Menjelang Piala Raja Hamengkubuwono X, Tiket Beberapa Kelas Utama Sudah Ludes
Kalau didunia bola ada Piala Dunia, dilomba burung juga ada yang seperti itu atau lomba terbesar yang menjadi dan puncak klasemen lomba burung di tanah air. Namanya cukup keren dan berwibawa yaitu Piala Raja. Lomba paling bergengsi ditanah air ini telah berlangsung puluhan tahun dan memasuki tahun ke 19 dan lomba ini selalu diikuti oleh ribuan kicaumania yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
Lomba yang menjadi penantian kicaumania ini telah ditetapkan gelarannya tanggal 23 September 2018, di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta. Lomba yang digelar oleh PBI cabang Bantul bukan hanya memburu hadiah utama yang berupa uang pembinaan yang nilainya memang besar. Tapi lebih dari itu yang selalu diburu oleh para kicaumania adalah gengsi dari juara yang didapat.
Burung yang berhasil masuk juara sepuluh besar, otomatis memiliki wibawa, kebanggaan sekaligus memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Karena semua mata kicaumania tahu, bahwa untuk masuk nominasi juara tidaklah mudah. Sang jago harus mengalahkan 50 burung lain yang kualitasnya juga nggak beda jauh. Dan rata-rata burung yang turun di Piala Raja adalah burung yang memiliki kualitas bagus yang telah teruji dan pernah juara beberapa kali didaerahnya.
Sehingga burung yang juara layak mendapatkan trophy yang mewah dan betul-betul exclusive dengan jumlah terbatas. Misal trophy Mahkota Raja, meski dalam bentuk replica sosoknya sangat bergengsi karena tradisi di kraton tanda mata exclusive ini hanya diberikan pada tamu resmi Kraton Jogja, yang tidak diperjual belikan secara umum. Dan kalau kicaumania dapat meraihnya, pantas bilsa disejajarkan dengan tamu resmi Keraton Jogjakarta.
Kedua adalah Trophy Maskot Raja, trophy ini adalah sebuah pengembangan atau inovasi sebagai penghargaan tertinggi kedua setelah Mahkota Raja. Bentuknya inspirasi dari kebesaran Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, sehingga terciptalah karya fenomenal ini. Mengapa lomba yang memakai 4 lapangan selalu ditempatkan di Candi Prambanan?, banyak alasan diantaranya lokasi mudah dijangkau, rindang, luas serta parkir yang nyaman dan sekaligus sebagai tempat rekreasi.
Lomba yang selalu fonomenal ini digarap oleh tokoh-tokoh yang berpengalaman dan selalu komitmen untuk menyajikan lomba tahunan yang tiketnya selalu menjadi buruan ribuan kicaumania tanah air. Meski banyak kelas yang dilombakan, nyatanya tiap tahun tiketnya selalu ludes jauh sebelum hari H. karena itu bagi kicaumania yang punya burung bagus dan sering juara dan ingin mencoba keberuntungan di even piala dunianya kicaumania, segera pesan tiket dari sekarang agar tidak kehabisan.
BEBERAPA KELAS DITAMBAH
Ada beberapa kelas yang tiket sudah habis, khususnya Murai Batu, Cucak Hijau dan Love Bird tapi sudah ditambah .Sedangkan kelas lain seperti Punglor Merah, Kacer, Cendet, Kenari tinggal sedikit masing masing tidak sampai 20 persen, padahal waktu masih lama sekitar 2 bulan. Melihat animo yang sangat tinggi, panitia menyampaikan pesan, segera pesan dan mentranfer tiket yang dipesan, sebab kalau tidak segera tranfer , tiket akan diberikan pada mereka yang masuk daftar tunggu.
“Sampai saat ini sudah banyak kicaumania yang masuk daftar tunggu. Karena memesan tiket yang sudah habis dan diarahkan untuk diganti kelas lain belum mau. Jadi sesuai ketentuan kalau tidak segeran tranfer, ya diberikan ke mereka yang masuk daftar tunggu sesuai urutan,” terang Samsul Hadi saat bertemu kontesburung.com (KONBUR) di Surabaya Minggu kemarin.
Kemudian tahun ini ada kelas tambahan yang cukup menarik yakni Branjangan Ring sebanyak 2 kelas, Tledekan 3 kelas, satu kelas sudah habis dibeli komunitas, lalu Jalak Suren Ring 1 kelas. Ketiga kelas tersebut dibuka untuk meramaikan burung yang pernah berjaya beberapa tahun silam sekaligus meramaikan burung yang sudah banyak ditangkarkan. * KONBUR.