Villas BF Mojokerto, Panen Murai Batu Medan dari Investasi Milyaran Rupiah
Sekitar setahun yang lalu, almarhum Yusuf Effendi mengelontorkan uang sekitar 1 milyaran Rupiah untuk membangun kandang Murai Batu Medan, membeli indukan, dan membayar karyawan demi breeding burung tersebut. Sekarang sekitar 130 kandang indukan terisi penuh dan tinggal menuai panennya.
Almarhum Yusuf Effendi, perintis Villas BF, yang hanya berjarak 200 meter dari Ngoro Industri, Mojokerto, bukanlah orang yang suka pada burung kicauan. Ia lebih tepat disebut sebagai seorang pembisnis. Pada waktu itu usahanya cukup banyak, yang saat ini dilanjutkan oleh istri dan anaknya.
Kalau pun ia kemudian berani membenamkan uang yang nilainya lebih dari 1 milyar pada breeding Murai Batu Medan, itu lebih pada karena menurut hitung-hitungan bisnisnya burung Murai Batu Medan sangat menjanjikan keuntungannya. Pemikirannya pada waktu itu menurut karyawannya, burung ini dikenal punya penghobi yang fanatik dan penangkarannya terkenal susah.
Tak menguasai ilmu breeding Murai Batu Medan tak membuat almarhum keder melanjutkan niatnya. Setelah dihitung matang-matang, niat itu pun dieksekusi. Lantai tiga dan empat rumahnya, dipersiapkan untuk kandang breeding Murai Batu. Sementara lantai satu dan dua, dibuat kost-kost-an yang juga selalu terisi penuh.
Dua orang yang ahli dalam bidang peternakan Murai Batu Medan diiming-iming untuk mau bergabung dengan gaji yang mengiurkan. Sementara dua orang lagi dibayar sebagai tenaga biasa yang mengawasi, memberi makan, membersihkan kandang, dan meloloh piyikan Murai Batu Medan yang baru menetas.
Tak menunggu setahun setelah giat berburu indukan Murai Batu Medan, kandangnya yang berjumlah 130 kandang induk terisi semua. Sekarang boleh dibilang sedang masa panennya. Namun, belum lama menikmati hasil ternak Murai Batu Medannya, Yusuf Effendi keburu dipanggil Sang Maha Pecipta. Ditinggal almarhum, Villas BF harus tetap jalan begitu instruksi keluarga almarhum.
Ketika KONBUR mengunjungi Villas BF, ada banyak anakan Murai Batu Medan yang baru saja menetas. Yadi seorang pengawai yang menemani KONBUR, mengatakan ada sekitar 20 ekor anakkan yang baru menetas. Indukan yang lain masih dalam masa bertelur dan mengarami. Anakan Murai Batu itu tak kesulitan dalam menjualnya, sebab Agus Laken selaku manager Villar BF punya jaringan yang luas.
Kandang Villas BF berada di lantai tiga dan empat yang berpagar teralis besi. Di tiap blok juga masih berpagar teralis yang hanya pada siang hari terbuka. Sementara itu pada malam harinya selalu terkunci. Di setiap sudut bangunan dan blok ada CCTV yang dipantau dari sebuah kamar di lantai atas.
Yadi menuturkan jika awal breeding memang ada kendala pada piyikan yang mati karena perawatan yang salah. Namun, lama-lama pengawai menjadi ahli karena mendapatkan bimbingan dari Mr Agus Laken yang tak segan-segan mengamalkan ilmunya.
“Saya dibayar perbulan sesuai dengan UMR, bahkan jika habis menjual anakkan ke pembeli masih ada bonus buat karyawan yang merawatnya,” ujar Yadi.
Agus Laken, selaku orang yang dipercaya menangani usaha breeding di Villas BF, mengatakan bahwa keuntungan dari usaha ini masih sangat menjanjikan. Pihak keluarga almarhum menuturkan agar usaha tinggalan orangtua mereka itu diteruskan dengan pengawasannya. (k11)