Marcopolo, Berangkat dari Bawah, Kini Sukses Menembus Podium Pertama Kejurnas Cup Semarang Kelas Dewasa Yunior
Keberhasilan Marcopolo, perkutut orbitan H.Djainuri Sultan Bird Farm Surabaya menembus barisan terdepan daftar kejuaraan konkurs Kejurnas Cup Semarang, Minggu 09 Desember 2018 di lapangan Family Regency pada Kelas Dewasa Yunior, memberi kesan tersendiri baginya.
Betapa tidak, even yang menjadi agenda pamungkas Liga Perkutut Indonesia 2018 ini dihadiri oleh ratusan ekor perkutut milik kung mania yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Tentunya persaingan perebutan daftar kejuaraan bukanlah hal mudah dan gampang. “Sukses ini adalah sesuatu yang luar biasa meski saya tidak menyangka bisa mendapatkannya,’’ jelas H.Djainuri.
Kesan lain yang mungkin tidak akan pernah dilupakan H.Djainuri adalah bahwa Marcopolo pertama kali didapat dalam sebuah konkurs Gubernur Jawa Tengah, Sabtu 22 Oktober 2016 lalu. Dan kini berhasil menjadi yang terbaik dalam sebuah gelaran LPI di Semarang. Diceritakan oleh H.Djainuri bahwa kala itu perkutut bergelang Janitra 322 turun di kelas Piyik Yunior sebagai juara XXIV.
“Ketika itu saya sempat mantau burung ini dan saya nilai bahwa burung ini punya kualitas bagus,” terang H.Djainuri. Tanpa pikir panjang meski hasil kejuaraan yang didapat berada diangka yang cukup besar, namun H.Djainuri tetap berminat untuk meminangnya. Kesepakatan deal diangka Rp 10 juta.
Setelah berada Surabaya, Marcopolo langsung masuk kandang ternak Sultan Bird Farm. Setahun menjadi penghuni kandang ternak, perkutut yang lahir pada 23 Maret 2016 tak pernah sekalipun menghasilkan telor meskipun sudah berganti pasangan. Masuknya Yusuf menjadi awak kandang Sultan BF sempat memberi harapan besar, karena ketika itu Marcopolo bersama pasangannya berhasil menghasilkan telor.
Namun ternyata, telor tersebut tidak menetas. Kondisi ini terus terjadi sampai akhirnya H.Djainuri memutuskan untuk memproyeksikan Marcopolo sebagai burung lapangan. Juli 2018 Benny Mintarso ditunjuk menjadi team yang akan membawa Marcopolo ke setiap gelaran konkurs.
Hanya dalam hitungan satu bulan, Marcopolo mengukir prestasi untuk pertama kalinya sejak resmi menjadi andalan H.Djainuri. Juara 12 berhasil diraihnya dalam sebuah gelaran LA Cup 1 Pasuruan, 26 Agustus 2018 di Kelas Dewasa Bebas. Bulan berikutnya tepat pada 30 September 2018, Marcopolo bertandang ke Liga Perkutut Jawa Tengah.
Even bertajuk Phoenix Cup Solo yang digelar di lapangan Depok Balekambang berhasil meraih juara 9 di Kelas Dewasa Yunior. Misi menjelajah setiap konkurs terus dilakukan. Even selanjutnya adalah Liga Perkutut Jawa Timur bertajuk Pantura Cup Sampang, pada 09 September 2018.
Turun dikelas yang sama yakni Dewasa Yunior, Marcopolo langsung merangsek ke posisi sebagai juara 3. Kenyataan inilah yang membuat H.Djainuri serta Benny terus bersemangat mengorbitkannya. Piala Raja Hamengkubuwono Buwono Cup XXIX Yogyakarta pada 16 Oktober 2018 menjadi lokasi berikutnya.
Kali ini trophy juara 7 berhasil diboyong ke Surabaya. Perburuan prestasi berlanjut ke Bupati Cup Pasuruan yang merupakan jadwal Liga Perkutut Jawa Timur, di lapangan Dirgantara TNI AU Pasuruan, 23 September 2018. Di Kelas Dewasa Yunior, Marcopolo menambah koleksi trophy juara 4.
Even lanjutan adalah masih digelaran Liga Perkutut Jawa Timur bertajuk Bupati Cup Madiun, Minggu 4 November 2018 dengan raihan sebagai juara 5. Minggu 11 November 2018, ketika Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Liga Perkutut Indonesia 2018, Marcopolo turun di kelas yang sama dan meraih juara 14.
Kejurnas Cup Semarang yang masuk agenda Liga Perkutut Indonesia 2018, Marcopolo hadir tanpa target. Dewasa Yunior yang digelar Minggu 9 Desember 2018, masih menjadi pilihan kelas yang diikuti. Dengan pengalaman malang melintang dari satu konkurs ke konkurs lainnya, dari satu kota ke kota lainnya, Marcopolo berhasil meraih predikat sebagai pemenang pertama.
“Kemenangan Marcopolo tidak diraih dengan mudah. Burung ini harus berhadapan dengan ratusan perkutut milik kung mania yang berasal dari berbagai kota, perkutut yang sudah memiliki nama besar dan prestasi bagus. Alhamdulillah, hasil akhir juara pertama menjadi milik Marcopolo,” papar Benny Mintarso.
H.Djainuri menambahkan bahwa selama ini tidak pernah memberikan target menang bagis burung orbitannya. “Juara jangan sampai dipaksakan karena akan muncul dengan sendirinya,” tegas H.Djainuri. Terhitung empat bulan Marcopolo menjadi peserta konkurs, sudah delapan koleksi trophy kejuraan yang berhasil didapat.