Kejutan di Selasa Spesial De Gadjah (18/12) Denpasar: LB Biduan Nyeri, Tanpa Teriak Harga Mati
Walaupun tertib tanpa teriak sudah menjadi tradisi di latber gantangan De Gadjah Denpasar bersama juri MII/KPK, namun panitia tidak pernah putus untuk mengingatkan pemain di setiap latber yang digelar. Begitu juga ketika gelaran Selasa Spesial De Gadjah, 18 Desember 2018 kemarin. Soeprex Jess yang mengawal langsung jalannya latber harus wanti-wanti menegaskan bahwa teriakan dipastikan akan mengganggu kinerja juri atau siapa pun jurinya. Karena, kekean atau lagu dari burung tersebut tidak akan bisa terdengar jelas.
Maka ketika semua peserta tidak berteriak termasuk tidak membunyikan suara untuk memancing burung kerja, maka panitia memberikan jaminan penilaian akan berjalan semestinya. Bahkan juri MII mempersilakan peserta mengajukan keberatan atas penilaian dan pihak juri akan siap menerima dan berdialog di lapangan secara langsung.
Bahkan khusus penilaian love bird, juri MII siap untuk mencocokkan antara hitungan peserta dengan rekapan juri untuk menghadirkan sebuah latber yang benar-benar bersih dari muatan. ‘’Kami bersyukur, latber di De Gadjah sudah benar-benar tertib tanpa teriak dan begitu juga di beberapa latber di gantangan lain kami juga komitmen membudayakan tertib tanpa teriak. Inilah salah satu cara kami untuk membuktikan bahwa antara juri dan peserta sudah berusaha untuk bersikap fairplay,’’ terang Soeprex Jess yang akan launching Bagero Bird Singing, Rabu 19/12 di gantangan Pasar Sanglah bersama MII.
Seperti biasa, kelas paud menjadi pembuka latber di Selasa De Gadjah. Luffy milik Imam yang mengambil posisi di nomor 50 sukses menunjukkan perfomanya dengan receh mengeluarkan kekean. Luffy memenangkan pertarungan disusul Juliet milik Mr. Bagus dari Sesetan BC yang juga ciamik.
Bahkan ketika pertarungan dilanjutkan di leg kedua, Juliet berhasil mengambil-alih posisi puncak menggeser Luffy ke tempat keenam. Di laga ketiga Bunga Mawar milik Mr. Deden dari Bintang SF berhasil naik podium.
Memasuki session kedua kelas panas cucak ijo, suasana mulai hangat. Namun sang pengawal lapangan selalu mengingatkan untuk tidak berteriak. Puluhan cucak ijo terdengar jelas ngeroling. Ada yang lagunya monoton namun ada juga yang berhasil memainkan variasi lagu. Seperti Halilintar yang digantang di nomor 27 sisi barat. Tidak saja bergaya ngentrok juga rolingannya yang penuh lagu-lagu kasar yang keluar panjang-panjang. Debutan Mr. Hasan dari Kertapura SF ini pun berhail naik podium. Namun Jarum milik Mr. Suli yang digantang berdekatan juga tak pernah putus memuntahkan roll tembak dan akhirnya duduk di posisi runner up.
Namun ketika leg kedua dibuka, Yuro milik Putra Dany dari Pasopati BC tanpa diduga tampil edan dan berhasil mendepak lawan-lawannya. Yuro bersanding dengan Hulk di tempat kedua.
Masih suasana panas, kelas murai batu naik. Sontak ketegangan kembali terjadi. Terleih lagi beberapa gaco terdengar santer mengumbar tembakan yang begitu mudah dilacak pemain. Rony milik Anwar begitu edan memuntahkan besetan dan tembakan lagu-lagu jalak uretannya yang keras melengking. Rony pun yang unggul di tonjolannya memenangkan pertarungan dari Umbara di posisi kedua.
Namun di leg kedua Umbara milik Beni berhasil membalas dan naik ke puncak setelah kombinasi rolingan dan tonjolannya begitu apik keluar dari mulutnya.
Di tengah panasnya pertempuran di partai neraka murai batu, diselingi dengan kelas love bird dewasa yang nyaris full peserta. Kekean demi kekean begitu santer silih berganti keluar dari gaco-gaco yang bertarung. Namun Biduan yang turun di nomor 46 sukses memetik kemenangan setelah mengejutkan lawan-lawannya meraih poin tertinggi. Biduan milik Rudi dari Prasasti kembali mempertahankan gelarnya di leg kedua.
Sementara di kelas baby yang ramai peserta, juri terpaksa mendiskualifikasi seekor gaco yang semestinya layak turun di kelas paud karena karakter suaranya sudah mengeluarkan kekean agak panjang. Cui Lan Seng dan Inul akhirnya berbagi juara dari dua kelas yang disediakan.
Soeprex Jess mewakili panitia dan juri MII mengucapkan terima kasih kepada kicau mania yang sudah setia dan tetap di jalur tanpa teriak seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3