Kaswari Cup, Liga Perkutut Bali Bercita Rasa LPI: Diluberi Kung Mania Jawa, Ombak Segoro, Putra Idola, Angling Darma dan Ngerenyeng Terdepan
Liga Perkutut Bali seri ke-2 bertajuk Kaswari Cup yang digeber, Minggu 24 Maret 2019 kemarin di lapangan Ketewel Gianyar – Bali benar-benar beda dari event sebelumnya. Lomba yang diprakarsai Pengda P3SI Denpasar tidak saja diluberi kung mania Bali tetapi juga dihadiri puluhan pemain ternama dari Jawa. Dan, Kaswari Cup layak disebut LPB bercita rasa LPI.
Bahkan besarnya antusias kung mania Bali dan Jawa untuk menghadiri LPB seri II, sehingga panitia mesti terpaksa menambah satu blok kelas piyik hanging dan beberapa tambahan gantangan untuk tiga kelas lainnya baik dewasa senior, junior dan piyik yunior. Seluruh kelas penuh, hanya menyisakan 4 tiket piyik hanging karena ada pembatalan mendadak.
Beberapa tokoh perkututan Jawa yang hadir di antaranya Ketua Pengwil Jawa Tengah Budi SP, Ketua Penjurian Pengwil Jatim Beny Mintarso, Mat Raup (Surabaya), H Ribut (Surabaya), Yogi bin H Holil dari HDL Surabaya, Khoirul dari Sidoarjo, Dayat dari JBM Malang, Indra Saryono dari Anak Manja Jember, dll. Kehadiran para tokoh perkututan yang menurunkan banyak gaco ini membuat pertarungan di empat kelas yang dibuka berlangsung sengit. Toh begitu, kung mania Bali masih sanggup meladeninya.
Ketika peluit dibunyikan tepat pukul 09.14 Wita, kung mania langsung mengambil posisi untuk memantau gaconya masing-masing. Di antaranya di blok dewasa senior di sisi utara lapangan. Ombak Segoro bergelang HDL yang berada di nomor 38 mulai memainkan anggungannya yang bervolume besar. Pelan-pelan berhasil meraih 3 warna (43 ½) juga diikuti Basa-basi bercincin Trimurti debutan Budi SP di nomor 46, Meriam (HDL) di kerekan 47 dan Anak Langit (HDL) di nomor 41.
Memasuki babak kedua, Ombak Segoro yang mengatasnamakan Susanto sebagai sang pemilik dari Muding Indah Denpasar kembali mempertahankan kualitas suaranya dengan meraih tiga warna bersama Basa-basi yang juga tampil ciamik. Setelah istirahat siang pertarungan kembali berlanjut. Ombak Segoro lagi-lagi meraih bendera tiga warna. Kali ini diimbangi oleh AW Polygon milik Awong bergelang Golden yang di babak pertama sempat mengantongi dua warna hitam (43 ¼).
Cuaca panas disertai hembusan angin laut membuat gaco malas berbunyi. Di babak keempat para kandidat juara malah kurang kerja dan sebaliknya Buldozer di nomor 26 milik H Salim Andriyanto melaju dengan bendera tiga warna. Namun tidak mengubah posisi Ombak Segoro sebagai sang juara disusul Basa-basi sebagai runner up, Meriam dan Anak Langit. Sementara Buldozer di tangga kelima.
DEWASA YUNIOR
Tak kalah seru pertarungan di kelas dewasa yunior. Penampilan Putra Idola di gantangan 77 yang mendominasi di babak pertama berhasil meraih bendera tiga warna. Debutan H Achmad Thosan bergelang Idola ini kembali perfoma di babak kedua dengan mengantongi tiga warna. Namun kali ini diikuti Kerinduan debutan Kiyong bercincin WI di kerekan 58.
Setelah istirahat makan siang, Putra idola dan Kerinduan semakin stabil dengan bendera tiga warna. Namun Transformer milik H Anang bergelang Palem yang berada di nomor 76 berhasil menunjukkan kualitasnya. Dengan anggungannya yang ciamik Transformer melesat meraih bendera tiga warna hitam (43 ¾). Cuaca panas yang seperti menahan hujan membuat gaco malas berbunyi. Putra Idola akhirnya memenangkan pertarungan, disusul Transformer di tempat kedua dan Kerinduan di posisi ketiga.
PIYIK YUNIOR
Di laga setengah kerekan, sederet gaco papan atas Bali bersaing ketat rebut mahkota. Angling Darma yang berada di gantangan 107 bergelang A & A tampil menonjol dengan meraih tiga warna. Angling Darma diimbangi Sabda Alam bergelang Alam dari Alam BF.
Memasuki babak kedua, Angling Darma semakin ciamik. Dengan menunjukkan anggungannya yang sempurna, Angling Darma meraih tiga warna hitam (43 ¾). Sempat dipepet Singalaga debutan H Salim Andriyanto bergelang JBM yang hanya sanggup meraih tiga warna bersama Compas milik H Faisol (JBM) dan Leonard bercincin AKN.
Pertarungan semakin sengit memasuki babak ketiga. Angling Darma tak terbendung melaju meraih tiga warna hitam. Sementara Singalaga kembali bertahan di tiga warna disusul Sabda Alam yang kembali meraih tiga warna. Di babak keempat yang menjadi poin penentu, tidak ada gaco yang tampil maksimal. Angling Darma akhirnya memenangkan pertarungan disusul Singalaga di tempat kedua dan Sabda Alam di tangga ketiga.
PIYIK HANGING
Antusias kung mania Bali untuk ikut serta di kelas piyik hanging begitu tinggi. Bahkan panitia hingga menambah satu blok untuk menampung peserta yang terus bertambah. Namun, dari 80-an peserta tidak ada yang tampil menonjol akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Sepekan lalu hujan terus turun sementara kemarin cuaca panas menyengat.
Rata-rata hanya meraih dua warna dan dua warna hitam. Hanya Ngerenyeng bergelang WDT di babak ketiga yang digantung di nomor 35 milik Widay berhasil mengantongi bendera tiga warna yang sekaligus mengantarkan menduduki podium utama kelas piyik hanging.
Sementara posisi runner up disabet Sinden Panggung milik Nicho bergelang Sapta Windu setelah empat kali stabil mendapat bendera dua warna hitam. Di tempat ketiga diduduki Napoleon bergelang Kaswari yang juga stabil mendapat dua warna hitam. Walau tidak bercokol di posisi puncak, ring Kaswari sukses mendominasi juara di kelas piyik hanging.
Selain jumlah peserta membludak dengan kualitas gaco bertaraf nasional, kemeriahan juga terasa baik sebajibun undian doorprize termasuk juga dua burung lelangan yang diraih Ach Yani Zain dari KMT dan H Kadir dari kung mania Kampung Jawa.
Bertepatan dengan LPB seri ke-2 kemarin, Pengwil P3SI Bali mengeluarkan SK pengangkatan juri junior Amir dan perekaf junior H Sugik yang diserahkan langsung Ketua Pengwil P3SI Bali Ir. Budi Dharma.
Ketua panitia H Sugik mewakili panitia Kaswari Cup dan juri yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah hadir baik dari Bali maupun Jawa seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3