Martha Vs Anti Bandit SF BMS BC Mojokerto – MB Bayi Tabung dan Reskrim Jr Kokoh di Puncak Juara, Cendet Werkudoro Raih Quintrick

Even bertajuk Martha Vs Anti Bandit SF yang digebyar pada hari Minggu kemarin (25/06) di gantangan BMS BC Mojokerto sukses menarik animo peserta hasil kolaborasi apik dari Izra Martha, H. Arif Anti Bandit, Eko BMS dan Wahyu Widodo tokoh Cendet Mojokerto.

Hanya 2 kelas saja warnai even yang dijadwalkan 16 laga ini yaitu kelas Cendet dan Murai Batu, Eko BMS selaku Ketua SEO dan juga BMS BC mengemukakan bahwa even ini khusus dibuat untuk komunitas Cendet dan Murai Batu agar bisa membangkitkan semangat kicau mania khususnya Cendetter. Dan animo peserta terlihat bagus karena dari semua laga yang dijadwalkan hanya 2 kelas saja yang tidak tergelar karena terbatasnya waktu.

Selain itu, H. Arif Anti Bandit guna memenumbuhkan semangat peserta, masing – masing kelas di berikan doorprize berupa uang senilai dengan harga tiket yang diikutinya dengan cara diundi di akhir laga. “Saya sangat mengapresiasi semangat kicau mania, sebagai bentuk apresiasi saya berikan doorprize. Dan untuk penjurian saya jamin akan fairplay dan saya sendiri yang menjamin netralitas penjuriannya,” jelas H. Arif Anti Bandit SF.

Bopo Heru Alfa tokoh Cendet Nasional yang juga hadir dalam gelaran ini menunjukkan apresiasi terhadap gelaran even ini. “Menurut saya even ini layak diagendakan tiap 6 bulan sekali atau setidaknya 1 tahun sekali karena menurut pengalaman saya untuk lomba yang hanya kelas Cendet dan Murai Batu ini kali pertama saya melihatnya dan melihat animo peserta sangat bagus,” papar Bopo Heru Alfa.

Di arena lomba, laga yang banyak disebut “Battle Cendet vs Murai” ini memang menarik perhatian kicau mania yang datang dari berbagai dareh bahkan dari luar provinsi Jawa Timur. Alhasil, burung – burung yang berlaga saling suguhkan aksi terbaiknya yang berimbas dengan suasana arena lomba terdengar saling adu materi lagu burung jagoan.

Di pembuka laga yaitu kelas Murai Batu B, gaco andalan H. Arif yang bernama Bayi Tabung berhasil tunjukkan performa terbaiknya. Dengan acap kali lontarkan pukulan bermateri variatif dengan sesekali dilantunkan dengan aksi sujud, burung ini berhasil tuntaskan laga ini dengan memboyong gelar jawara. Ups. Lain halnya dengan Bayi Tabung, Reskrim Jr yang masih berusia pastol ini juga berhasil raih gelar jawara di kelas Murai Batu C.

Di laga utama yaitu Murai Batu VIP aksi SL Junior milik H. Joko Tole dari ATM SF berhasil raih juara 2, burung ini juga berhasil catatkan namanya di urutan juara 1 kelas Murai Batu A (330K) berkat aksinya yang ciamik dalam lontarkan materi lagu yang variatif. Prestasi nyaris nyeri jawara tentu saja membuat bangga siempunya gaco yang memang sudah mengoleksi banyak prestasi juara SL Junior di even – even bergengsi. Selain itu gaco ATM SF lainnya yang bernama Prajurit Jr juga berhasil tampil membanggakan dengan meraih gelar juara 1 kelas Murai Batu F (55K).

Di kelas Cendet, dari 5 aksinya Werkudoro milik Yoyo dari Baladewa SF Banyuwangi berhasil borong gelar jawaranya. Yups, 5 gelar juara 1 alias Quintrick jawara berhasil diborong burung ini dengan aksinya yang cemerlang saat lontarkan pukulan – pukulan tajam bermateri variatif yang juga sering mengganggu konsentrasi burung – burung disekitarnya berkat power suaranya yang lantang.

Aksi memukau Werkudoro memang menjadi pergunjingan Cendetter dan juga Murailovers yang hadir karena saat melihat aksinya burung ini yang mempunyai pukulan mematikan dan didukung power suaranya yang lantang dengan stabil kinerjanya di 5 laga yang diikutinya ini. Applause dari Murailovers sebagai bentuk apresiasi kepada Cendetter yang memang mempunyai nyali yang tinggi untuk mengikutkan burung andalannya karena eksistensi Werkudoro yang tampil menonjol tidak menciutkan nyalinya untuk tetap mengikutkan gacoannya meski tetap menghadapi Werkudoro.

“Saya sangat mengapresiasi semangat Cendetter kali ini, meski melawan Werkudoro yang kali ini berlaga dengan top performnya namun tidak menciutkan nyalinya untuk melombakan burung jagoannya yang terbukti arena laga yang tetap full peserta. Hal ini bertolak belakang dengan even lainnya yang melihat burung yang stabil performanya biasanya sudah tidak mengikutkan gacoannya dilaga – laga selanjutnya,” celetuk salah satu Murailovers yang enggan menyebutkan namanya.