Panitia Khofifah Cup 1 Terbentuk, Duta siap Sosialisasi ke Seluruh Indonesia
Hari Jumat malam (2/8) kemarin ketua PBI Pengda Jatim Hery Sugihono SH,MH menghadiri rapat pembentukan panitia lomba burung berkicau tahunan yang selama ini menjadi ikonnya lomba burung di Jawa Timur, di Resto Suzana Jl.Dinoyo Surabaya. Melihat kekompakan dan lancarnya pembentukan susunan panitia, membuat tokoh burung Jatim tersebut mengaku puas.
Pasalnya kepanitiaan yang melibatkan banyak tokoh burung di Surabaya, ini bisa segera dibentuk duta yang akan dijadikan alat sosialisasi keseluruh tanah air. Dengan begitu lomba yang akan digelar bulan Oktober bisa segera diketahui oleh banyak kicaumania hinga plosok tanah air. Sehingga para kicaumania yang ingin hadir dilomba paling bergengsi ini bisa mempersiapkan diri dari sekarang.
Dalam pembentukan panitia ketua terpilih Gus Ipung, pria bertubuh tinggi besar mengigatkan bila lomba legendaris di Jawa Timur yang tahun ini bertajuk “Piala Gubernur Jatim Khofifah Cup 1” seperti biasa akan melombakan banyak burung kicauan, dengan tiket yang cukup terjangkau, tapi uang pembianaan hasil kejuaraan cukup besar.
Seperti kelas Anis merah yang menjadi andalan lomba Piala Gubernur selama ini, tahun ini dilomba Piala Gubernur Jatim Khofifah Cup 1 tetap mendapat perhatian besar dari panitia. Tiket hanya Rp 600 ribu, hadiah juara satu disiapkan Rp 15 juta, hadiah juar kedua Rp 10 juta dan hadiah juata tiga Rp 7 juta.
Kemudian juga ada kelas Spesial “Murai Batu Ring Silver”, kelas ini adalah kelas murai batu hasil tangkaran yang menggunakan Ring PBI, tiketnya dipatok sangat terjangkau, hadiah uang pembinaanya cukup besar. Dan banyak lain kejutan yang disiapkan panitia untuk memuaskan peserta.
SATU SATUNYA LOMBA BESAR YANG BANYAK DIIKUTI PEMULA
Ada yang beda dilomba “Piala Gubernut Jatim Khofifah Cup” dibanding dengan lomba besar pada umumnya. Dilomba yang sudah digelar bertahun tahun di Surabaya, selalu banyak diikuti kicaumania bukan hanya para tokoh, melainkan juga banyak para pemula atau debutan baru.
Mengapa demikian? Karena moto yang selalu ditekankan oleh Hery Sugihono SH,MH pada semua jajaran panitia dan juri yang bertugas adalah harus menjunjung tinggi fair play. “Lomba Piala Gubernur itu digelar bukan untuk cari untung tetapi digelar untuk memberi hiburan pada semua kicaumania. Sehingga penilainnya harus ditekankan, atas dasar penampilan terbaik saat dilapangan, bukan karena milik tokoh atau bos,” jelas Hery pada kontesburung.com
Dan itu bisa dibuktikan dengan melihat dari daftar juara dari lomba lomba Piala Gubernur tahun tahun lalu, dimana banyak burung milik pemula yang bisa masuk juara, tidak sedikit burung milik pemain gaek yang gagal masuk juara. Dari awal gelaran lomba prestisius Piala Gubernur memang di konsep untuk memberi hiburan, bukan cari untung.
Makanya penitia tidak mau menerima sponsor yang akan memasang spanduk dimana-mana, kemudian panitia bisa menekan juri untuk kerja secara profesional dan fair, kalau melenceng juri bisa dinon aktifkan. Mengapa tidak cari untung? Karena pihak Pemprov Jatim ikut mensupport lomba ini untuk mendukung kegiatan pariwisata di Jatim. Jadi jangan heran kalau hanya di lomba Jatim para penjual makanan dan semua asesorisnya TIDAK DIPUNGUT BIAYA sedikitpun.