewe dibayang-bayangi Bodrex milik Umar Faruk dan Dewa Amoy debutan Budi Bagero yang sempat dua kali berada di posisi keempat.
Semakin sore pertarungan semakin hangat. Arnold yang sempat bertarung sengit dengan Sagara di leg kedua berhasil mengambil alih posisi puncak leg keempat. Arnold dibayang-bayangi Sagara yang turun sebagai runner up.
Akhirnya di laga penutup Awewe kembali unjuk gigi, menyisihkan lawan-lawannya yang dari leg pertama diajak bertarung. Di tempat kedua disabet Hero milik Mbah Gondrong dan Abimanyu yang kembali bertahan di posisi ketiga.
Tak kalah eboh pertarungan di kelas kenari. Tampilnya gaco-gaco papan atas Bali dan juga dihadiri kenari mania Jawa, terlebih lagi Mr. Fadjar Soebagio yang dikenal sebagai pemain kenari sejati yang komit tidak menurunkan gaco dan justru mengawal jalannya lomba agar benar-benar fairplay membuat persaingan berlangsung ketat. Kereta Larat yang diusung Mr. Ghotem akhirnya memenangkan pertarungan di sesi Dragon.
Namun Kereta Larat tidak mampu bertahan setelah Fatamorgana yang diusung Dodiet Kober memenangkan di laga kedua. Sebaliknya di laga penutup Las Vegas milik Faizin DM Tegal yang sempat tertinggal di posisi 5 dan 8 berhasil melaju mengambil alih posisi puncak bersanding dengan Gus Rosi yang dua kali menduduki posisi runner up.
Di laga kacer yang membuka tiga kelas, Tragedy milik Mr. Yogi Samarinda terlalu tangguh untuk ditaklukkan. Tragedy yang tampil dengan rolingannya yang nyepid dengan volume yang keras berhasil melibas dua kelas. Hanya menyisihkan satu kelas buat Banaspati milik Agus Sapujagad yang unggul di kelas kacer ring.
Begitu juga di kelas cendet. Kehadiran Bali Dancer milik Vincent Paduka yang berhasil menyapu bersih dua kelas cendet yang disediakan panitia. Penampilannya yang nagen satu titik sambil memainkan rolingannya yang rapat dan sesekali melancarkan tonjolan-tonjolan panjang membuat Bali Dancer semakin tak terkejar.
Masih ada sederet gaco yang berhasil menunjukkan kedigjayaannya di kelasnya masing-masing. Seperti di kelas paud yang cuma membuka dua kelas, Bonex milik Yudi PS Antasari berhasil naik podium di sesi pertama dan Jamila milik Endra/Reyhan yang unggul di babak kedua. Sedangkan Racun milik Mbah Gondrong hanya kokoh sebagai runner up.
Di kelas punglor kembang ring ada Nona Manis, di kelas campuran import ada Radio Rusak milik Soni Blitar, di kelas branjangan ring ada Melik, di kelas cucak rowo ring ada Sakera milik H Said Gresik dan di kelas cucak jenggot Boom Bali debutan Tut De Ariana yang kembali kokoh di puncak setelah Bali Shanti Cup III juga mengantarkan Boom Bali di podium utama.
Ketua Panitia D’Yan Samurai sekaligus pemrakarsa Bali Shanti mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir sekaligus selamat buat para pemenang yang sudah menunjukkan kualitas gaconya di arena. Panitia hanya berusaha semaksimal mungkin agar lomba berjalan fairplay, namun kalah dan menang akan selalu terjadi dalam sebuah kompetisi. Bagi kicau mania yang belum beruntung, panitia memohon maaf yang sedalam-dalamnya, semoga di kemudian hari bisa berprestasi. *kb3